SEMIOTIK GEREJA GMIM JEMAAT PNIEL BAHU MANADO

Authors

  • Johansen Cruyff Mandey Jurusan Arsitektur, FT-UNSRAT

DOI:

https://doi.org/10.35793/matrasain.v14i2.16603

Keywords:

gereja, arsitektur, semiotik

Abstract

Gereja merupakan bangunan tempat ibadah bagi orang yang beragama kristen. Secara umum bentuk-bentuk arsitektur geraja yang ada banyak kemiripan, baik secara bentuk tampak fasade, ruang serta simbol-simbol yang digunakan pada bangunan arsitektur gereja. Gereja GMIM “Pniel†yang berarti wajah Allah merupakan hasil pemekaran jemaat gereja GMIM Imanuel Bahu.

Seiring dengan perkembangan waktu sehingga menjadikan bangunan gereja mengalami perubahan secara arsitektural. Salah satu perubahan yang terjadi yaitu perubahan Semiotik. Perlambangan, tanda atau biasa disebut dengan semiotik merupakan suatu penerapan pada arsitektur, dimana ada anggapan arsitektur merupakan suatu bahasa yang memiliki tanda.

Kata kunci: gereja, arsitektur, semiotik

Author Biography

Johansen Cruyff Mandey, Jurusan Arsitektur, FT-UNSRAT

Jurusan Arsitektur, FT-UNSRAT

Staf Pengajar

Downloads

Published

2017-07-18

How to Cite

Mandey, J. C. (2017). SEMIOTIK GEREJA GMIM JEMAAT PNIEL BAHU MANADO. MEDIA MATRASAIN, 14(2), 55–63. https://doi.org/10.35793/matrasain.v14i2.16603

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)