PENERAPAN PRINSIP DISAIN ARSITEKTUR HIGH-TECH CHARLES JENCKS PADA PERANCANGAN PUSAT OLAHRAGA PANJAT TEBING DI KOTA BITUNG

Authors

  • Hugo R Pade Universitas Sam Ratulangi

Abstract

Abstrak

Olahraga panjat tebing merupakan salah satu cabang olahraga ekstrim dan telah diminati banyak generasi muda karena perkembangan yang begitu pesat, Panjat Tebing mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1960, dan di Indonesia olahraga panjat tebing telah cukup populer dan berkembang pesat. Olah raga Panjat tebing mempunyai beberapa kategori yaitu ; Lead, Boulder, dan Speed. Dan untuk kategori speed Indonesia saat ini yang memegang rekor Dunia, dampak yang timbul adalah tumbuhnya kompetisi yang kian banyak dan berkualitas yang memotivasi para atlit di Indonesia mulai dari tingkat Provinsi, Kota dan Daerah. Sehingga persaingan dan standar kualitas atlet pun semakin meningkat. Dalam membangkitkan minat masyarakat dalam olahraga Panjat Tebing memerlukan tempat latihan indoor dan fasiltas penunjang seperti ruangan peralatan, ruangan gym, kantor pengelola, maka perlu dirancang objek Pusat Olahraga Panjat Tebing dengan mengambil lokasi di Kota Bitung, untuk dapat mewadahi serta menunjang latihan para atlet dengan skala yang lebih besar untuk mempertahankan prestasi yang telah diperoleh para atlet – atlet dan bisa menciptakan atlet – atlet baru untuk regenerasi cabang olahraga Panjat Tebing, dan dalam Perancangan “Pusat Olahraga Panjat Tebing ini penulis menggunakan pendekatan konsep perancangan “Arsitektur High Tech”dengan mengembangkan kriteria rancangan objek dengan memaksimalkan penggunaan material dan teknologi terkini.

 Kata Kunci : Pusat Olahraga, Panjat Tebing, Kota Bitung, Arsitektur High-Tech

 

 Abstract

 Rock climbing sport is one of the extreme sports and has been in great demand by many young people because of its rapid development, Rock Climbing became known in Indonesia around 1960, and in Indonesia the sport of rock climbing has become quite popular and growing rapidly. Rock climbing sports have several categories, namely; Lead, Boulder, and Speed. And for the current Indonesian speed category which holds the World record, the impact that arises is the growth of more and more quality competitions that motivate athletes in Indonesia starting from the Provincial, City and Regional levels. So that the competition and quality standards of athletes are increasing. In arousing public interest in the sport of Rock Climbing, it requires an indoor training ground and supporting facilities such as an equipment room, gym room, management office, it is necessary to design a Rock Climbing Sports Center object taking place in Bitung City, to be able to accommodate and support the training of athletes on a scale to maintain the achievements that have been obtained by athletes and to be able to create new athletes to regenerate the Rock Climbing sport, and in the design of the "Rock Climbing Sports Center" the author used the design concept of "High Tech Architecture" by developing object design criteria by maximizing the use of the latest materials and technology.

Keywords: Sport Centre, Rock Climbing, Bitung City, High-Tech Architecture

 

Downloads

Published

2023-02-04