PENINGKATAN ASPEK ‘KEINDAHAN KOTA’ (THE URBAN ESTHETIC) DI KAWASAN PUSAT KOTA (Studi Kasus : Kawasan Pusat Kota Bandung – Jawa Barat)
DOI:
https://doi.org/10.35793/matrasain.v12i2.9202Keywords:
Urban EstheticAbstract
Pada kota-kota besar dan kota metropolitan, kegiatan Arsitektur Kota atau Rancang Kota ditujukan kepada upaya-upaya perbaikan, pembenahan dan peningkatan kualitas dari lingkungan fisik kawasan kota termasuk didalamnya aspek visual-estetisnya. Prioritas utama dari kota-kota besar dan kota-kota Metropolitan diletakan pada kawasan Pusat Kota (Downtown areas) dan juga kawasan CBD (Central Busines District). Dimana pada kawasan-kawasan tersebut diatas terdapat : (a) kegiatan atau fungsi kawasan kota yang semakin kompleks dan beragam, (b) kegiatan atau fungsi kawasan kota yang memiliki nilai social-ekonomi yang sangat tinggi, dan (c) pada kawasan tersebut berkumpul orang dengan jumlah besar dalam berkegiatan. Ruang lingkup pekerjaan Arsitektur Kota atau Rancang Kota, mengungkapkan bahwa terdapat bidang-bidang kajian yang melingkupinya. Ruang lingkup dari Arsitektur Kota atau Rancang Kota meliputi : (a) cara pandang dan wawasan terhadap ‘wilayah kota’, (b) rancang kota pada skala kota metropolitan, (c) urban desain dan skala-skala perkotaan, (d) elemen dari kawasan hunian atau tempat tinggal,, (e) elemen tempat hiburan dan rekreasi, (f) elemen malls dan plazas, (g) urban design pada skala bangunan tunggal, dan (h) penanganan skala detail pada kegiatan rancang kota.
Tuntutan akan ‘kualitas estetika’ dari kota-kota global, pada dasarnya merupakan jenis tuntutan yang diakibatkan oleh adanya perubahan perilaku dan gaya hidup yang dialami oleh sebagian besar masyarakat kalangan perkotaan di era informasi. Hubungan antar bagian tempat dalam kota, serta tingginya mobilitas penduduk menyebabkan ruang-ruang kota dan bagian kota sering untuk dilihat dan dikunjungi. Akibatnya orang akan sering merasakan ‘ruang’ dan ‘tempat’ sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari. Estetika kota (urban esthetic) merupakan tujuan utama dalam kegiatan ‘arsitektur kota’. Kawasan kota tertentu diusulkan dalam proposal kepada pemerintah kota agar terjadi peningkatan nilai estetika dari kawasan kota. Fokus utama dalam upaya peningkatan nilai estetika kota adalah mencari, menggali (eksplorasi) dan memanfaatkan potensi arsitektur kawasan untuk mewujudkan tampilan arsitektural kawasan kota. Penelitian ini mempunyai tujuan membahas tiga sub-topik penting yang akan diungkap dalam penelitian, yaitu : (1) apa dan bagaimana kegiatan ‘arsitektur kota’, (2) aspek-aspek dalam ‘keindahan kota’ atau ‘the urban esthetic’, dan (3) upaya-upaya peningkatan ‘urban esthetic’ di kawasan pusat kota. Adapun studi kasus yang diangkat dalam penelitian ini adalah kawasan pusat kota (sekitar Alun-alun) Bandung.
Kata kunci : urban esthetic, kawasan pusat kota, kota Bandung