https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmm/issue/feed MEDIA MATRASAIN 2024-01-16T23:08:11+08:00 Cynthia Erlita Virgin Wuisang cynthia.wuisang@unsrat.ac.id Open Journal Systems <pre id="tw-target-text" class="tw-data-text tw-text-large XcVN5d tw-ta" dir="ltr" data-placeholder="Translation"><span class="Y2IQFc" lang="en"> This journal contains various scientific articles in the field of architecture</span></pre><pre id="tw-target-text" class="tw-data-text tw-text-large XcVN5d tw-ta" dir="ltr" data-placeholder="Translation"><span class="Y2IQFc" lang="en"> and/or urban planning in the form of research results. critical review or</span></pre><pre id="tw-target-text" class="tw-data-text tw-text-large XcVN5d tw-ta" dir="ltr" data-placeholder="Translation"><span class="Y2IQFc" lang="en"> contextual essay.</span></pre> https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmm/article/view/52691 EVALUASI KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA LAYAK ANAK 2023-11-16T22:11:32+08:00 Krisensia Shela Rasuh shelakrisensia@gmail.com Judy O. Waani judywaani@yahoo.com Frits O. P. Siregar frits_ops@yahoo.com <p><span class="fontstyle0">ABSTRAK</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle1">Penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan hingga menempati posisi ke empat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Penduduk Indonesia membentuk kelompok umur, dimana berkisar 1/3 dari total jumlah penduduk Indonesia ialah kelompok anak (0-18 tahun). Merujuk pada isu tersebut, pemerintah Indonesia mencentuskan kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) untuk menunjang tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa. Kota Tomohon sebagai wilayah penelitian juga telah merealisasikan kebijakan tersebut dari tahun 2017 sampai saat ini. Namun berdasarkan pengamatan awal, peneliti menemukan terdapat beberapa isu yang menunjukan bahwa penyelenggaraan kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak di Kota Tomohon belum optimal. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketercapaian penyelenggaraan KLA pada setiap kecamatan di Kota Tomohon dan mengevaluasi kualitas penyelenggaraan Kota Layak Anak di Kota Tomohon. Metode yang digunakan adalah metode survey dan observasi, juga wawancara, kuesioner dan dokumentasi lapangan. Sedangkan untuk analisis datanya menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini mendapatkan temuan bahwa ketercapaian penyelenggaraan KLA di setiap kecamatan belum merata. Kecamatan yang paling unggul ialah Kecamatan Tomohon Timur dengan nilai ketercapaian ialah 92,72% dan Kecamatan Tomohon Selatan menduduki posisi terakhir dengan nilai 36,56%. Temuan berikutnya ialah kualitas penyelenggaraan KLA di Kota Tomohon sudah tergolong baik dilihat ditinjau dari 6 variabel yang ditetapkan.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle0">Kata Kunci: </span><span class="fontstyle1">Kota Layak Anak, Evaluasi, Capaian, Kualitas, Kota Tomohon</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle3">ABSTRACT</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle4">Indonesia's population continues to increase so that it occupies the fourth position with the largest population in the world. The population included in the group of children (0-18 years) ranges from 1/3 of the total population of Indonesia. Referring to this issue, the Indonesian government initiated a Child-Friendly City (CFC) policy to support the growth and development of children as the next generation of the nation. Tomohon City as a research area has realized this policy from 2017 until now. However, based on initial observations, researchers found several issues indicating that the implementation of Child-Friendly City policies in Tomohon City was not optimal. Therefore, this study aims to identify the achievement of CFC implementation in each sub-district in Tomohon City and evaluate the quality of implementing Child-Friendly Cities in Tomohon City. The methods used are survey and observation methods, as well as interviews, questionnaires and field documentation. As for data analysis, it uses qualitative descriptive analysis techniques This research finds that the achievement of KLA implementation in each sub-district has not been evenly distributed. The most superior subdistrict is East Tomohon District with an achievement score of 92.72% and South Tomohon District occupies the last position with a score of 36.56%. The next finding is that the quality of CFC implementation in Tomohon City is considered good in terms of the 6 variables determined.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle3">Keywords: </span><span class="fontstyle4">Child-Friendly City, Evaluation, Achievement, Quality, Tomohon City</span> </p> 2023-11-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmm/article/view/52692 KAJIAN ARAHAN ZONING REGULATION PADA KORIDOR JALAN LINGKAR TIMUR KOTA TOMOHON 2023-11-16T22:16:59+08:00 Sherina B. Rukait sherinabritni5@gmail.com Octavianus H. A. Rogi ottyrogi@yahoo.com Pierre H. Gosal pierregosal@gmail.com <p><span class="fontstyle0">ABSTRAK</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle1">Perencanaan kota saat ini terbilang perlu mendapatkan penanganan Tourism, SPerencanaan kota saat ini terbilang perlu mendapatkan penanganan yang serius. Masalah perkotaan yang kerap kali terjadi saat ini karena adanya ketidaksesuaian dengan perencanaannya khususnya dalam bidang perencanaan tata ruang yang mencakup perencanaan struktur ruang dan pola ruang. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pemanfaatan lahan serta karakteristik penggunaannya. Penelitian yang menggunakan jenis analisis sesuai dengan Permen No.11 tahun 2021 yaitu anlisis peruntukan zona, analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang, kesesuaian terhadap jenis peruntukan zona/sub zona,dan karakteristik spesifikasi lokasi. Hasil penelitian menunjukan ruang koridor jalan lingkar timur Kota Tomohon didominasi dengan keberadaan kawasan resapan air, kawasan lindung, perumahan, perdagangan/jasa, pelayanan umum, peternakan, lahan kering, lahan basa dan lahan tandus. Karakteristik penggunaan lahan terbagi atas pemukiman, kantor, sawah, kebun campuran, peternakan, tegalan, dan semak belukar. Rekomendasi matriks ITBX kegiatan terhadap zona, berdasarkan hasil analaisis dan pertimbangan yang ada kelompok kegiatan yang paling banyak di izinkan yaitu pada kawasan budidaya khususnya pada zona perumahan, zona pelayanan umum dan zona peruntukan lainnya.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle0">Kata Kunci: </span><span class="fontstyle3">zoning regulation</span><span class="fontstyle1">, koridor jalan, tata kota, lahan, penggunaan dan pemanfaatan lahan.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle4">ABSTRACT</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle1">Urban planning currently needs to be handled by Tourism. Urban planning currently needs serious handling. Urban problems that often occur today are due to incompatibilities with planning, especially in the field of spatial planning which includes structural planning and spatial patterns. This study aims to examine land use and the characteristics of its use. Research using the type of analysis in accordance with Permen No. 11 of 2021, namely analysis of zone allocations, analysis of types and characteristics of activities that are currently developing, suitability for types of designations/zones/sub-zones,and site specification characteristics. The results showed that the corridor space for the eastern ring road of Tomohon City was dominated by the presence of water catchment areas, protected areas, housing, trade/services, public services, animal husbandry, dry land, alkaline land and barren land. Characteristics of land use is divided into settlements, offices, rice fields, mixed gardens, livestock, fields, and shrubs. Recommendations for the ITBX matrix of activities for zones, based on the results of the analysis and considerations that there are groups of activities that are most permitted, namely in cultivation areas, especially in residential zones, public service zones and other designation zones.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle4">Keywords: </span><span class="fontstyle3">zoning regulation, street corridor, urban planning, land, land use</span> </p> 2023-11-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmm/article/view/52695 EVALUASI PEMANFAATAN RUANG KAWASAN KESELAMATAN OPERASIONAL PENERBANGAN BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI MANADO 2023-11-16T22:24:21+08:00 Sheren Gloria Kandouw sherenkandouw@gmail.com Pierre H. Gosal pierregosal@gmail.com Esli D. Takumansang eslitakumansang@gmail.com <p><span class="fontstyle0">ABSTRAK</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle1">Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) adalah wilayah daratan dan/atau perairan serta ruang udara di sekitar bandar udara yang digunakan untuk kegiatan operasi penerbangan dalam rangka menjamin Keselamatan Penerbangan. Pertumbuhan penduduk Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara yang signifikan, dan dengan banyaknya destinasi wisata yang ada di Provinsi Sulawesi Utara maka dapat banyak menarik wisatawan dari luar Provinsi Sulawesi Utara untuk datang berkunjung dan menyebabkan kebutuhan akan ruang di kawasan perkotaan semakin meningkat. Dengan ketersediaan lahan yang relatif tetap dan meningkatnya kebutuhan akan ruang, maka perluasan pemukiman atau pembangunan cenderung mendekati kawasan-kawasan disekitar landasan pacu bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. Penelitian ini dilakukan dilakukan pada kawasan keselamatan oprasi penerbangan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado khususnya kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan dengan wilayah studi yaitu Kota Manado pada Kecamatan Mapanget di kelurahan Lapangan, kelurahan Mapanget Barat dan Kabupaten Minahasa Utara Kecamatan Talawaan yaitu di desa Wusa. Teknik analisis yang digunakan peneliti yaitu analisis spasial berupa overlay peta dan pembuatan peta tematik, analisis penggunaan lahan dan analisis deskriptif kualitatif dengan fokus variabel yaitu ketentuan kegiatan dan pemanfaatan ruang. Sampel dari penelitian ini sebanyak 85 responden dari masyarakat yang tinggal atau mempunyai lahan di kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan.Setelah dilakukan analisis, didapati hasil bahwa bahwa terdapat ketidaksesuaian peruntukan dan pemanfaatan ruang pada kawasan KKOP Khususnya pada Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle0">Kata Kunci: </span><span class="fontstyle3">Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan, Lahan, dan Pemanfaatan Ruang.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle4">ABSTRACT</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle3">The Aviation Operational Safety Area (KKOP) is the land and water area as well as the airspace around the airport used for flight operations in order to ensure Aviation Safety. The significant population growth of Manado City and North Minahasa Regency, and the many tourist destinations in North Sulawesi Province, can attract many tourists from outside North Sulawesi Province to come to visit and cause the need for space in urban areas to increase. With the relatively fixed availability of land and the increasing need for space, the expansion of settlements or development tends to approach the areasaround the runway of Sam Ratulangi Manado International airport. This research was conducted in theflight operation safety area of Sam Ratulangi Manado International Airport, especially the Possible Accident Hazard area with the study area namely Manado City in Mapanget Sub-district in Lapangan village, West Mapanget village and North Minahasa Regency Talawaan Sub-district, namely in Wusa village. The analysis technique used by researchers is spatial analysis in the form of map overlay and thematic map making, land use analysis and qualitative descriptive analysis with variable focus on activity provisions and space utilization. The sample of this study was 85 respondents from people who live or own land in the accident hazard area. After the analysis, the results showed that there was a mismatch in the designation and utilization of space in the KKOP area, especially in the Possible Accident Hazard Area.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle0">Keywords</span><span class="fontstyle4">: </span><span class="fontstyle3">Aviation Operational Safety Areas, Land and Space Utilization</span><span class="fontstyle3">.</span></p> 2023-11-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmm/article/view/52697 ANALISIS PERUBAHAN GUNA LAHAN TERKAIT PEMBANGUNAN JALAN RINGROAD I DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO DAN KECAMATAN TOMBULU KAMBUPATEN MINAHASA 2023-11-16T22:34:02+08:00 Abigail T. Kambey abigailkambey04@yahoo.com Andy M. Malik andymalik@gmail.com Leidy Magrid Rompas leirompas@gmail.com <p><span class="fontstyle0">ABSTRAK</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle1">Transportasi serta aturan untuk tanah berkaitan amat akrab, alhasil dikira membuat satu landuse transport sistem. Supaya aturan untuk tanah bisa terkabul dengan bagus hingga keinginan transportasinya wajib terkabul dengan bagus. Dibuatnya jalan Ringroad I merupakan salah satu kemudahan yang menjadi ketertarikan masyarakat dalam pertimbangannya untuk menjadikan lokasi di sekitar kawasan tersebut menjadi kawasan yang menguntungkan, melihat dampak yang besar di berikan dikarenakan adanya jalan Ringroad I yang sangat efisien, membuat mobilisasi dari satu tempat ke tempat satunya menjadi lebih mudah. Dengan melihat berbagai pertimbangan tersebut, membuat beberapa pihak menerapkan pengalihfungsian lahan di daerah sekitarnya walaupun daerah tersebut diperuntukan sebagai kawasan lainnya tetapi demi mencapai keinginan dan kenyamanannya dalam menjalankan aktivitas, maka segala tempat yang dinilai strategis dalam pengaplikasiaanya, langsung dialihfungsikan demi kepentingan pribadi maupun beberapa pihak. Tujuan riset ini guna mengetahui bagaimana Kesesuaian Guna Lahan Di Kecamatan Tikala Kota Manado dan Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa Terkait Dengan Kebijakan Tata Ruang Kabupaten/Kota. Riset ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan teknik </span><span class="fontstyle3">overlay </span><span class="fontstyle1">peta menggunakan </span><span class="fontstyle3">software </span><span class="fontstyle1">ArcGis. Hasil riset ini menggambarkan bahwa pembangunan jalan ringroad 1 memberikan dampak dalam perubahan guna lahan di sekitar jalan ringroad 1. Dampak yang terjadi antara lain yaitu dampak mobilitas, dampak sosial, dampak ekonomi, dan dampak lingkungan.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle0">Kata Kunci: </span><span class="fontstyle1">Dampak; Perubahan Lahan; Jalan Ringroad I</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle4">ABSTRACT</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle3">Transportation and land use are so closely related that they are considered to form one landuse transport system. In order for land use to be well realized, its transportation needs must be well met. The creation of the Ringroad I road is one of the conveniences that attracts people in their consideration to make the location around the area a profitable area, seeing the great impact given due to the Ringroad I road which is very efficient, making mobilization from one place to another easier. By looking at these various considerations, it makes several parties apply land conversion in the surrounding area even though the area is designated as another area but in order to achieve their desires and convenience in carrying out activities, all places that are considered strategic in their application are immediately converted for personal interests and several parties. The purpose of this research is to find out how the suitability of land use in Tikala District, Manado City and Tombulu District, Minahasa Regency is related to the Regency / City Spatial Policy. This research uses a qualitative descriptive analysis method with map overlay techniques using ArcGis software. The results of this study illustrate that the construction of ringroad 1 has an impact on land use change around ringroad 1. The impacts include mobility impacts, social impacts, economic impacts, and environmental impacts.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle4">Keywords: </span><span class="fontstyle3">Impact; Land Use Change; Ringroad I</span> </p> 2023-11-14T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmm/article/view/52698 PENATAAN KAWASAN WISATA BUKIT WAWO 2023-11-16T22:43:54+08:00 Angelita A. P. Kaparang angelkaparang9@gmail.com Raymond Ch. Tarore raytarore@unsrat.ac.id Alvin J. Tinangon alvin_tinangon@yahoo.co.id <p><span class="fontstyle0">ABSTRAK</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle1">Kota Tomohon adalah salah satu Kota di Provinsi Sulawesi Utara yang mempunyai potensi wisata yang menarik. Kota Tomohon memiliki berbagai potensi dibidang pariwisata yang tidak kalah bagus dengan daerah lain. Khususnya wisata alam Bukit Wawo. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik dan menganalisis penataan kawasan wisata bukit wawo. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode analisis data kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk data yang bersifat numerik sedangkan metode analisis kualitatif adalah metode yang digunakan untuk data yang bersifat non numerik atau teks. Hasil penelitian menggambarkan penataan kawasan wisata di bukit wawo dengan tetap melihat kondisi infrastruktur pariwisata yang ada untuk diperlukan penanganan yang komprehensif dan berkelanjutan terutama pada jaringan jalan, jaringan air bersih, tempat sampah, listrik, telekomunikasi, dan infrastruktur pengelolaan limbah.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle0">Kata Kunci: </span><span class="fontstyle1">Daya Tarik Wisata, Infrastruktur Pariwisata, Penataan Kawasan Wisata</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle3">ABSTRACT</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle4">Tomohon City is one of the cities in North Sulawesi Province which has attractive tourism potential. Tomohon City has various potentials in the tourism sector that are no less good than other areas. Especially the natural tourism of Wawo Hill. The aim of this research is to identify the characteristics and analyze the arrangement of the Wawo Hill tourist area. The research methods used are qualitative and quantitative analysis. The quantitative data analysis method is a method used for data that is numerical in nature, while the qualitative analysis method is a method used for data that is non-numerical or text in nature. The results of the research illustrate the arrangement of the tourist area on Wawo Hill while still looking at the condition of the existing tourism infrastructure which requires comprehensive and sustainable treatment, especially the road network, clean water network, trash cans, electricity, telecommunications and waste management infrastructure.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle3">Keywords: </span><span class="fontstyle4">Touris Attraction, Tourism Infrastructure, Arrangement of Tourist Areas</span> </p> 2023-11-14T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmm/article/view/53911 MANIFESTASI COMPACT CITY DI KOTA KOTAMOBAGU 2024-01-16T23:01:15+08:00 Melita Kumolontang melita.kumolontang@gmail.com Sonny Tilaar sonny_tilaar@unsrat.ac.id Andy A. Malik andymalik@unsrat.ac.id <p><span class="fontstyle0">Seiring berkembangnya zaman pada saat ini menimbulkan banyak permasalahan diantaranya </span><span class="fontstyle2">urban sprawl. </span><span class="fontstyle0">Peningkatan penduduk yang bermukim di kota Kotamobagu setiap tahunnya tentu akan semakin menambah kebutuhan ruang untuk pemenuhan kebutuhan penduduk yang semakin meningkat dan beragam, salah satu solusi mencegah meluasnya </span><span class="fontstyle2">urban sprawl </span><span class="fontstyle0">adalah dengan konsep </span><span class="fontstyle2">compact city </span><span class="fontstyle0">karena konsep ini merupakan salah satu model konsep pembangunan berkelanjutan</span><span class="fontstyle2">. </span><span class="fontstyle0">Penelitian ini melakukan kajian di 4 Kecamatan yang berada di Kota Kotamobagu menggunakan metode penelitian kualitatif-kuantitatif dengan cara observasi langsung, pengambilan data melalui instansi dan dokumentasi. Pengelolahan data terbagi atas 3 bentuk yaitu </span><span class="fontstyle2">editing, tabulating </span><span class="fontstyle0">dan </span><span class="fontstyle2">mapping. </span><span class="fontstyle0">Analisis data menggunakan analisis statistik kuantitatif dan kemudian di uji variabel menggunakan analisis regresi linear berganda menggunakan metode </span><span class="fontstyle2">stepwise </span><span class="fontstyle0">sehingga didapat 2 variabel bebas yang mempengaruhi implemetasi </span><span class="fontstyle2">compact city </span><span class="fontstyle0">di Kota Kotamobagu yaitu faktor lahan terbangun dan indeks aksesibilitas perkotaan. faktor yang didapat kemudian dianalisis menggunakan analisis kategori metode sturges untuk mengukur tinggi rendahnya kekompakkan yang ada di masing-masing kecamatan, sehingga berdasarkan hasil analisis di dapat 2 wilayah Kecamatan yang sudah termasuk kategori </span><span class="fontstyle2">compact </span><span class="fontstyle0">yaitu Kecamamatan Kotamobagu Barat dan Kotamobagu Utara, sedangkan untuk kategori </span><span class="fontstyle2">middle </span><span class="fontstyle0">terdapat di Kecamatan Kotamobagu Timur dan kategori </span><span class="fontstyle2">sprawl </span><span class="fontstyle0">terdapat di Kecamatan Kotamobagu Selatan.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle3">Kata Kunci </span><span class="fontstyle0">: kota kompak, perluasan kota, pembangunan berkelanjutan.</span> </p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle0"> As time goes by, it has created many problems, including Urban Sprawl. The increase in population living in the city of Kotamobagu every year will certainly increase the need for space to meet the needs of an increasingly diverse and increasing population. One solution to prevent the spread of urban sprawl is the compact city concept because this concept is one of the models of sustainable development. This research conducted a study in 4 sub-districts in Kotamobagu City using qualitative-quantitative research methods by direct observation, data collection through agencies and documentation. Data processing is divided into 3 forms editing, tabulating and mapping. Data analysis used quantitative statistical analysis and then variables were tested using multiple linear regression analysis using the stepwise method to obtain 2 independent variables that influence compact city implementation in Kotamobagu City, namely the builtup land factor and the urban accessibility index. The factors obtained were then analyzed using the Sturges method category analysis to measure the level of compactness in each sub-district, so that based on the results of the analysis it was found that 2 sub-districts were included in the compact category, namely West Kotamobagu and North Kotamobagu sub-districts, while for the middle category there were in East Kotamobagu District and the sprawl category is in South Kotamobagu District.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle0"><span class="fontstyle2">Keywords : </span>compact city, urban sprawl, sustainable development <br></span></p> 2023-12-18T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmm/article/view/53912 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS MASYARAKAT DI JALAN PEDESTRIAN KOTA MANADO DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LIVING 2024-01-16T23:08:11+08:00 Samuel Triberto Rengkung samrengkung@gmail.com Fela Warouw felawarouw@unsrat.ac.id Andy A.M. Malik andymalik@unsrat.ac.id <p><span class="fontstyle0">Secara sederhana, </span><span class="fontstyle2">active living </span><span class="fontstyle0">berarti berusaha untuk tetap aktif secara fisik setiap hari tanpa harus melakukannya, seperti penggunaan transportasi aktif untuk berjalan kaki atau bersepeda di jalur pedestrian. Menurut </span><span class="fontstyle2">Government of Western Australia </span><span class="fontstyle0">(2015), hal ini memiliki faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang sehingga </span><span class="fontstyle2">active living </span><span class="fontstyle0">memberikan dampak </span><span class="fontstyle2">triple-bottom-line </span><span class="fontstyle0">baik dalam menghidupkan lingkungan pedestrian yang merupakan salah satu upaya mewujudkan </span><span class="fontstyle2">healthy city</span><span class="fontstyle0">.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle0">Tujuan penelitian ini memfokuskan faktor utama yang paling mempengaruhi seseorang untuk bergerak aktif sepanjang jalur pedestrian Laksda John Lie berdasarkan teori </span><span class="fontstyle2">triple-bottom-line</span><span class="fontstyle0">, berlokasi di Kawasan komersial terbesar Kota Manado serta usulan dalam menaikan tingkat minat masyarakat terhadap </span><span class="fontstyle2">active living</span><span class="fontstyle0">. Metode yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif, observasi lapangan dan kuisioner bersifat tertutup, pengumpulan sampel data menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa secara umum masyarakat setuju tentang pentingnya </span><span class="fontstyle2">active living </span><span class="fontstyle0">dan faktor utama seseorang untuk bergerak aktif dalam sebuah lingkungan komersial adalah faktor lingkungan.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle3">Kata kunci – </span><span class="fontstyle2">active living</span><span class="fontstyle0">, bergerak aktif, pedestrian</span> </p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle0">In simple terms, active living means trying to stay physically active every day without having to do so, such as the use of active transportation for walking or cycling on pedestrian paths. According to the Government of Western Australia (2015), this has factors that influence a person's behavior so that active living has a triple-bottom-line impact in reviving the pedestrian environment which is one of the efforts to realize a healthy city.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle0">The purpose of this research is to focus on the main factors that most influence a person to move actively along the Laksda John Lie pedestrian path based on the triple-bottom-line theory, located in the largest commercial area of Manado City and suggestions in increasing the level of public interest in active living. The methods used are qualitative and quantitative, field observations and closed questionnaires, data sample collection using purposive techniques. The results of this study suggest that in general people agree about the importance of active living and the main factor for a person to move actively in a commercial environment is environmental factors.</span></p> <p>&nbsp;</p> <p><span class="fontstyle2">Keywords – </span><span class="fontstyle0">active living, move actively, pedestrian <br></span></p> 2023-12-18T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024