HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO DENGAN STUNTING PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI TK/PAUD KECAMATAN TUMINTING

Authors

  • Livia Amelia Halim Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang merupakan akibat dari kekurangan gizi kronis dan/atau infeksi berulang yang menyebabkan anak terlalu pendek untuk usianya.  Stunting pada anak usia 3-5 tahun akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia (SDM).  Indonesia merupakan negara ke-5 tertinggi dengan prevalensi stunting, dan di Sulawesi Utara hasil pemantauan status gizi (PSG) 2017 berada di angka 31,4%, serta di Kota Manado, ada 31,9% anak stunting.  Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi, seperti penghasilan orang tua, ASI eksklusif, riwayat infeksi diare dan ISPA.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor risiko dengan stunting pada anak usia 3-5 tahun di TK/PAUD Kecamatan Tuminting.  Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik dan desain penelitian cross sectional atau potong lintang.  Dengan jumlah sampel 80 anak usia 3-5 tahun.  Analisis data bivariate digunakan uji chi square (). Kemaknaan yang digunakan bila p < 0,05.

Sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 80 sampel terdiri dari 28 stunting dan 52 tidak stunting.  Berdasarkan penelitian didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara penghasilan orang tua dengan kejadian stunting (p<0,0001).  Namun, tidak terdapat hubungan ASI eksklusif (p=0,062), riwayat infeksi diare (p=0,150) dan ISPA (p=0,162) dengan kejadian stunting pada anak usia 3-5 tahun.  Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara faktor risiko penghasilan orang tua dengan stunting.  Dimana, semakin rendah penghasilan orang tua maka risiko terjadinya stunting semakin tinggi.

Kata kunci : ASI, diare, ISPA, penghasilan orangtua, Stunting.

Author Biography

Livia Amelia Halim, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

References

Torlesse H, Cronin A.A, Sebayang S.K, Nandy R. Determinants of stunting in indonesian children : evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health. 2016;16:669.

Kementrian Kesehatan RI. (2011). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Direktoral Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

UNICEF. 2013. Key Facts and Figures on Nutrition, (Online), (http://www.who.int/pmnch/media/news/2013/20130416_unicef_factsheet.pdf), diakses pada 3 Agustus 2018.

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI tahun 2013. Diakses pada 3/8/2018, http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf

Walker SP, Chang SM, Powell CA, Simonoff E, Grantham-McGregor SM. Early childhood stunting is associated with poor psychological functioning in late adolescence and effects are reduced by psychosocial stimulation. J Nutr. 2007;137:2464–9.

Black RE, Victora CG, Walker SP, Bhutta ZA, Christian P, de Onis M, et al.; the Maternal and Child Nutrition Study Group. Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income countries. Lancet 2013;371:243–60.

Martorell R, Horta BL, Adair LS, Stein AD, Richter L, Fall CH et al. Weight gain in the first two years of life is an important predictor of schooling outcomes in pooled analyses from five birth cohorts from low- and middle-income countries. J Nutr. 2010;140:348–54.

Adair LS, Fall CHD, Osmond C, Stein AD, Martorell R, Ramirez-Zea M et al.; COHORTS Group. Associations of linear growth and relative weight gain during early life with adult health and human capital in countries of low and middle income: findings from five birth cohort studies. Lancet. 2013;382:525–34.

Hoddinott J, Alderman H, Behrman JR, Haddad L, Horton S. The economic rationale for investing in stunting reduction. Matern Child Nutr. 2013;9(Suppl. 2):69–82.

World Health Organization, Global Nutrition Target 2025, Anaemia Policy Brief, World Health Organization; 2014

Briend A. Is diarrhoea a major cause of malnutrition among the under-fives in developing countries? A review of available evidence. Eur J Clin Nutr. 1990;44:611–28.

Hall A, Hewitt G, Tuffrey V, de Silva N. A review and meta-analysis of the impact of intestinal worms on child growth and nutrition. Maternal and Child Nutrition. 2008;4:118–236.

Humphrey JH. Child undernutrition, tropical enteropathy, toilets, and handwashing. Lancet. 2009;374:1032–5.

Aguayo VM, Nair R, Badgaiyan N, Krishna V. Determinants of stunting and poor linear growth in children under 2 years of age in India: an in-depth analysis of Maharashtra’s comprehensive nutrition survey. Maternal and Child Nutrition. 2016;12(suppl 1):121-40.

Anshori H. Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 12-24 bulan di Kecamatan Semarang Timur [skripsi]. [Semarang]:Universitas Diponegoro; 2013.

Nasikhah R, Margawati A. Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di Kecamatan Semarang Timur. Journal of Nutrition College. 2012;1:176-84.

Diafrilia I.M, Basuki A, Malonda N. Determinan stunting pada anak umur 24-59 bulan di wilayah kerja puskemas ranomuut kecamatan paaldua [skripsi]. [Manado]: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado; 2014.

Ramli, Agho K.E, Inder K.J, Bowe S.J, Jacobs J, Dibley M.J. Prevalence and risk factors for stunting and severe stunting among under-fives in north maluku province of indonesia. Biomed Central (BMC) Pediatrics. 2009; 9:64.

Taguri A, Betilmal I, Mahmud SM, Ahmed AM, Goulet O, Galan P, Hercberg S. Risk factor for stunting among under five in Libya. Public Health Nutrition. 2009;12:1141-9.

Ilahi RK. Hubungan pendapatan keluarga, berat lahir, dan panjang lahir dengan kejadian stunting balita 24-59 bulan di Bangkalan. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS Dr Soetomo. 2017;3:1-14.

Chandra A. Hubungan underlying factors dengan kejadian stunting pada anak 1-2 tahun. Journal of Nutrition and Health. 2013;1:1-12.

Ibrahim IA dan Faramita R. Hubungan faktor sosial ekonomi keluarga dengan kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Barombong kota Makassar tahun 2014. Public Health Science Journal. 2015;7:63-75.

Rachmi CN, Agho KE, Li M, & Baur LA. Stunting coexisting with overweight in 2•0–4•9â€yearâ€old Indonesian children: Prevalence, trends and associated risk factors from repeated crossâ€sectional surveys. Public Health Nutrition. 2016;19:2698–707.

Rachmi CN, Agho KE, Li M, & Baur LA. Stunting, underweight and overweight in children aged 2.0–4.9 years in Indonesia: Prevalence trends and associated risk factors. PLoS ONE. 2016;11(5):e0154756.

Al-Rahmad AH, Miko A, Hadi A. Kajian stunting pada anak balita ditinjau dari pemberian ASI eksklusif, MP-ASI, status imunisasi dan karakteristik keluarga di Kota Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes. 2013;6:169-84.

Najahah I. Faktor risiko balita stunting usia 12-36 bulan di puskesmas Dasan Agung, Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Public Health and Preventive Medicine Archive. 2013;1:134-41

Johnson M and Brookstone. Nutrition in the first 1,000 days state of the World’s Mothers 2012. Save The Children; 2012.

Bardosono S, Sastroamidjojo S, & Lukito W. Determinants of child malnutrition during the 1999 economic crisis in selected poor areas of Indonesia. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition.2007;16:512–26.

Hien NN. Nutritional status and the characteristic related to malnutrition in children under five years of age in Nghean, Vietnam. J Prev Med Public Health. 2008;41: 232-40.

Kurnia W, Ibrahim IA, Damayanti DS. Hubungan asupan zat gizi dan penyakit infeksi dengan kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di posyandu asoka II Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Media Gizi Pangan. 2016;18:70-77.

Dewi IAKC, Adhi KT. Pengaruh konsumsi protein dan seng serta riwayat penyakit infeksi terhadap kejadin stunting pada anak balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Nusa Penida III. Arc Com Health. 2016;3:36-46

Desyanti C dan Nindya TS. Hubungan riwayat penyakit diare dan praktik hygiene dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Simolawang Surabaya. Amerta Nutrition. 2017;1:243-51.

Supariasa I.D.N, Bakri B, Fajar I. Penilaian status gizi. Jakarta: EGC; 2002.

Syarif, Tjetjep, Hidayat dan Fuada, Noviati. (2012). Hubungan sanitasi lingkungan, morbiditas dan status gizi balita di Indonesia. Jurnal penelitian gizi dan makanan. 2012;34:104-13.

Nurcahyo K, Briawan D. Konsumsi pangan, penyakit infeksi, dan status gizi anak balita pasca perawatan gizi buruk. Journal of Nutrition and Food. 2010;5:164-70.

Downloads

Published

2021-12-31