PENGARUH KINESIO TAPING TERHADAP FUNGSI MOBILITAS BERJALAN PADA PASCASTROKE

Authors

  • Gloria Elisabet Rondonuwu Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Lidwina Sima Sengkey Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Elfrida Marpaung Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstract

Abstract :  There is an increasing number of stroke prevalence in Indonesia, the total of stroke patients is estimated to be grown as the amount of elderly population is also increasing. Typical consequences of stroke are limitation in ambulation whereas it causes mobility interference which is very important for activity of daily living. There is abnormal gait in stroke patient as a compensation of muscle weakness and disorder of balance. Kinesio Taping (KT) had been used for a long time as an additional rehabilitation program in several disease to help strengthen weak muscles, control unstable joint and muscle tones, help in postural alignment, reduce inflammation and pain in soft tissue, increase joint range of motion, balance, function and gait ability. Method : This research was conducted in experimental (pretest-posttest) design. Result : based on the research there is an increase in the velocity of walking with the lowest time difference is 0.01m/second and the highest time difference is 0.25m/second. There is also an increase in the average velocity of walking after Kinesio Taping application, the difference of the average is 0.12 ± 0.07 m/second with p < 0.0001. Based on the data that are collected in this research, KT effectiveness is expected to be obtained after 30 minutes of application. Increasing velocity that is observed in this research showed that there is an improvement in walking mobility function in post-stroke patient immediately after KT application on the paretic side of anterior tibialis muscle. Application of KT on anterior tibialis muscle can be considered as a supplement in walking exercise. Conclusion : There is an improvement in walking mobility function on past stroke subject as measured after 30 minutes of KT application on paretic anterior tibialis muscle.

Key Word :Limitation in ambulation, Muscle weakness, Kinesio Taping, Rehabilitation, Stroke.

 

Abstrak : Di Indonesia jumlah pasien stroke mengalami peningkatan dari tahun ketahun, jumlah penderita stroke diperkirakan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya faktor resiko dan penduduk usia lanjut. Konsekuensi khas stroke adalah keterbatasan dalam berjalan dimana menyebabkan gangguan mobilisasi, dimana hal ini sangat penting dalam kegiatan sehari-hari. Pasien stroke menunjukkan gait yang abnormal sebagai kompensasi terjadinya kelemahan muskuler dan gangguan keseimbangan. Kinesio taping telah lama digunakan sebagai tambahan selama program rehabilitasi di berbagai penyakit untuk memperkuat otot-otot yang lemah, mengendalikan ketidakstabilan sendi dan tonus otot, membantu dengan alignment postural, meredakan peradangan jaringan lunak dan nyeri, relaksasi otot, meningkatkan lingkup gerak sendi aktif, keseimbangan, penggunaan fungsi dan kemampuan gait. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian experimental (pretest-posttest design). Hasil : Berdasarkan penelitian didapatkan peningkatan kecepatan berjalan dengan nilai selisih terkecil adalah 0.01 m/detik dan nilai selisih terbesar adalah 0.25 m/detik. Terdapat peningkatan rerata nilai kecepatan berjalan setelah aplikasi KT, rerata perbedaan 0.12 ± 0.07 m/detik (p < 0.0001). Dari data yang didapat maka efektivitas KT yang diharapkan telah diperoleh dalam waktu 30 menit setelah aplikasi. Peningkatan kecepatan berjalan yang teramati pada penelitian ini menandakan adanya peningkatan fungsi mobilitas berjalan pada pasien pascastroke segera setelah aplikasi KT pada otot tibialis anterior sisi paresis. Sehingga aplikasi KT pada otot tibialis anterior dapat dipertimbangkan untuk menjadi suatu tambahan pada latihan berjalan Kesimpulan ; Terdapat peningkatan fungsi mobilitas berjalan pada subyek pascastroke yang diukur 30 menit setelah aplikasi KT pada otot tibialis anterior yang paresis.

Kata Kunci: Gangguan Mobilisasi, Kelemahan muskuler, Kinesio Taping, Rehabilitasi, Stroke. 

Author Biographies

Gloria Elisabet Rondonuwu, Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

KSM Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Lidwina Sima Sengkey, Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

KSM Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Elfrida Marpaung, Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

KSM Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Downloads

Published

2020-05-22