MEDICAL REHABILITATION IN PATIENT POST AVR AND PDA LIGATION

Abstract

Patent ductus arteriosus (PDA),ditandai dengan adanya hubungan persisten antara descending thoracic aorta dan arteri pulmonalis yang diakibatkan oleh kegagalan penutupan fisiologis normal dari duktus janin, adalah salah satu kelainan jantung bawaan yang lebih umum. PDA sering didiagnosis pada bayi, penemuan kondisi ini mungkin tertunda hingga masa kanak-kanak atau bahkan dewasa. Kelainan anatomi dapat sangat bervariasi dan sering terjadi sehubungan dengan anomali lengkung aorta kompleks. PDA terkadang idiopatik (penyebab tidak diketahui). Faktor risiko yang diketahui meliputi: Kelahiran prematur, sindrom rubella kongenital, kelainan kromosom (misalnya, sindrom Down), kondisi genetik seperti sindrom Loeys-Dietz.Perkiraan kejadian patent ductus arteriosus (PDA) adalah 1 pada 2000 pada bayi cukup bulan dan terdiri dari 5 sampai 10% dari semua penyakit jantung bawaan pada anak-anak, di AS anak yang lahir aterm adalah antara 0,02% dan 0,006% dari kelahiran hidup.Pasien setelah operasi katup jantung dapat mengalami penurunan aktivitas fisik dan kapasitas fungsional selama beberapa tahun, memburuknya tirah baring setelah operasi, kesulitan kembali ke aktivitas kehidupan sehari-hari, gangguan kualitas hidup, gejala depresi, kecemasan, dan stres pasca operasi, yang mengakibatkan sekelompok pasien yang mengalami kondisi kebugaran yang tidak memadai saat keluar dari rumah sakit dan membutuhkan rehabilitasi medis, serta transisi ke aktivitas kehidupan sehari-hari menjadi tantangan fisik, mental dan sosial. Latihan adalah program inti untuk rehabilitasi setelah operasi katup jantung.

Kata Kunci: Operasi katup jantung, paten ductus arteriosus, rehabilitasi.