REHABILITASI MEDIK UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI KETAHANAN KARDIORESPIRASI DENGAN EXERGAMES PADA PASCA STROKE

Authors

  • Jonathan Prayogi Suyono IKFR UNSRAT
  • Theresia Isye Mogi IKFR UNSRAT
  • Masrianti IKFR UNSRAT
  • Daniel Zagoto

Abstract

Pasca stroke dapat memiliki dampak yang luas pada penurunan fungsi motorik, sensorik, koordinasi, kognitif, bahasa, penurunan ketahanan fungsi kardiorespirasi, serta gangguan koordinasi. Stroke merupakan sindrom yang terdiri dari gejala dan tanda klinis yang berkembang cepat sebagai akibat dari gangguan fungsi serebral secara fokal atau global, yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menyebabkan kematian tanpa sebab yang jelas selain permasalahan vaskular. Stroke masih menjadi penyebab kematian kedua terbesar di dunia, sekaligus penyebab ketiga terbanyak terjadinya disabilitas di masyarakat. Di Indonesia, prevalensi stroke menurut Riskesdas tahun 2018 adalah 10,9 pasien per 1000 penduduk. Persentase ini meningkat sekitar 50% bila dibandingkan prevalensi tahun 2013. Berdasarkan proses patologis yang mendasarinya, stroke dapat dibedakan menjadi stroke iskemik dan stroke hemoragik. Gejala stroke bergantung pada lokasi lesi pada otak. Sebanyak 80% penderita stroke mempunyai gejala utama gangguan motorik, selain itu dapat terjadi masalah berbicara, menelan, depresi, dan gangguan kognisi. Gangguan motoric menyebabkan gangguan mobilisasi yang akan mempengaruhi ketahanan kardiorespirasi pasien pasca stroke. Halhal ini menyebabkan gangguan dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dan gangguan partisipasi dalam kehidupan sosial yang berkontribusi terhadap penurunan kualitas hidup.  Rehabilitasi pada fase sub-akut memiliki tujuan untuk mengoptimalkan pemulihan fungsional berdasarkan kondisi dan derajat beratnya stroke berbasis plastisitas otak dan pembelajaran motorik. Pada fase ini terjadi proses pemulihan neurologis dan fungsional yang sangat aktif terkait neuroplastisitas sehingga Latihan yang bersifat task-oriented, intensif, dan repetitif sangat diperlukan. Rekomendasi latihan fisik dari AHA untuk pasien pasca stroke antara lain latihan ketahanan kardiorespirasi, latihan penguatan dan ketahanan otot, fleksibilitas, dan Latihan neuromuskular. Saat ini teknologi semakin berkembang, intervensi dengan latihan dapat dilakukan bersamaan dengan permainan dengan berbagai implementasi biofeedback. Exergames didefinisikan sebagai aktivitas bermain video games yang melibatkan tenaga fisik. Exergames memberikan harapan baru dalam intervensi yang akan meningkatkan fungsi fisik pada lansia sementara efek samping minimal. Exergames mampu memberikan intensitas latihan sedang dan meningkatkan tingkat aktivitas fisik. Selain itu, berolahraga juga meningkatkan daya tahan kardiorespirasi dan kekuatan otot kaki. Exergames menyenangkan dan dapat dimainkan di rumah, yang dapat mengurangi efek waktu dan hambatan lingkungan untuk berolahraga. Sehingga dengan adanya peningkatan pada fungsi ketahanan kardiorespirasi dapat membantu pasien pasca stroke dalam latihan fisik dan mempercepat proses pemulihannya.

Author Biographies

Jonathan Prayogi Suyono, IKFR UNSRAT

Resident of Physical Medicine and Rehabilitation RSUP Kandou Manado

Theresia Isye Mogi, IKFR UNSRAT

Lecture of Physical Medicine and Rehabilitation RSUP Kandou Manado

Masrianti, IKFR UNSRAT

Lecture of Physical Medicine and Rehabilitation RSUP Kandou Manado

Published

2022-12-13