REHABILITASI MEDIK PADA DISARTRIA PASCA STROKE
Abstract
Disartria adalah istilah kolektif untuk kelompok gangguan bicara yang diakibatkan oleh kelumpuhan, kelemahan, atau inkoordinasi otot-otot bicara setelah kerusakan pada sistem saraf pusat atau perifer. Definisi disartria mencakup gangguan salah satu komponen dasar yang mendasari produksi bicara (yaitu, respirasi, fonasi, artikulasi, resonansi, dan prosodi). Penurunan kejelasan bicara dan kealamian yang terkait dengan disartria dapat menyebabkan tantangan dengan partisipasi dalam kegiatan sehari-hari, serta perubahan identitas diri, hubungan yang berubah, gangguan sosial dan emosional, dan perasaan stigmatisasi. Dengan populasi yang menua dengan cepat dan perkembangan di perawatan stroke berkontribusi pada peningkatan tingkat kelangsungan hidup, jumlah orang yang mengalami stroke dan disartria kemungkinan akan tetap tinggi. Penentuan jenis disartria dapat berkontribusi pada lokalisasi penyakit neurologis dalam sistem saraf pusat atau perifer, menyimpulkan defisit yang mendasari seperti kelemahan atau inkoordinasi, yang memiliki implikasi penting untuk pendekatan manajemen berbasis gangguan. Misalnya, latihan penguatan tidak sesuai untuk orang dengan disartria ataksik yang disartrianya lebih disebabkan oleh inkoordinasi daripada kelemahan. Evaluasi wicara awal yang komprehensif terdiri dari riwayat, pemeriksaan motoric oral/mekanisme bicara lisan, penapisan subsistem (respirasi, fonasi, artikulasi, resonansi, dan prosodi), penilaian persepsi, dan evaluasi kejelasan. Etiologi disartria sangat luas, dan mencakup kondisi yang degeneratif, kongenital, traumatis, inflamasi, dan, yang paling erat dengan tinjauan pustaka ini, vascular Disartria mencakup gangguan salah satu komponen dasar yang mendasari produksi bicara (yaitu, respirasi, fonasi, artikulasi, resonansi, dan prosodi) sehingga evaluasi gangguan bicara motorik harus secara teliti menilai kelima komponen tersebut supaya dokter mampu menentukan gangguan yang menjadi prioritas dalam penatalaksanaan rehabilitasi mediknya.Adapun penatalaksanaan rehabilitasi medik pada disartria mencakup berbagai Teknik dari referensi yang berbeda-beda dan memang hingga saat ini belum ada satupun penatalaksanaan yang menjadi acuan utama dalam praktik sehari-hari. Akan tetapi, dalam satu dekade terakhir ini mulai ada penelitian atau studi yang menunjukkan hasil yang memuaskan dalam menangani disartria. Hal inilah yang harus menjadi suatu pendorong untuk melakukan lebih banyak studi tentang rehabilitasi disartria mengingat kasusnya cukup sering dijumpai pada penderita stroke.