https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmr/issue/feed JURNAL MEDIK DAN REHABILITASI 2024-03-27T22:54:14+08:00 Dr. dr. Joudy Gessal, SpKFR-K jhessal@yahoo.com Open Journal Systems <strong>JURNAL MEDIK DAN REHABILITASIÂ DITERBITKAN OLEH:</strong><br /><strong>Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran UNSRAT</strong><br />Bekerjasama dengan<br /><strong>Fakultas Kedokteran UNSRAT</strong> https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmr/article/view/54959 REHABILITASI MEDIK PADA TENNIS ELBOW 2024-03-27T22:10:06+08:00 Wiwin L Selawa win050190@gmail.com Joudy Gessal joudy.gessal@gmail.com Christina Adelle Damopolii christinaadelle17@gmail.com <p>Tennis elbow (TE) adalah istilah yang umum digunakan pada epikondilitis lateral. TE adalah penyebab nyeri paling umum dari sisi lateral siku.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Hanya 50% dari pemain tenis mengalami satu episode <em>tennis elbow </em>selama karir mereka, dan 5% dari semua kasus <em>tennis elbow </em>adalah pemain tenis amatir. Prevalensi t<em>ennis elbow </em>mulai dari 1% hingga 3% dan banyak ditemukan pada usia &nbsp;produktif, yaitu dari usia 20 hingga 65 tahun, dengan insiden puncak antara usia 40 hingga 50 tahun dan keluhan seringkali terjadi pada tangan yang dominan. Penyebab nyeri dan disabilitas pada epikondilitis lateral belum diketahui dengan jelas. Etiologi <em>tennis elbow </em>cenderung multifaktorial dengan penekanan pada mikrotrauma berulang dan <em>overuse </em>pada individu yang memiliki kecenderungan genetik. Pasien biasa mengeluhkan nyeri pada lateral elbow yang akan semakin memburuk ketika pasien beraktivitas dan membaik setelah pasien beristirahat. Pemeriksaan khusus yang dapat dilakukan pada tennis elbow adalah<em> Maudsley test, Mill test, Cozen test, Thomsen test, </em>dan<em> Chair test. </em>Secara umum, pemeriksaan radiologis yang dapat dilakukan adalah X-ray, CT-scan, MRI, dan USG. Pengobatan pada Tennis elbow pada fase akut dapat diterapkan dengan prinsip RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) seperti halnya cedera jaringan lunak lainnya. Bila tindakan tersebut tidak juga dapat mengurangi gejala, makan dapat dilakukan terapi konservatif ataupun dapat dilakukan terapi pembedahan bila diperlukan. Komplikasi pada penyakit ini berkaitan erat dengan terapinya, baik itu terapi konservatif maupun terapi pembedahan. Angka kesembuhan pasien dari penyakit ini cukup tinggi, sekitar 95%, meskipun tanpa terapi pembedahan.</p> 2024-03-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 JURNAL MEDIK DAN REHABILITASI https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmr/article/view/54960 Medical Rehabilitation in Patient with Charcot Marie Tooth Disease Type II 2024-03-27T22:14:03+08:00 Lidwina S. Sengkey lidwinasimasengkey@yahoo.co.id Christopher Lampah christopherlampah@gmail.com Devan Perwira devanperwira60@gmail.com <p><span class="s5">Charcot-Marie-Tooth disease (CMT)</span><span class="s5"> is a </span><span class="s5">slowly progressive neuropathy that leads to</span> <span class="s5">both distal and proximal muscle weakness with a distal-to-proximal progression</span><span class="s5">. In this case, we discuss about 31 years old male who was referred to rehabilitation department from neurology department with Charcot Marie Tooth</span><span class="s5">Disease Type II. The patient has pain in lower back, long immobilization, low muscle endurance, low respiration endurance, disturbance of activity daily living</span><span class="s5"> (ADL)</span><span class="s5">, and paresthesia on bilateral upper and lower extremity. </span><span class="s5">Trans-electrical nerve stimulation (TENS), neuromuscular electrical stimulation (NMES), stretching exercise, and breathing exercise were given to the patient. Beside of that, mental support, task specific training, sensory reeducation, and proprioceptive exercise were submitted in rehabilitation program. After </span><span class="s5">2 months, there were more independently in ADL</span><span class="s5">, more </span><span class="s5">energy &nbsp;to</span><span class="s5"> lift the forearm until full range of motion, and low back pain free.</span></p> 2024-03-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmr/article/view/54961 MEDICAL REHABILITATION IN PATIENT WITH CARPAL TUNNEL SYNDROME 2024-03-27T22:25:51+08:00 Jenisa Reivana Febiola Symons jenisareivana@gmail.com Lidwina S. Sengkey lidwinasimasengkey@yahoo.co.id Christopher Lampah christopherlampah@gmail.com <p><span class="s7">Carpal tunnel syndrome (CTS), an entrapment neuropathy of the median nerve at the wrist, is the most common compression neuropathy of the upper extremity.</span> <span class="s7">This syndrome produces </span><span class="s7">paresthesias</span><span class="s7">, numbness, pain, subjective swelling, and, in advanced cases, muscle atrophy and weakness of the areas innervated by the median nerve</span><span class="s7">. </span><span class="s7">Based on a study conducted by the American Academy of </span><span class="s7">Orthopedic</span><span class="s7"> Surgeons in the United States, the incidence of CTS is 1–3 cases per 1,000 people per year, with a prevalence of 50 cases per 1,000 people in the general population. However, the incidence can be as high as 150 cases per 1,000 people per year, with a prevalence of 500 per 1,000 people in high-risk groups.4 CTS is ten times more common in females as compared to males and the peak age of CTS occurrence is 40-60 years.</span> <span class="s7">Women are affected more often than men and is often bilateral but more severe in the dominant hand. Repetitive hand and wrist </span><span class="s7">has</span><span class="s7"> been associated with CTS. A number of medical </span><span class="s7">condition</span><span class="s7"> are associated with CTS, including diabetes, </span><span class="s7">hypothyroidsm</span><span class="s7"> and </span><span class="s7">reumathoid</span> <span class="s7">arthrithis</span><span class="s7">.</span> <span class="s7">The goal of treatment is the resolution of symptom and preservation of hand function. If carpal tunnel syndrome is identified early, conservative treatment is recommended. Initially patient should be instructed in modifying symptom provoking wrist movement. Prognosis and management of carpal tunnel syndrome is done with a multidisciplinary team includes the primary caregiver, nurse </span><span class="s7">practioner</span><span class="s7">, physical therapist, </span><span class="s7">orthopedic</span><span class="s7"> surgeon, and emergency department physician.</span></p> 2024-03-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmr/article/view/54962 REHABILITASI MEDIK PADA CEDERA TRIANGULAR FIBROCARTILAGE COMPLEX 2024-03-27T22:28:22+08:00 Patrick Muljono muljonopatrick@gmail.com Joudy Gessal Joudy.gessal@gmail.com Christina Adelle Damopolii christinaadelle17@gmail.com <p><span class="s11">Gangguan pada sendi radioulnar distal (DRUJ) termasuk yang terasosiasi dengan</span> <span class="s11">nyeri,</span><span class="s11">instabilitas</span> <span class="s11">atau</span> <span class="s11">keduanya.</span> <span class="s11">Selain</span> <span class="s11">itu,</span> <span class="s11">kita harus</span> <span class="s11">mempertimbangkan patologi dengan etiologi degeneratif atau traumatik. Cedera pada TFCC dapat menyebabkan nyeri,</span> <span class="s11">instabilitas atau keduanya, dan dapat berasal dari trauma atau proses degeneratif. Atlit, terutama yang terlibat dengan aktivitas yang melibatkan muatan axial repetitif, deviasi radial atau ulnar dan rotasi lengan bawah mungkin terutama yang paling rentan, seperti pemain golf atau atlit yang ikut serta dalam olahraga dengan tongkat atau raket. Patologi lain dari DRUJ dapat termasuk arthritis, yang berada di luar bahasan ini. TFCC</span> <span class="s11">adalah</span> <span class="s11">kompleks</span> <span class="s11">berligamen</span> <span class="s11">yang</span><span class="s11">memiliki</span> <span class="s11">fungsi</span> <span class="s12">load-bearing</span> <span class="s11">dan </span><span class="s12">load-sharing</span><span class="s11">, menstabilisasikan DRUJ, dan bertindak sebagai struktur suspensi untuk carpi ulnaris. Pada keadaan cedera, daerah ini dapat menjadi sumber nyeri dan disfungsi. Belum ada penelitian epidemiologi secara khusus untuk cedera TFCC, namun satu studi menemukan prevalensi cedera TFCC meningkat seiring bertambahnya usia. mereka menemukan prevalensi 49% pada pasien usia 70 atau lebih tua dan prevalensi 27% pada pasien usia 30 atau lebih muda. Pasien dengan patologi TFCC dapat datang dengan keluhan nyeri pergelangan tangan sisi ulnar dengan atau tanpa instabilitas DRUJ. Patologi lain yang perlu di eksklusi dalam evaluasi pasien dengan cedera TFCC termasuk diantaranya,</span> <span class="s11">robekan</span> <span class="s11">ligamen</span> <span class="s11">lunotriquetral,</span> <span class="s11">patologi</span> <span class="s11">pisiform</span> <span class="s11">(instability,</span> <span class="s11">arthritis, fraktur), fraktur triquetral, fraktur hamate, sindrom HALT (Hamate arthritis lunotriquetral tear), patologi ekstensor carpi ulnaris, instabilitas DRUJ atau arthritis,</span> <span class="s11">arthritis</span> <span class="s11">sistemik,</span> <span class="s11">Kienböck</span> <span class="s11">disease,</span> <span class="s11">gangguan</span> <span class="s11">vasooklusif,</span><span class="s11">kompresi</span> <span class="s11">saraf ulnar pada </span><span class="s12">Guyon’s canal </span><span class="s11">dan lain-lai</span><span class="s11">n</span><span class="s11">.</span><a name="_TOC_250014"></a><span class="s11">Anatomi</span> <span class="s11">Fungsional</span> <span class="s11">Tangan</span></p> 2024-03-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmr/article/view/54963 TATALAKSANA BRACING PADA ADOLESCCENT IDIOPATHIC SCOLIOSIS 2024-03-27T22:30:29+08:00 Jonathan Prayogi Suyono jonathan.suyono@gmail.com Joudy Gessal Joudy.gessal@gmail.com Gloria Elisabet Rondonuwu gloria.rondonuwu@gmail.com <p><span class="s6">Skoliosis</span> <span class="s6">merupakan</span> <span class="s6">deformitas</span> <span class="s9">spine</span> <span class="s6">yang</span> <span class="s6">paling</span> <span class="s6">sering</span> <span class="s6">ditemukan,</span><span class="s6"> t</span><span class="s6">e</span><span class="s6">ru</span><span class="s6">tam</span><span class="s6">a</span> <span class="s6">p</span><span class="s6">a</span><span class="s6">d</span><span class="s6">a</span> <span class="s6">a</span><span class="s6">n</span><span class="s6">a</span><span class="s6">k</span> <span class="s6">d</span><span class="s6">a</span><span class="s6">n</span> <span class="s6">r</span><span class="s6">e</span><span class="s6">m</span><span class="s6">a</span><span class="s6">j</span><span class="s6">a. </span><span class="s6">The</span> <span class="s6">National</span> <span class="s6">Scoliosis</span> <span class="s6">Foundation</span> <span class="s6">USA</span> <span class="s6">menyebutkan,</span> <span class="s6">skoliosis</span> <span class="s6">ditemukan </span><span class="s6">pada 4,5%</span> <span class="s6">populasi</span> <span class="s6">umum</span> <span class="s6">dan skoliosis lebih sering terjadi</span> <span class="s6">pada</span> <span class="s6">perempuan</span> <span class="s6">daripada</span> <span class="s6">laki- laki,</span> <span class="s6">dengan</span> <span class="s6">perbandingan</span> <span class="s6">9:1. </span><span class="s6">Skoliosis</span> <span class="s6">dapat menyebabkan abnormalitas struktural pada pelvis, vertebrae, thoracic cage</span> <span class="s6">dan</span> <span class="s6">hendaya/disabilitas</span> <span class="s6">pada</span> <span class="s6">fungsi</span><span class="s6">kehidupan</span> <span class="s6">si</span> <span class="s6">penderita</span> <span class="s6">yang</span> <span class="s6">dapat</span> <span class="s6">mempengaruhi</span> <span class="s6">kualitas</span> <span class="s6">hidup seseorang.</span> <span class="s6">Skoliosis terbagi menjadi beberapa tipe, seperti skoliosis kongenital, early</span> <span class="s6">onset</span> <span class="s6">scoliosis,</span> <span class="s9">Adolescent</span> <span class="s9">Idiopathic</span> <span class="s9">Scoliosis</span> <span class="s6">(AIS),</span> <span class="s6">skoliosis</span><span class="s6">degeneratif,</span> <span class="s6">s</span><span class="s6">kolio</span><span class="s6">s</span><span class="s6">i</span><span class="s6">s</span> <span class="s6">n</span><span class="s6">e</span><span class="s6">uro</span><span class="s6">mu</span><span class="s6">s</span><span class="s6">kul</span><span class="s6">a</span><span class="s6">r, </span><span class="s6">d</span><span class="s6">a</span><span class="s6">n </span><span class="s9">s</span><span class="s9">y</span><span class="s9">nd</span><span class="s9">r</span><span class="s9">o</span><span class="s9">m</span><span class="s9">ic </span><span class="s9">s</span><span class="s9">c</span><span class="s9">olio</span><span class="s9">s</span><span class="s9">i</span><span class="s9">s</span><span class="s6">. Sekitar 80% dari kasus skoliosis merupakan idiopatik.</span> <span class="s6">P</span><span class="s6">r</span><span class="s6">e</span><span class="s6">v</span><span class="s6">a</span><span class="s6">l</span><span class="s6">en</span><span class="s6">s</span><span class="s6">i</span> <span class="s6">A</span><span class="s6">IS</span> <span class="s6">d</span><span class="s6">e</span><span class="s6">ng</span><span class="s6">a</span><span class="s6">n</span> <span class="s9">Cob</span><span class="s9">b</span> <span class="s9">a</span><span class="s9">n</span><span class="s9">g</span><span class="s9">l</span><span class="s9">e</span> <span class="s6">d</span><span class="s6">i</span><span class="s6">a</span><span class="s6">t</span><span class="s6">a</span><span class="s6">s</span> <span class="s6">10</span><span class="s6">o </span><span class="s6">mul</span><span class="s6">a</span><span class="s6">i</span> <span class="s6">d</span><span class="s6">a</span><span class="s6">r</span><span class="s6">i</span> <span class="s6">0.</span><span class="s6">93%</span> <span class="s6">hingga </span><span class="s6">12%, dengan nilai 2-3% adalah yang terbanyak </span><span class="s6">ditemukan pada literatur di seluruh </span><span class="s6">duni</span><span class="s6">a.</span> <span class="s6">S</span><span class="s6">e</span><span class="s6">k</span><span class="s6">i</span><span class="s6">t</span><span class="s6">a</span><span class="s6">r </span><span class="s6">1</span><span class="s6">0</span><span class="s6">% </span><span class="s6">k</span><span class="s6">a</span><span class="s6">s</span><span class="s6">u</span><span class="s6">s</span> <span class="s6">y</span><span class="s6">a</span><span class="s6">ng </span><span class="s6">t</span><span class="s6">e</span><span class="s6">rd</span><span class="s6">ia</span><span class="s6">g</span><span class="s6">n</span><span class="s6">o</span><span class="s6">s</span><span class="s6">i</span><span class="s6">s</span><span class="s6"> &nbsp;</span> <span class="s6">ini &nbsp;</span><span class="s6">h</span><span class="s6">a</span><span class="s6">nya &nbsp;</span> <span class="s6">m</span><span class="s6">e</span><span class="s6">mbutuhk</span><span class="s6">a</span><span class="s6">n &nbsp;</span> <span class="s6">t</span><span class="s6">e</span><span class="s6">r</span><span class="s6">a</span><span class="s6">p</span><span class="s6">i konservatif,</span> <span class="s6">sedangkan</span> <span class="s6">sekitar</span> <span class="s6">0.1-0.3% membutuhkan tindakan operatif untuk</span><span class="s6">k</span><span class="s6">o</span><span class="s6">r</span><span class="s6">e</span><span class="s6">k</span><span class="s6">s</span><span class="s6">i </span><span class="s6">d</span><span class="s6">e</span><span class="s6">fo</span><span class="s6">r</span><span class="s6">mi</span><span class="s6">t</span><span class="s6">a</span><span class="s6">s. </span><span class="s6">Panduan </span><span class="s9">Scientific Society on Scoliosis Orthopaedic Treatment </span><span class="s6">(SOSORT)</span> <span class="s6">2016</span><span class="s6">merekomendasikan</span> <span class="s6">berbagai</span> <span class="s6">jenis</span> <span class="s6">terapi</span> <span class="s6">konservatif</span> <span class="s6">pada</span> <span class="s6">skoliosis</span> <span class="s6">salah</span> <span class="s6">satu</span> <span class="s6">nya</span> <span class="s6">p</span><span class="s6">e</span><span class="s6">nggun</span><span class="s6">aa</span><span class="s6">n </span><span class="s6">br</span><span class="s6">a</span><span class="s6">ce</span><span class="s6">, yang </span><span class="s6">s</span><span class="s6">eca</span><span class="s6">r</span><span class="s6">a </span><span class="s6">s</span><span class="s6">p</span><span class="s6">e</span><span class="s6">s</span><span class="s6">if</span><span class="s6">i</span><span class="s6">k </span><span class="s6">m</span><span class="s6">e</span><span class="s6">n</span><span class="s6">a</span><span class="s6">rg</span><span class="s6">e</span><span class="s6">tk</span><span class="s6">a</span><span class="s6">n </span><span class="s6">k</span><span class="s6">or</span><span class="s6">e</span><span class="s6">k</span><span class="s6">s</span><span class="s6">i deformitas, kontrol postural, dan gangguan fungsi. </span><span class="s6">Pada kepustakaan</span> <span class="s6">ini, akan dibahas terkait </span><span class="s9">spine</span><span class="s6">, skoliosis idiopatik, serta penggunaan brace pada adolescent idiopathic scoliosis- termasuk diantaranya tujuan, dasar penggunaan, waktu, dosis, evaluasi, serta komplikasi penggunaan brace.</span></p> 2024-03-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmr/article/view/54964 Rehabilitasi Medik pada Golfer’s Elbow 2024-03-27T22:36:15+08:00 Joudy Gessal Joudy.gessal@gmail.com Christina Adelle Damopolii christinaadelle17@gmail.com Liza Fionora Yauri liza.yauri@gmail.com <p class="p1">Epikondilitis medial, juga dikenal sebagai "siku pegolf", pertama kali dijelaskan oleh G. J. Morris</p> <p class="p1">pada tahun 1882. Tendinopati siku, adalah gangguan nyeri yang umum pada ekstremitas atas, dapat mempengaruhi</p> <p class="p1">insersi tendon dari otot ekstensor pergelangan tangan atau otot fleksor pergelangan tangan masing-masing pada</p> <p class="p1">epikondilus lateral atau medial. Nyeri siku medial tidak terlalu sering pada populasi umum. Epikondilitis medial</p> <p class="p1">(ME) telah menunjukkan prevalensi &lt;1% dan telah dikalkulasi menjadi sepertiga sesering epikondilitis lateral.</p> <p class="p1">Epikondilosis medial menunjukkan nyeri khas di sepanjang aspek medial siku, yang diperburuk oleh fleksi</p> <p class="p1">pergelangan tangan yang ditahan dan/atau pronasi lengan bawah. Faktor risiko pekerjaan, aktivitas kuat, kekuatan</p> <p class="p1">tinggi dikombinasikan dengan repetisi sering atau postur canggung dikaitkan dengan epikondiliti. Pengobatan</p> <p class="p1">epikondilitis medial awalnya dengan modalitas non-operatif. Sebagian besar pasien merespons modifikasi aktivitas</p> <p class="p1">, obat anti inflamasi non-steroid, penyangga, terapi fisik, modalitas (misalnya, es, stimulasi listrik), dan berbagai</p> <p class="p1">suntikan, sekitar 10-15% akan refrakter dan oleh karena itu dianggap sebagai kandidat bedah. Beberapa prosedur</p> <p class="p1">bedah terbuka, artroskopik, dan perkutan telah dijelaskan untuk mengobati tendinopati siku, semua berbagi tujuan</p> <p class="p1">mendasar untuk menghilangkan jaringan tendinosis patologis dan merangsang respons penyembuhan.</p> 2024-03-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024