Identifikasi Potensi Cekungan Air Tanah Di Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Eksplorasi Geolistrik Tahanan Jenis
DOI:
https://doi.org/10.35799/jm.6.2.2017.17275Abstract
Peningkatan pembangunan gedung-gedung di Kampus Universitas Sam Ratulangi akan berdampak pada proses peresapan air ke dalam tanah, dan akan mempengaruhi siklus hidrologi di bawah permukan tanah. Kebutuhan air tanah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Telah dilakukan pemetaaan untuk memperoleh potensi cekungan lapisan pembawa air tanah dengan arah Utara – Selatan di Kampus Universitas Sam Ratulangi Manado. Pengukuran menggunakan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner-Schlumberger. Pengukuran dilakukan pada 5 lintasan, 48 elektroda dan spasi elektroda 10 m, menggunakan resistivitymeter MAE X612 EM. Data pengukuran diolah menggunakan software RES2DINV, hasil pengolahan berupa tampang lintang 2 dimensi. Akuifer air tanah dengan resistivitas ≤ 10 Ωm, potensi akumulasi akuifer air tanah besar ditemukan di : lintasan 1 pada elektroda ke 24 – 35 (meter ke 240 – 350)dengan kedalaman ≥ 20 m, lintasan 2 pada elektroda 23 – 30 (meter ke 230 – 300) dengan kedalaman 5 – 25 m.
Peningkatan pembangunan gedung-gedung di Kampus Universitas Sam Ratulangi akan berdampak pada proses peresapan air ke dalam tanah, dan akan mempengaruhi siklus hidrologi di bawah permukan tanah. Kebutuhan air tanah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Telah dilakukan pemetaaan untuk memperoleh potensi cekungan lapisan pembawa air tanah dengan arah Utara – Selatan di Kampus Universitas Sam Ratulangi Manado. Pengukuran menggunakan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner-Schlumberger. Pengukuran dilakukan pada 5 lintasan, 48 elektroda dan spasi elektroda 10 m, menggunakan resistivitymeter MAE X612 EM. Data pengukuran diolah menggunakan software RES2DINV, hasil pengolahan berupa tampang lintang 2 dimensi. Akuifer air tanah dengan resistivitas ≤ 10 Ωm, potensi akumulasi akuifer air tanah besar ditemukan di : lintasan 1 pada elektroda ke 24 – 35 (meter ke 240 – 350)dengan kedalaman ≥ 20 m, lintasan 2 pada elektroda 23 – 30 (meter ke 230 – 300) dengan kedalaman 5 – 25 m.
Â