Investigasi Sebaran Lumpur Panas Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipol-Dipol di Desa Karumenga Sebagai Mitigasi Bencana Alam
DOI:
https://doi.org/10.35799/jmuo.9.1.2020.27082Keywords:
Dipole-Dipole, Res2dinv, Hot MudAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan struktur bawah permukaan di area manifestasi lumpur panas di Desa Karumenga dan menginvestigasi sebaran lumpur panas. Akuisisi data dengan jumlah lintasan 4 yang masing-masing panjang lintasannya yaitu 240 m untuk lintasan 1 dan lintasan 3, 160 m pada lintasan 2, dan 480 m pada lintasan 4. Data lapangan diukur menggunakan resistivity and IP meter MAE-X612-EM menggunakan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi dipol-dipol. Data pengukuran kemudian diolah menggunakan Software Res2dinv. Hasil berupa model tampang lintang 2D bawah permukaan, lumpur panas diidentifikasi dengan nilai tahanan jenis 13,9 Ωm sampai 80 Ωm. Pada lintasan 1 lumpur panas terdapat di sepanjang lintasan dengan kedalaman bervariasi antara 0 sampai 32,5 m. Lintasan 2 lumpur panas terdapat di sepanjang lintasan dengan kedalaman bervariasi antara 0 sampai 24,5 m. Lintasan 3 lumpur panas terdapat di sepanjang lintasan dengan kedalaman bervariasi antara 0 sampai 33,5 m. Pada lintasan 4 lumpur panas tersebar disepanjang lintasan dengan kedalaman  32 m. Berdasarkan hasil analisis sebaran lumpur panas, diperoleh informasi tingkat kerawanan daerah penelitian dengan menggunakan Software Surfer 11.
This study aims to map subsurface structures in the area of hot mud manifestations in Karumenga Village and investigate the distribution of hot mud. Data acquisition with the number of lines 4 with a length of 240 m for line 1 and line 3, 160 m for line 2, and 480 m for line 4. Field data were measured using a resistivity and IP meter MAE-X612-EM using the dipole-dipole configuration resistivity geoelectric method. The measurement. Data is processed using Res2dinv Software. The results are in the form of 2D subsurface models, hot mud identified with resistivity values of 13.9 to 80 Ωm. Line 1, the hot mud is present along the line with depths ranging from 0 to 32.5 m. Line 2, hot mud is appear along the line with depths varying from 0 to 24.5 m. Line 3, hot mud is located along the line with depths varying from 0 to 33.5 m. Line 4, hot mud is spread along the line with a depth of   ≤ 32 m. Based on the analysis of the hot mud distribution, it is obtained information on the level of vulnerability of the study area by using Surfer 11 Software.