Perbandingan Aktivitas Antioksidan Bahan Alami Dan Bahan Sintetis (Study Pada Kayu Secang dan Vitamin C)
DOI:
https://doi.org/10.35799/jm.v11i2.40089Keywords:
Flavonoid, IC50, Kayu SecangAbstract
Berbagai faktor di lingkungan berkontribusi besar dalam pembentukan radikal bebas di mana paparan yang terus menerus akan mengakibatkan stress oksidatif. Radikal bebas dan stress oksidatif dapat dicegah dan dihambat dengan antioksidan. Salah satu bahan yang berpotensi, mudah ditemukan dan mempunyai harga terjangkau  adalah kayu secang (Caesalpinia sappan L). Senyawa antioksidan berhubungan sangat erat dengan lingkungan tempat tumbuh. Perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi senyawa flavonoid Âdan aktivitas antioksidan Kayu Secang yang berasal dari tempat tumbuh lain yang berbeda. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan analisis laboratorium. Tahapan penelitian meliputi persiapan bahan tanaman, ekstraksi dengan metode maserasi, identifikasi flavonoid dengan uji mikrokimiawi (uji warna), uji kadar flavonoid dengan metode spektrofotometri ultraviolet-cahaya tampak/UV-Vis, dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol kayu secang mengandung flavonoid yang ditandai dengan adanya warna jingga, kadar flavonoid total 0.1136 mg EQ/ ml,  dan memiliki aktivitas antioksidan (IC50) sebesar 56.32 µg/mL. IC50 vitamin C sebesar 10.69 µg/mL. Dari hasil penelitian ini disimpulkan ekstrak etanol kayu secang dari Kabupaten Situbondo berpotensi sebagai sumber antioksidan alami yang mengandung flavonoid dengan kadar 0.1136 mg EQ/ ml, lebih rendah dibanding vitamin C. Namun aktivitas antioksidan ekstrak etanol kayu secang tergolong dalam katagori kuatReferences
Akbarirad, H. et al. (2016) ‘An overview on some of important sources of natural antioxidants’, International Food Research Journal, 23(3), pp. 928–933.
Aminah, A., Tomayahu, N., Abidin, Z. 2017. Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol Kulit Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS. Jurnal Fitofarmaka Indonesia. 4(2):226–30.
Aprini, UR., Novianry, V., Zakiah, M. 2019. Pengaruh Pemberian Astaxanthin terhadap Kadar Malondialdehid pada Kerusakan Jaringan Testis Tikus Putih yang diinduksi Formaldehid secara Oral. Cerebellum 5(1): 1234-1237.
Arief, H., Widodo, MA. 2018. Peranan Stres Oksidatif pada Proses Penyembuhan Luka. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma. 5(2):22.
Arifin, B., Ibrahim, S. 2018. Struktur, Bioaktivitas Dan Antioksidan Flavonoid. Jurnal Zarah 6(1):21–9.
Baud, GS., Sangi, MS., Koleangan, HSJ. 2014. Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Batang Tanaman Patah Tulang ( Euphorbia Tirucalli L .) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test ( Bslt ). Jurnal Ilmiah Sains 14(2) :1–8.
Djamil, R., Winarti, W., Zaidan, S., Abdillah, S. 2017. Antidiabetic Activity of Flavonoid from Binahong Leaves (Anredera cordifolia) Extract in Alloxan Induced Mice. Journal of Pharmacognosy and Natural Products 03(02) :2–5.
Guerrero, JA., Lozano, ML., Castillo, J., Benavente-GarcÃa, O., Vicente, V., Rivera, J. 2005. Flavonoids Inhibit Platelet Function Through Binding to The Thromboxane A2 Receptor. Journal of Thrombosis and Haemostasis. 3(2):369–76.
Hämäläinen, M., Nieminen, R., Vuorela, P., Heinonen, M., Moilanen, E. 2007. Anti-Inflammatory Effects of Flavonoids: Genistein, Kaempferol, Quercetin, and Daidzein Inhibit STAT-1 and NF-kappa B Activations, Whereas Flavone, Isorhamnetin, Naringenin, and Pelargonidin Inhibit only NF-appa B Activations Along With Their Inhibitory Effect on iNOS Expression and NO Production in Activated Macrophages. Mediators of Inflammation 2007 (45673 :1–10.
Harborne, J. 1987. Metode Fitokimia, Edisi kedua. ITB, Bandung.
Khopkar, S. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press, Jakarta.
Marliana, SD., Suryanti, V. 2005. Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam ( Sechium edule Jacq . Swartz .) dalam Ekstrak Etanol. Biofarmasi 3(1) :26–31.
Nur, S., Sami, FJ., Awaluddin, A., Afsari, MIA. 2019. Korelasi Antara Kadar Total Flavonoid dan Fenolik dari Ekstrak dan Fraksi Daun Jati Putih (Gmelina Arborea Roxb.) Terhadap Aktivitas Antioksidan. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) 5(1):33–42.
Phaniendra, A., Jestadi, DB., Periyasamy, L. 2015. Free Radicals: Properties, Sources, Targets, and Their Implication in Various Diseases. Indian Journal of Clinical Biochemistry 30(1) :11–26.
Popovic, LM., Mitic, NR., Miric, D., Bisevac, B., Miric, M., Popovic, B. 2015. Influence of vitamin c supplementation on oxidative stress and neutrophil inflammatory response in acute and regular exercise. Oxidative Medicine and Celluler Longevity. 2015.295497.
Rahman, S., Kosman, R., Indra, WI. 2015. Uji Efek Hipolipidemik Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L.) Terhadap Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) Jantan. As-Syifaa 07(02):103–13.
Rais, IR. 2015. Isolasi Dan Penentuan Kadar Flavonoid Ekstrak Etanolik Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.F.) Ness). PharmaCiana 5(1):100–6.
Shebis, Y., Iluz, D., Kinel-Tahan, Y., Dubinsky, Z., Yehoshua, Y. 2013. Natural Antioxidants: Function and Sources. Food and Nutrition Sciences 04(06) :643–9.
Turkoglu, A., Duru, ME., Mercan, N., Kivrak, I., Gezer, K. 2007. Antioxidant and Antimicrobial Activities of Laetiporus Sulphureus (Bull.) Murrill. Food Chemistry 101(1):267–73.
Utari, FD. 2017. Produksi Antioksidan dari Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Menggunakan Pengering Berkelembaban Rendah. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 6(3):1–4.
Werdhasari, A. 2014.Peran Antioksidan Bagi Kesehatan. Jurnal BiotekMedisiana Indonesia 3(2):59–68.
Ye, M., Xie, W.D., Lei, F., L. Meng, Z., Zhao, YN., Su, H., and Du, LJ. 2006. Brazilin an Important Immunosuppressive Componen from Caesalpinia sappan L. International Immunopharmacology 6(3):426-432