Penggunaan Karbon Aktif Cangkang Pala - TiO2 Untuk Fotodegradasi Zat Warna Metanil Yellow
DOI:
https://doi.org/10.35799/jm.3.2.2014.5991Abstract
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh perbandingan berat karbon aktif cangkang pala (KA) : titanium dioksida (TiO2), konsentrasi awal metanil yellow, dan lama penyinaran UV pada jumlah metanil yellow yang terdegradasi menggunakan KA-TiO2. KA dibuat melalui aktivasi arang cangkang pala menggunakan NaCl pada 700 oC. Pembuatan fotokatalis KA-TiO2 dengan perbandingan berat 0,1:9,9 (KA 1%) dan 0,5:9,5 (KA 5%) dilakukan dengan cara sonifikasi. Interaksi KA-TiO2 dengan metanil yellow dilakukan pada konsentrasi awal 2, 4, 6, 8, 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm selama 3 jam. Eksperimen pengaruh lama penyinaran dilakukan pada variasi 1, 2, 3, 4, 5, 18, dan 20 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin tinggi konsentrasi awal dan makin lama penyinaran, makin banyak metanil yellow terdegradasi. Fotokatalis dengan perbandingan berat KA:TiO2 0,1:9,9 mendegradasi metanil yellow lebih banyak dengan persen degradasi maksimum 66% pada konsentrasi awal 6 ppm.
A research had been done to determine the effect of weight ratio of nutmeg shell activated carbon (KA) : titanium dioxide TiO2, initial concentration of metanil yellow, and UV irradiation time on the quantity of metanil yellow degraded using KA-TiO2. KA was prepared by activating nutmeg shell charcoal using NaCl at 700 oC. KA-TiO2 having weight ratio of 0.1:9,.9 (KA 1%) and 0.5:9.5 (KA 5%) were prepared by sonification. Interaction of KA-TiO2 with metanil yellow was performed at initial concentration of 2, 4, 6, 8, 10, 20, 30, 40, and 50 ppm for 3 hours. The experiment of UV irradiation time was performed at 1, 2, 3, 4, 5, 18, and 20 hours. The results showed that the higher the initial concentration of metanil yellow and that the longer the irradion time, the higher the amount of metanil yellow degraded. KA:TiO2 having weight ratio of 0.1:9.9 degraded more metanil yellow than that of 0.5:9.5 with maximum degradation of 66% at initial concentration of 6-10 ppm.