Pemodelan Peta Sebaran Percepatan Tanah Maksimum di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Studi Kasus Gempa 6.1Mw Tanggal 26 Februari 2025)
DOI:
https://doi.org/10.35799/jm.v14i2.62260Abstract
Gempa bumi dengan magnitudo 6,1 Mw yang terjadi pada tanggal 26 Februari 2025 di lepas pantai Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara, telah menyebabkan kerusakan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan peta sebaran Peak Ground Acceleration (PGA) batuan dasar, PGA permukaan, dan faktor amplifikasi tanah di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Metode yang digunakan adalah pendekatan empiris Fukushima dan Tanaka untuk batuan dasar, dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari United States Geological Survey (USGS) untuk data gempa, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk data Vs30, dan DEMNAS untuk data DEM. Pemodelan peta persebaran nilai PGA dilakukan menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.8 dengan teknik interpolasi Kriging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai PGA batuan dasar berkisar antara 0,04g hingga 0,079g, PGA permukaan berada pada rentang 0,08g hingga 0,16g, dan faktor amplifikasi berada pada interval 1,8 hingga 2,6. Daerah dengan nilai PGA permukaan tinggi relatif mengalami kerusakan saat gempa. Peta sebaran percepatan tanah maksimum dapat menjadi salah satu pertimbangan penting dalam upaya mitigasi gempa bumi dan perencanaan infrastruktur wilayah bagi pemerintah daerah.
A magnitude 6.1 Mw earthquake that occurred on February 26, 2025, off the coast of Bolaang Mongondow Timur Regency, North Sulawesi Province, caused significant damage to buildings. This study aims to model the distribution map of Peak Ground Acceleration (PGA) at bedrock, surface PGA, and soil amplification factor in the Bolaang Mongondow Timur Regency area. The method used is an empirical approach by Fukushima and Tanaka for bedrock, utilizing secondary data obtained from the United States Geological Survey (USGS) for earthquake data, the Center for Volcanology and Geological Hazard Mitigation (PVMBG) for Vs30 data, and DEMNAS for DEM data. The PGA distribution map was modeled using ArcGIS 10.8 software with Kriging interpolation technique. The results show that the bedrock PGA values range from 0.04g to 0.079g, surface PGA values range from 0.08g to 0.16g, and amplification factors range from 1.8 to 2.6. Areas with high surface PGA values experienced significant damage during the earthquake. The PGA distribution map can be an important consideration in earthquake mitigation efforts and regional infrastructure planning for local governments.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Donny Mamahit

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


