JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai <p>JPAI is the Women and Children's Journal at Sam Ratulangi University, published biannually or every six months. JPAI features scientific articles presenting research results, community service, training, activity reports, and scholarly studies on women and children. This journal at Sam Ratulangi University is an electronic (e-journal) scientific publication issued by the Center for Women's Studies at the Research and Community Service Institute of Sam Ratulangi University in Manado, North Sulawesi. This e-journal serves as a platform for the publication and dissemination of written works, theses, dissertations, research findings, and community service results from students, lecturers, and other researchers. The e-journal is available in both English and Indonesian.</p> <p>Journal title :<strong> JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia</strong><br />Initials : <strong>JPAI</strong><br />Frequency : <strong>Two times a year</strong><br />DOI : <strong>Prefix 10.35801 Crossref</strong></p> <p>ISSN Online : <strong>2686-2891</strong><br />Editor in Chief : <strong>Prof. Dr. Dingse Pandiangan, M.Si</strong><br />Publisher : <strong>Sam Ratulangi University</strong><br />Accreditation : <strong>No. 105/E/KPT/2022 Tanggal 7 April 2022. Peringkat 5 Vol 2 No 1 Tahun 2020 sampai Vol 6 No 2 tahun 2024</strong></p> en-US dingsepan@unsrat.ac.id (Dingse Pandiangan) dingsepan@unsrat.ac.id (Dingse Pandiangan) Sat, 16 Dec 2023 04:40:58 +0800 OJS 3.3.0.12 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Peningkatan Sumber Daya Manusia Wirausaha Perempuan dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 di Desa Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai/article/view/52915 <p><em>The existence of women entrepreneurs supports Indonesia's economic growth</em><em>Many women are successful in entrepreneurship, they started from the bottom, and their success is taken into account, starting from cosmetics, fashion, accessories, building marketplaces, online businesses and even establishing airlines. If MSMEs do not improve and adapt to the existing situation and developments, it will automatically hurt business activities and can even lead to bankruptcy. Wori Village, Wori District, North Minahasa Regency is one of the villages with many MSMEs. Data obtained from the local village Old Law shows that Wori Village, with an area of ​​731 Ha, has 55 businesses run by the community, consisting of 32 shop/stall businesses, 7 savings and loan businesses, and 16 restaurant businesses, most of which are managed by women.</em> <em>The problem is that MSME actors, especially female entrepreneurs, are still carrying out their activities as usual, not yet fully aware of the current situation with the development of the business world entering the industrial revolution 4.0. The activities carried out are still routine as they have been doing for decades. This indicates a low level of knowledge about developing the business being pursued so that income and welfare do not increase. The Unsrat PKM team provides counseling, training, and mentoring to increase entrepreneurial human resources, especially women, regarding business development, financial management of MSMEs, and how to compete in the business world in the current era of industrial revolution 4.0. The target and expected output is a good understanding from partners of all the science and technology provided.</em></p> <p> </p> <p>ABSTRAK</p> <p>Keberadaan wirausaha perempuan sangat menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Banyak para perempuan yang sukses dalam berwirausaha, mereka memulai dari bawah, dan keberhasilan mereka sangat diperhitungkan, mulai dari usaha kosmetik, Fashion, asesoris, membangun marketplace, bisnis online bahkan sampai mendirikan maskapai penerbangan. UMKM dimasa sekarang ini kalau tidak berbenah dan menyesuaikan dengan situasi dan perkembangan yang ada maka dengan sendirinya akan berdampak buruk dalam kegiatan usaha sampai bisa mengarah pada kebangkrutan. Desa Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu desa yang memiliki jumlah UMKM yang cukup banyak. Data yang diperoleh dari Hukum Tua desa setempat bahwa di Desa Wori dengan luas wilayahnya 731 Ha memiliki 55 usaha yang dijalankan masyarakat yaitu terdiri dari 32 buah usaha Toko/Warung, 7 usaha simpan pinjam dan 16 buah usaha rumah makan yang sebagian besar di kelola oleh perempuan. Permasalahan yang ada para pelaku UMKM terutama wirausaha perempuan masih melakukan aktivitas kegiatan seperti biasanya, belum menyadari sepenuhnya situasi saat ini dengan perkembangan dunia usaha memasuki revolusi industri 4.0. Kegiatan yang dilakukan masih bersifat rutinitas biasa seperti yang sudah mereka lakukan sekian puluh tahun lamanya. Hal ini menandakan rendahnya pengetahuan tentang mengembangkan usaha yang di tekuni sehingga penghasilan tidak meningkat dan kesejahteraan tidak bertambah. Tim PKM Unsrat melakukan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan sumber daya manusia wirausaha khususnya kaum perempuan terkait pengembangan usaha, pengelolaan keuangan UMKM dan bagaimana bersaing di dunia usaha di era revolusi industri 4.0 saat ini. Target dan luaran yang di harapkan adalah pemahaman yang baik dari mitra terhadap semua ipteks yang di berikan.</p> Herman Karamoy, Victorina Zusana Tirayoh, Hizkia Tasik Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai/article/view/52915 Fri, 15 Dec 2023 00:00:00 +0800 Edukasi Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita pada Kader Posyandu di Puskesmas Wenang Kota Manado https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai/article/view/51846 <p><em>Monitoring children's growth is important to find out their nutritional status. This is useful for improving nutritional status if a child is found with poor nutritional status. One way to monitor the growth of babies and toddlers is by holding Posyandu. Active community participation is needed to support the achievement of the goals of Posyandu activities. Cadres are important people in Posyandu activities. Cadres who are active, agile, and knowledgeable can help in improving the nutritional status of infants and toddlers. The Wenang Community Health Center in the city of Manado has 28 Posyandu with an active cadre of around 63 people. In the last few years since the COVID-19 pandemic, cadres have not received socialization or assistance with anthropometric measurements and determining the nutritional status of toddlers. This activity aims to increase the knowledge and skills of Posyandu cadres regarding anthropometric measurements and assessing the nutritional status of toddlers. The type of method implemented is direct delivery in the form of counseling and training activities. The tools and materials used to support this activity are Child Growth Monitoring Charts, exposure materials, anthropometric measuring instruments, as well as pre-test and post-test questionnaires. Direct observations during the simulation were carried out to determine whether there was an increase in knowledge and skills in monitoring the growth of toddlers in Posyandu cadres. There is an increase in the knowledge and skills of Posyandu cadres for anthropometric measurements and assessing the nutritional status of toddlers in monitoring toddler growth. Success in monitoring the growth of children under five requires the Government's role and support for Posyandu through the Community Health Center and the Posyandu Operational Working Group (Pokjanal), to facilitate the implementation of various public health activities at Posyandu. Cadre Refreshing activities regarding monitoring the growth of toddlers are carried out routinely every year, facilitated by the Community Health Center.</em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Pemantauan pertumbuhan anak adalah hal penting untuk mengetahui bagaimana status gizinya. Hal ini berguna untuk memperbaiki status gizi apabila ditemukan anak dengan keadaan gizi yang tidak baik. Salah satu cara pemantauan pertumbuhan bayi dan balita adalah dengan diadakannya posyandu. Partisipasi aktif masyarakat diperlukan untuk menunjang tercapainya tujuan pada kegiatan posyandu. Kader merupakan orang penting dalam kegiatan posyandu. Kader yang aktif, cekatan, dan berpengetahuan luas dapat membantu keberhasilan dalam meningkatkan status gizi bayi dan balita. Puskesmas Wenang di kota Manado, memiliki 28 posyandu dengan jumlah kader aktif sekitar 63 orang. Dalam beberapa tahun terakhir sejak pandemi COVID-19 para kader belum mendapatkan sosialisasi maupun pendampingan pengukuran antropometri dan penentuan status gizi balita. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu mengenai pengukuran antropometri dan penilaian status gizi balita.<br />Jenis metode yang dilaksanakan adalah penyampaian secara langsung berupa kegiatan penyuluhan dan pelatihan. Alat dan bahan yang digunakan dalam menunjang kegiatan ini adalah Grafik Pemantauan Pertumbuhan pada Anak, bahan paparan, alat ukur antropometri, serta kuesioner pre test dan post test. Pengamatan langsung saat simulasi dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pemantauan pertumbuhan balita pada kader posyandu. Ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu untuk pengukuran antropometri dan penilaian status gizi balita dalam pemantauan pertumbuhan balita.<br />Keberhasilan dalam pemantauan pertumbuhan Balita, diperlukan peran dan dukungan Pemerintah kepada Posyandu melalui Puskesmas dan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu, untuk memfasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan kesehatan masyarakat di Posyandu. Kegiatan Refreshing Kader tentang pemantauan pertumbuhan Balita dilakukan rutin setiap tahun, dengan difasilitasi oleh Puskesmas.</p> Nancy Malonda, Sulaemana Engkeng, Yulianty Sanggelorang Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai/article/view/51846 Sat, 16 Dec 2023 00:00:00 +0800 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Mengenai Campak serta Pencegahannya di SD dan SMP Santa Theresia Malalayang Kota Manado https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai/article/view/52914 <p><em>Measles infection causes high morbidity and mortality rates, so it is necessary to take preventive measures such as vaccinating against measles and if there are symptoms of measles should immediately seek treatment and rest at home until properly recovered and not transmitted measles infection to others. Since the Corona pandemic in 2020 until now, Measles Extraordinary Events have been reported in several provinces in Indonesia, this is due to the lack of measles immunization coverage because the government focuses on fight with the corona pandemic, so that most of the existing funds are diverted to fight with the corona pandemic which causes measles vaccines available in various health facilities to be lacking, parents are afraid to bring their children for immunization, there are anti-immunization groups. So the purposes of this partnership is to increase the knowledge of the students, parents and teachers about measles infection, how to transmit measles, measles complication, treatment of measles, how to prevent corona included measles vaccination. This service is carried out in the form of health counseling about measles, where a knowledge questionnaire about measles is filled out before and after the counseling. In filling out the questionnaire before the corona counseling, only 20% knowledge was obtained and the results increased to 90% after the corona counseling was carried out. In conclusion, health education about measles is needed to increase the knowledge of students, parents and teachers at Santa Theresia Malalayang Elementary and Middle School, Manado City.</em></p> <p> </p> <p>ABSTRAK </p> <p>Infeksi oleh penyakit campak menyebabkan angka kesakitan dan angka kematian yang tinggi sehingga perlu dilakukan tindakan pencegahan seperti melakukan vaksinasi campak dan bila ada yang bergejala campak harus segera berobat dan beristirahat di rumah sampai sembuh benar supaya tidak menularkan ke orang lain. Sejak pandemi Corona tahun 2020 sampai saat ini dilaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak di beberapa Provinsi di Indonesia, hal ini disebabkan oleh karena cakupan imunisasi campak yang kurang oleh karena pemerintah fokus dalam menghadapi pandemi corona sehingga sebagian besar dana yang ada dialihkan buat menghadapi pandemi corona yang menyebabkan vaksin campak yang tersedia di berbagai fasilitas kesehatan kurang, orang tua takut membawa anaknya untuk imunisasi, adanya kelompok anti imunisasi dan sebagainya. Jadi tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan murid, orang tua murid dan guru mengenai penyakit campak termasuk apa yang harus dilakukan bila ada yang terinfeksi campak, cara penularan campak, komplikasi campak, pengobatan campak, cara pencegahan campak termasuk imunisasi campak. Pengabdian ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan kesehatan tentang campak, di mana dilakukan pengisian kuesioner pengetahuan tentang penyakit campak sebelum dan sesudah penyuluhan. Pada pengisian kuesioner sebelum penyuluhan corona hanya didapatkan pengetahuan sebesar 20% dan hasilnya meningkat menjadi 90% sesudah dilakukan penyuluhan campak. Sebagai simpulan bahwa penyuluhan kesehatan tentang campak diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan murid, orang tua murid dan guru di SD dan SMP Santa Theresia Malalayang Kota Manado.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Penyakit campak; Vaksinasi; Murid.</p> Novie Homenta Rampengan, Starry Homenta Rampengan Copyright (c) 2023 Novie Homenta Rampengan, Starry Homenta Rampengan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai/article/view/52914 Sat, 16 Dec 2023 00:00:00 +0800 Program Pencegahan Kanker Leher Rahim pada Wanita Kaum Ibu Desa Matungkas Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai/article/view/53280 <p><em>This PKM activity aims to implement a cervical cancer prevention program in Matungkas Village, Dimembe District, North Minahasa Regency, with a focus on mothers. Cervical cancer is one of the leading causes of death among women, but there is still a lack of awareness and knowledge about the disease in rural areas. This implementation methodology involves a participatory approach with local communities. This activity includes health counseling, early detection training, and socialization about Human Papillomavirus (HPV) vaccination. Data was collected through surveys, interviews, and direct observation during community service activities. The results of the activity showed a significant increase in the knowledge and awareness of mothers in Matungkas Village about cervical cancer. The program identified several key risk factors and educated about the importance of routine screening and HPV vaccination. In addition, this program also increases involvement and support from relevant parties, such as local health workers and village governments, in efforts to prevent cervical cancer. This PKM activity makes an important contribution to efforts to prevent cervical cancer in Indonesia, especially in rural areas. The resulting recommendations are expected to be adopted by local governments and health institutions to develop similar programs in other regions that have similar demographic and social characteristics.</em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Kegiatan PKM ini bertujuan untuk mengimplementasikan program pencegahan kanker leher rahim di Desa Matungkas, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, dengan fokus pada kaum ibu. Kanker leher rahim merupakan salah satu penyebab utama kematian di kalangan wanita, namun masih kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang penyakit ini di daerah pedesaan. Metodologi pelaksanaan ini melibatkan pendekatan partisipatif dengan masyarakat setempat. Kegiatan ini meliputi penyuluhan kesehatan, pelatihan deteksi dini, dan sosialisasi tentang vaksinasi Human Papillomavirus (HPV). Data dikumpulkan melalui survei, wawancara, dan observasi langsung selama kegiatan pengabdian pada masyarakat. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan kesadaran kaum ibu di Desa Matungkas tentang kanker leher rahim. Program ini berhasil mengidentifikasi beberapa faktor risiko utama dan mengedukasi tentang pentingnya skrining rutin serta vaksinasi HPV. Selain itu, program ini juga meningkatkan keterlibatan dan dukungan dari pihak-pihak terkait, seperti tenaga kesehatan setempat dan pemerintah desa, dalam upaya pencegahan kanker leher rahim. Kegiatan PKM ini memberikan kontribusi penting dalam upaya pencegahan kanker leher rahim di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan. Rekomendasi yang dihasilkan diharapkan dapat diadopsi oleh pemerintah daerah dan lembaga kesehatan untuk mengembangkan program serupa di daerah lain yang memiliki karakteristik demografis dan sosial yang serupa.</p> Zwingly Christian Jefferson Gerard Porajow, Meilany Feronika Durry, Dingse Pandiangan Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai/article/view/53280 Sat, 16 Dec 2023 00:00:00 +0800 Pemberdayaan Kelompok Usaha Perempuan Nelayan “Dapur Madeps” Melalui Diversifkasi Produk Perikanan Berbasis Zero Waste https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai/article/view/53303 <p><em>The fisherwomen business group "Dapur Madeps" is a fishery business community consisting of fisherwomen who are housewives. This business group community has business activities, namely the sale of fresh fish in the form of units of weight (kilogrammes) and fish meat fillets. The problem with partners is that there are no inputs for science and technology, diversification of processed fishery products, zero-waste rice, or business and institutional strategies. The purpose of the activity is to empower partners to diversify zero-waste-based fishery products that support the blue economy concept. The stages of the service method include preparation, training, product implementation, and evaluation. The results of this devotion show a significant positive impact. Zero-waste-based product training has succeeded in improving the ability of group members to process fishery organic waste into compost, increasing the added value of their fishery products. In addition, effective mentoring ensures the successful implementation of new practises. The group successfully developed zero-waste-based products that not only supported their income but also reduced negative environmental impacts. The evaluation stated that the income of group members increased significantly after the implementation of zero-waste product diversification. Zero-waste practises have also succeeded in reducing organic waste and negative environmental impacts. Group members reported high levels of satisfaction with the results of the programme. The evaluation results also provide recommendations to increase production capacity and continue this programme. This dedication has significant implications for empowering women fishermen and the sustainable management of fisheries resources. With its contribution to income generation and zero-waste practises, the method has the potential to be applied more widely in similar coastal communities. The socialization material presented was related to business group development and institutional legality. PKM activities involve MBKM students who will conduct group mentoring.</em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Kelompok usaha perempuan nelayan “Dapur Madeps” merupakan komunitas usaha perikanan yang beranggotakan perempuan nelayan yang berstatus sebagai ibu rumah tangga. Komunitas kelompok usaha tersebut ini memiliki aktivitas usaha yakni penjualan ikan segar dalam bentuk satuan berat (kilogram) maupun dalam bentuk filet daging ikan. Permasalahan mitra yakni belum terdapat input IPTEK diversifikasi produk olahan hasil perikanan berasis <em>zero waste</em> dan strategi bisnis dan kelembagaan. Tujuan kegiatan ialah perbedayaan mitra dalam diversifikasi produk hasil perikanan berbasis <em>zero waste</em> yang mendukung konsep <em>blue economy</em>. Tahapan metode pengabdian mencakup persiapan, pelatihan, implementasi produk, dan evaluasi. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan dampak positif yang signifikan. Pelatihan produk berbasis Zero Waste berhasil meningkatkan kemampuan anggota kelompok dalam mengolah limbah organik perikanan menjadi kompos, meningkatkan nilai tambah produk perikanan mereka. Selain itu, pendampingan efektif memastikan implementasi praktik-praktik baru dengan sukses. Kelompok berhasil mengembangkan produk-produk berbasis Zero Waste, yang tidak hanya mendukung pendapatan mereka, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan negatif. Evaluasi menyatakan bahwa pendapatan anggota kelompok meningkat secara signifikan setelah implementasi diversifikasi produk Zero Waste. Praktik Zero Waste juga berhasil mengurangi limbah organik dan dampak lingkungan negatif. Anggota kelompok melaporkan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap hasil program ini. Hasil evaluasi juga memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kelanjutan program ini. Pengabdian ini memiliki implikasi yang signifikan dalam pemberdayaan perempuan nelayan dan pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan. Dengan kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan dan praktik Zero Waste, metode ini memiliki potensi untuk diterapkan lebih luas dalam komunitas pesisir yang serupa. Materi sosialisasi yang disampaikan berkaitan dengan pengembangan kelompok usaha dan legalitas kelembagaan. Kegiatan PKM melibatkan mahasiswa MBKM yang akan melakukan pendampingan kelompok.</p> Krisman Umbu Henggu, Elvis Umbu Katongu Retang, Fajar Hariadi, Yudianto Ngaba Hamba Banju, Yunita Tamu Ina, Elsania Pandahuki, Dingse Pandiangan Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai/article/view/53303 Mon, 18 Dec 2023 00:00:00 +0800 Pelatihan Bahasa Inggris bagi Siswa SD GMIM Pinaras dan SD Inpres Pinaras di Kelurahan Pinaras https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai/article/view/53401 <p>Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan bagi siswa/siswi Sekolah Dasar Kelurahan Pinaras tentang bahasa Inggris lewat lagu atau cerita dan percakapan sehari-hari. Observasi dan survey awal menunjukkan bahwa kedua sekolah ini memerlukan pelatihan bahasa Inggris sebagai pengenalan untuk meningkatkan minat siswa pada kedua sekolah tersebut. Kebutuhan anak-anak di sekolah tersebut merupakan hal yang perlu ditangani karena sebaiknya pembelajaran bahasa Inggris sudah diperkenalkan dari tingkat sekolah dasar. Kehadiran para pengajar bahasa Inggris di sekolah sangat membantu proses pembelajaran bahasa, namun kedua sekolah tersebut tidak memiliki pengajar bahasa Inggris yang tetap sesuai kompetensi sehingga pengajaran di kelas bahasa Inggris biasanya hanya dilakukan oleh para pengajar yang tidak memiliki latar belakang bahasa tersebut. Hal ini merupakan permasalahan mitra dan solusinya yaitu penggunaan metode pengajaran bahasa Inggris yang tepat. Pengajaran bahasa Inggris dengan menggunakan tehnik yang menarik sesuai umur anak sangat diperlukan untuk membangkitkan motivasi anak dalam belajar yang pada akhirnya dapat menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka. Target khusus kegiatan ini yaitu penggunaan lagu atau cerita pada pembelajaran bahasa Inggris sehingga motivasi dan kemampuan bahasa Inggris anak dapat dikembangkan dan mereka akhirnya mampu berbahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari yang sederhana. Adapun metode pelaksanaan yang diterapkan pada program ini yaitu memperkenalkan materi bahasa Inggris lewat lagu atau cerita yang berhubungan dengan penggunaan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari kemudian membantu mereka dengan pengajaran dan pelatihan yang berfokus pada percakapan sederhana dalam bahasa Inggris. Dengan demikian pendekatan yang diberikan yaitu pengajaran dan pelatihan dengan prosedur kerja berupa penjajakan, pengajaran dan pelatihan, evaluasi, luaran, dan pelaporan. </p> Golda Tulung, Garryn Christian Ranuntu Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jpai/article/view/53401 Fri, 22 Dec 2023 00:00:00 +0800