Dampak Pembangunan PLTU Terhadap Perubahan Mata Pencarian Masyarakat Desa Binjeita II Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara

Authors

  • Siti Nurhalisa Pontoh Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Benedicta Mokalu Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Cornelius J Paat Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstract

Kebutuhan listrik nasional terus meningkat, Kementerian ESDM memproyeksikan konsumsi listrik nasional tahun 2020 mencapai 1.142 kWh/kapita. Pemerintah melalui PLN mengeksplorasi sumber daya angin, sumber daya air dan gas bumi serta batu bara. Kebutuhan listrik juga dialami Propinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo. Pembangunan PLTU di Desa Binjeitan II Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Propinsui Sulawesi Utara berkapasitas 2×50 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo melalui sisi garduk induk Boroko. Pembangunan PLTU ini masih dalam tahapan penyelesaian.

        Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskripsi Kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sebagai bahan pendalaman penelitian menggunakan Teori Perubahan Sosial Evolusioner (Teori Tiga Tahap Perkenmbangan)Auguste Comte di antaranya: 1. Tahap Teologis (theological stage). 2. Tahap Metafisik (methaphysical stage). 3. Tahap Positif atau Ilmiah (positive stage).

Hasil penelitian menemukan masyarakat Desa Binjeita II profesi petani 110 orang dan nelayan 35 orang. Semenjak pembangunan PLTU 60 orang petani atau 66% dan 18 nelayan atau 58% beralih profesi sebagai karyawan PLTU. Pembangunan PLTU berjalan beriringan dengan dampak positif juga dampak negative. Dampak positif berupa terjadi pembauran lintas agama dan budaya, perubahan etos kerja, masyarakat lebih terbuka, semangat kerja berkualitas, desa terang terus sehingga permudah control social. Dari aspek ekonomi di mana sebagian masyarakat alih profesi sebagai karyawan PLTU dengan gaji kisaran Rp.3.000.000 – Rp.4.500.000/bulan, bertumbuh usaha mikro seperti warung makan, kios, kos-kosan, dll. Namun beriringan dengan dampak negative berupa kesehatan lingkugan terganggu dengan bertebaran debu, bising, becek dan banjir kala hujan deras, ikan semakin langka serta kebun kurang penggarap.

 

Kata Kunci: PLTU, Kontrol Sosial, Perubahan Ekonomi

 

Downloads

Published

2021-08-31

Issue

Section

Articles