Peran Tokoh Adat Dalam Melestarikan Nilai Budaya Pekande-Kandea Di Kelurahan Tolandona Kecamatan Sangia Wambulu Kabupaten Buton Tengah

Authors

  • Muh Abdul Hasan Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPO-Unsrat
  • Benedicta Mokalu Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPO-Unsrat
  • Juliana Lumintang Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPO-Unsrat

Abstract

Pekande-kandea atau dalam bahasa Indonesia artinya makan-makan, merupakan adat istiadat yang hingga kini masih dijaga oleh masyarakat Tolandona, Kecamatan Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Pelestarian budaya pekande-kandea murni inisiatif masyarakat. Di Kelurahan Tolandona tidak ada lembaga adat sehingga semua kegiatan yang berhubungan dengan penyelengaraan pekande-kandea murni inisiatif semua lapisan masyarakat. Artinya tidak ada orang atau sekelompok orang yang merasa dirinya lebih hebat dari masyarakat lainnya sehingga terjadi tindakan sewenang - wenang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu sebuah penelitian yang dimaksud untuk mengungkap sebuah fakta empiris secara obyektif ilmiah yang berlandaskan pada logika keilmuan, prosedur dan di dukung dengan menggunakan metodologi dan teori sesuai dengan disiplin ilmu yang di tekuni. Tokoh adat adalah representasi dari pelestarian budaya, pelestarian budaya atau kebudayaan berarti adalah sebuah upaya sistimatis mengembangkan nilai - nilai positif budaya yang menjadi pedoman hidup dari kelompok masyarakat. Namun dalam melestarikan nilai - nilai budaya terdapat banyak pro kontra antara mereka yang menghendaki budaya tersebut dipertahankan dan sebaliknya sikap tidak peduli terhadap nilai - nilai budaya tersebut.

Kata Kunci : Peran, Tokoh Adat, Nilai Budaya, Pelestarian Budaya Kelapa

Downloads

Published

2022-01-11

Issue

Section

Articles