Dampak Perceraian Terhadap Kepribadian Anak (Studi Pada Keluarga Yang Bercerai Di Desa Melong Kecamatan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam bagaimana dampak perceraian terhadap kepribadian anak studi pada keluarga yang bercerai di Desa Melong Kecamatan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan sebagai alat analisis penelitian ini adalah Moleong, lexy. Perceraian dapat diartikan sebagai berkahirnya suatu hubungan suami dan istri yang diputuskan oleh hukum atau agama karena sudah tidak ada saling ketertarikan. saling percaya dan juga sudah tidak ada kecocokan satu sama lain sehingga menyebabkan ketidak harmonisan dalam rumah tangga. Didalam Undang-undang No 1 tahun 1974 pasal 9 dinyatakan perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak. Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan bahwa antara suami dan istri itu tidak akan hidup rukun sebagai suami istri. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa perceraian Apabila dalam suatu keluarga tidak dapat melaksanakan fungsinya, maka keluarga tersebut berarti mengalami stagnasi atau disfungsi yang pada gilirannya akan merusak kokohan konstelasi keluarga tersebut (khususnya terhadap perkembangan kepribadian anak). Organisasasi wanitia Se-Asia Pasifik dalam konfrensinya yang ke-20 di Kuala Lumpur Malaysia menyimpulkan bahwa kerusakan yang terjadi pada keluarga di abad ke-20 semakin memburuk. Percerian diperkirakan sekitar 40%-50% generasi mendatang akan menjadi keluarga yang broken home, akibat perceraian orang tuanya.
Kata kunci: Dampak, Perceraian, Anak