EFEKTIVITAS TANAMAN JERINGAU (ACORUS CALAMUS) UNTUK MENURUNKAN KADAR AMONIAK PADA AIR LIMBAH RSUD KOTA BITUNG
Abstract
Penggunaan tanaman seperti pohon-pohonan, rumput-rumputan dan tanaman air, bertujuan untuk menghilangkan atau memecahkan bahan-bahan berbahaya baik organik maupun anorganik dari lingkungan (fitoremediasi). Aplikasi teknologi ini telah dilakukan secara komersial seperti di USA dan Eropa, sedangkan di Indonesia sendiri teknologi ini masih relatif baru (Suryati dan Priyanto, 2003). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas tanaman Jirangau (Acorus calamus) dalam menurunkan kadar amoniak di RSUD kota Bitung. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksprimen/ Eksprimen Semu dengan rancangan rangkaian waktu. Penelitian ini dilaksanakan pada suatu wadah plastik dengan volume media 20 L/bak dan jumlah bak ada tiga yang terdiri dari bak kontrol, Tanaman Jirangau dan bak yang dilengkapi dengan pompa air dan tanaman Jirangau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar Amoniak dari kadar awal 3.18 mg/l menjadi 0.025 mg/l (99,21%) pada wadah yang ditanami Jiragau, 0,016 (99,49%) pada wadah yang diberikan aerasi dan tanaman Jirangau serta 0,029 (99,08%) pada wadah kontrol. Adanya penurunan pada wadah kontrol karena saat penelitian wadah tersebut tidak ditutup sehingga amoniak mengalami penguapan secara alami. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan tanaman Jirangau mampu menurunkan kadar Amoniak dalam air limbah, sehingga diharapkan agar pihak rumah sakit dapat memanfaatkan tanaman Jirangau sebagai salah satu alternatif pengolahan tahap akhir limbah rumah sakit sebelum di buang ke badan air. Disamping itu diperlukan upaya sosialisasi penggunaan tanaman Jerangau oleh pihak pemerintah sebagai suatu metode aplikasi dalam menurunkan kadar Amoniak (NH3) di lingkungan rumah sakit
Kata Kunci: Jirangau, amoniak, Limbah
ABSTRACT
The use of plants such as trees, grasses and aquatic plants, aims to eliminate or solve harmful materials both organic and inorganic from the environment (phytoremediation). The application of this technology has been done commercially as in USA and Europe, while in Indonesia alone this technology is still relatively new (Suryati and Priyanto, 2003). The purpose of this research is to know the effectiveness of Jirangau plant (Acorus calamus) in reducing ammonia level in RSUD of Bitung city. The type of this research is Quasi Eksprimen / Eksrimen Semu with time series design. The research was carried out on a plastic container with 20 L / bak media volume and the total number of tubs consisting of control tub, Jirangau Plant and tub equipped with water pump and Jirangau plant. The results showed that there was a decrease of Ammonia content from the initial level of 3.18 mg / l to 0.025 mg / l (99.21%) in the container planted by Jiragau, 0.016 (99.49%) in the aerated and Jirangau container and 0.029 ( 99.08%) on the control container. There is a decrease in the container control because when the research container is not closed so that ammonia experienced natural evaporation. From these results it can be concluded that the use of Jirangau plants can reduce levels of Ammonia in wastewater, so it is expected that the hospital can utilize Jirangau plant as an alternative treatment of the final stage of hospital waste before being discharged into water bodies. Besides, it is necessary to socialize the use of Jerangau crops by the government as a method of application in reducing the level of Ammonia (NH3) in the hospital environment
Keywords: Jirangau, ammonia, Waste