GAMBARAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALAWAT KECAMATAN KOLONGAN KABUPATEN MINAHASA UTARA
Abstract
Usia balita merupakan periode penting dan perlu perhatian serius karena pada usia ini terjadilah proses tumbuh kembang yang pesat yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan psikomotorik, mental dan sosial. Setelah bayi sudah berumur 6 bulan ke atas bayi dapat diberikan makanan tambahan Pemberian makanan pendamping ini harus sesuai dan bertahap agar kualitas dan kuantitas pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan bayi berkembang pesat. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui gambaran pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan status gizi bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif melalui pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara sebanyak 93. Hasil penelitian menunjukkan usia pertama pemberian MP-ASI yang tidak tepat sebanyak 88,2%, frekuensi pemberian MP-ASI yang tepat 92,5%, jumlah pemberian MP-ASI yang tepat sebanyak 71,0%, tekstur pemberian MP-ASI yang tepat sebanyak 87,1% dan variasi pemberian MP-ASI yang tidak tepat sebanyak 98,9%. Terdapat 2,2% bayi berstatus gizi buruk,sebanyak 10,8% bayi berstatus gizi kurang dan 87,1% bayi berstatus gizi baik berdasarkan BB/U. Status gizi berdasarkan PB/U sebanyak 2,2% bayi berstatus sangat pendek ,sebanyak 9,7% bayi berstatus pendek, dan sebanyak 88,2% bayi berstatus gizi normal. Status Gizi berdasarkan BB/PB sebanyak 8,6% bayi sangat kurus, sebanyak 7,5% berstatus kurus dan sebanyak 83,9% bayi berstatus gizi normal. Semua ibu diharapkan untuk lebih memperhatikan pemberian Makanan Pendamping ASI.
Kata Kunci : MP-ASI, Status Gizi
ABSTRACT
Toddler is an important period of age and needs serious attention because at this age there is a rapid growth process of physical, psychomotor, mental, and social development. After the infant is 6 months and above, the infant may be given an additional food. Complementary feeding should be appropriate and gradual so that the quality and quantity of physical growth and development of infant intelligence grow rapidly.The purpose of this research is to describe the complementary feeding and nutritional status of infants 6-12 months in working area of Kalawat Health Care Center, Kolongan, North Minahasa. This research is descriptive-survey through quantitative approach with cross-sectional. The samples in this study were 93 mothers who have infant 6-12 months of Kalawat Health Care Center area. The result showed that the first age of inappropriate complementary is 88,2%, the frequency of the appropriate complementary feeding is 92,5% , the amount of complementary feeding which is exactly appropriate is 71%, the appropriate food texture of complementary feeding is 87,1%, and the inappropriate variations of complementary feeding is 98,9%. Based on weight-for-age index, there are 2,2% of infants with malnutrition status, 10,8% of infants have deficient of nutritional status, and 87,1% of infants have good of nutritional status. Nutritional status based on height-for-age index; 2,2% of infants are very short, 9,7% are stunting, and 88,2% are normal. Nutritional status based on weight-for-height index; 8,6% is skinny, 7,5% is wasting, and 83,9% is normal. All the mothers are expected to pay more attention to complementary feeding.
Keywords: Complementary Feeding, Nutritional Status.