ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN DAN KAPANG PADA IKAN KAKATUA ASIN (Scarus sp), IKAN TERI KERING (Stolephorus sp), DAN IKAN ASAP JULUNG-JULUNG (Hemiramphus brasiliensis) DI PASAR PINASUNGKULAN KAROMBASAN DI KOTA MANADO

Authors

  • Juvitria Yakhin Wongkar
  • Odi Roni Pinontoan
  • Harvani Boky

Abstract

Proses pengolahan ikan secara tradisional memiliki peranan penting di Indonesia khususnya bagi nelayan tradisional. Hampir 50% hasil tangkapan ikan diolah secara tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Proses pengawetan ikan yang dilakukan seperti Ikan Asin, Ikan Kering, dan Ikan Asap. Tujuan dari pengawetan yaitu menghambat atau mencegah terjadinya kerusakan, mempertahankan mutu, dan menambah cita rasa, sehingga dapat mempermudah penanganan dan penyimpanan. Untuk menjaga keawetannya banyak produsen bahkan penjual mencampurkan bahan tambahan pangan yang berbahaya seperti formalin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keberadaan formalin dan kandungan kapang pada Ikan Kakatua Asin, Ikan Teri Kering, dan Ikan Asap Julung-Julung di Pasar Pinasungkulan Karombasan di Kota Manado. Jenis penelitian dilaksanakan di Pasar Pinasungkulan Karombasan Kota Manado. Subjek penelitian ini adalah 12 sampel ikan dari 4 pedagang. Metode pengambilan sampe menggunakan teknik acak sederhana. Variabel yang diamati yaitu formalin dan kapang. Data hasil pemeriksaan laboratorium disajikan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian dengan parameter formalin menunjukkan bahwa dari 12 sampel ikan yang di ambil di Pasar Pinasungkulan Karombasan Kota Manado tidak ada yang mengandung formalin. Parameter kapang dapat dilihat bahwa semua sampel mengandung kapang, sampel yang mengandung kapang tertinggi adalah sampel B1 dengan nilai 1,82 x 104 koloni/gr dan sampel yang mengandung kapang terendah adalah sampel B3 dengan nilai < 10 koloni/gr. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semua sampel tidak mengandung formalin dan 10 sampel mengandung kapang yang jumlahnya diatas batas maksimum menurut Badan Standardisasi Nasional (2009).

Kata Kunci: Ikan Kakatua, Teri Kering, Asap Julung-julung, Formalin, Kapang


ABSRACT
Traditional fish processing has important role in Indonesia, especially for traditional fisherman. Nearly 50% of catched fishes traditionally consumed by majority of citizens. Fish preservation is done in form of salted fish, dried fish, and smoked fish. The purpose of preservation is thus prevent spoiling, maintain quality, adding taste, or merchants add ease handling and storage. To keep preservation, many producers harmful additional ingredients of formaline and mold on fish Scarus sp, Stolephorus sp, and Hemiramphus brasiliensis at Pinasungkulan Traditional Market, Karombasan, Manado City. This research is located at Pinasungkulan Traditional Market, Karombasan, Manado City. Subject of this research are 12 fish samples from 4 merchants. Sampling technique is random simple technique. Observed variables are formaline and mold. Data result form laboratory examination is presented to by qualitative and quantitative. Result of this research with formaline parameter showed that in 12 fish samples there were no formaline contens among all samples. For mold parameter, all 12 samples contain mold, with the highest mold contentwas in B1 sample with value of 1,82 x 104 koloni/gr and the lowest mold content was in B3 sample with value of <10 koloni/gr. Based on the conduced research, it can be concluded that there were no formalin contents among all samples and 10 sample contained mold above maximum level according to Badan Standardisasi Nasional (2009).

Keywords: Scarus sp, Stolephorus sp, Hemiramphus brasiliensis, formaline, mold

Downloads