HUBUNGAN TINGGI BADAN ORANGTUA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI KECAMATAN RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Authors

  • Novelinda Ch. Ratu
  • Maureen I. Punuh
  • Nancy S. H. Malonda

Abstract

Gizi merupakan salah satu faktor tercapainya keberhasilan yang optimal bagi tumbuh kembang anak. Periode emas pertumbuhan memerlukan dukungan gizi yang cukup agar mendapatkan tumbuh kembang anak yang baik. Kekurangan gizi yang terjadi pada awal kehidupan dapat mengakibatkan terjadinya gagal tumbuh sehingga nantinya akan menjadi anak yang lebih pendek dari normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tinggi badan orangtua dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu anak usia 24-59 bulan dan orangtua di Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel sebanyak 88 anak. Variabel stunting diukur menggunakan pengukuran antropometri serta microtoise untuk mengukur tinggi badan anak dan orang tua, kemudian menghitung z-score. Hasil Penelitian yaitu terdapat 38,6% anak stunting, 34,1% ayah yang masuk dalam kategori pendek dan 44,3% ibu yang masuk dalam kategori pendek. Berdasarkan hasil uji chi-square didapati bahwa terdapat hubungan antara tinggi badan ibu dengan kejadian stuntin dan tidak terdapat hubungan antara tinggi badan ayah dengan kejadian stunting, dan terdapat hubungan antara tinggi badan orang tua dengan stunting pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara.

Kata kunci: Stunting, anak, tinggi badan orangtua


ABSTRACT
Nutrition is one of the factors to achieve success that is optimal for child growth. The golden period of growth require appropriate nutritional support to optimize growth and development of the child. Malnutrition that happened at the beginning of life can led to growth faltering so that later it will become a child who is shorter that normal. This study aims to identify the relation between parent’s height and stunting genesis from ages 24-59 months in Ratahan District Minahasa Tenggara Regency. An analytical survey research design was uses with a cross sectional study approach. The population of this study were all of the toddlers from ages 24-59 months in Ratahan District Minahasa Tenggara Regency. Sampling was done using simple random sampling. Samples were 88 children. Stunting variable were measured by anthropometric measurements and microtoise to measure the child’s height and parents , and then calculate the z score. Result of this study was obtained by 38,6% incidence of stunting child, 34,1% of fathers who were in the short category and 44,3% of mothers in the short category . Based on chi square test it was found that there was a relation between mother’s height and stunting genesis (p=0,000) and there was no relation between father’s height and stunting genesis (p=0,378), and there was a relation between parents height and stunting genesis (p=0,000) in children aged 24-59 months in Ratahan District Minahasa Tenggara Regency.

Keywords: Stunting, children, parent’s height

Downloads