HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN ORANGTUA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Authors

  • Calista A. Kairupan
  • Nova H. Kapantow
  • Maureen I. Punuh

Abstract

Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) yang diakibatkan karena kekurangan gizi dalam waktu yang lama sehingga anak terlalu pendek untuk umurnya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tinggi badan orangtua dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Touluaan Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian bersifat observasional analitik dengan desain penelitian studi potong lintang (cross sectional). Populasi yaitu orang tua kandung yang mempunyai balita berusia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Touluaan. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, sehingga di dapati 100 sampel. Variabel stunting diukur menggunakan microtoise dan timbangan digital, kemudian menghitung Z-Score. Hasil penelitian ini diperoleh, status gizi pada15 anak (15,0%) berstatus stunting. Distribusi prevalensi tinggi badan ayah, pada kategori pendek sebesar 3,0%, dan distribusi prevalensi tinggi badan ibu pada kategori pendek sebanyak 8,0% .Berdasarkan hasil uji Fisher’s Exact diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan antara tinggi badan ayah dengan kejadian stunting tidak berdapat hubungan antara tinggi badan ibu dengan kejadian stunting dan tidak terdapat hubungan antara tinggi badan orangtua dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Touluaan Kabupaten Minahasa Tenggara. Disarankan bagi orang tua untuk lebih memperhatikan lagi pola makan balitanya dan melakukan pengecekan kesehatan status gizi pada balita secara berkala di puskesmas.

Kata Kunci : Orang tua, Stunting, Anak usia 24-59 bulan


ABSTRACT

Toddlers are children aged 0-59 months, at this time marked by a very rapid process of growth and development. Stunting is a failure to grow in children under five (infants under five years) due to chronic malnutrition so that the child is too short for his age. This study aims to determine whether there is a relationship between parents height with the incidence of stunting on toddlers aged 24-59 months in the work area of Touluaan Health Center in Southeast Minahasa Regency.This research is analytic observational with cross sectional study design. The population is biological parents who have children aged 24-59 months in the Touluaan Health Center work area. Sampling using purposive sampling technique, so that found 100 samples. Stunting variables are measured using microtoise and digital scales, then calculate the Z-Score. The results of this study were obtained, the nutritional status of 15 children (15.0%) was stunting. Distribution prevalence of father’s height, in the short category of 3.0%, and the distribution prevalence of mother’s height in the short category 0f 8.0%. Based on the Fisher's Exact results obtained that there was no relation between father's height with the incidence of stunting, there was no relation between mother’s height with incidence of stunting, and there was no relationship between parents height with the incidence of stunting on toddlers aged 24-59 months in the work area of the Touluaan Health Center in Southeast Minahasa Regency. It is recommended for parents to pay more attention to their toddlers diet and check the health of nutritional status regularly at the health center.

Keywords: Parents, Stunting, Children aged 24-59 months

Downloads