HUBUNGAN KEKERASAN DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT DI KOTA BITUNG DAN KABUPATEN MINAHASA UTARA
Abstract
Kekerasan di tempat kerja pada sektor kesehatan merupakan seperempat dari semua kekerasan yang terjadi di tempat kerja, dimana di antara penyedia layanan kesehatan, perawat berisiko paling tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kekerasan dengan stres kerja pada perawat di beberapa UGD dan ICU rumah sakit Kota Bitung dan Minahasa Utara. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner pada 105 perawat yang merupakan total sampling dari UGD dan ICU pada 4 rumah sakit, yaitu RSUD Bitung, RS Budi Mulia Bitung, RS Hermana Lembean, RS Maria W Maramis Airmadidi. Pada penelitian ini menggunakan uji chi-square dan fisher exact test, serta uji regresi logistic. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kekerasan yang paling banyak dialami oleh reponden adalah kekerasan verbal yaitu sebanyak 54,3%, kemudian berturut-turut yaitu bullying sebanyak 28,6%, kekerasan fisik dan ancaman masing-masing 19%, pelecehan seksual 11,4% dan pelecehan sebanyak 8,6%. Berdasarkan hasil penelitian pelaku kekerasan yang paling banyak dilakukan oleh keluarga pasien 63,5%. Hasil penelitian mengenai hubungan antara masing-masing kekerasan kerja dengan stres kerja diperoleh terdapat hubungan bermakna antara semua kekerasan kerja meliputi kekerasan fisik, verbal, bullying, pelecehan, pelecehan seksual, dan ancaman dengan stres kerja. Pada analisis multivariat diperoleh bahwa kekerasan verbal merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan stres kerja pada perawat di UGD dan ICU Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kekerasan fisik, verbal, bullying, pelecehan, pelecehan seksual, dan ancaman berhubungan bemakna secara statistik dengan stres kerja pada perawat di UGD dan ICU Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara.
Â
Kata kunci : kekerasan di tempat kerja, stres kerja, perawat
Â
ABSTRACTÂ Â Â Â Â Â Â Â
Workplace violence in the health sector constitutes a quarter of all violence that occurs in the workplace, where among health care providers, nurses are at the highest risk. This study aims to analyze the relationship between violence and work stress on nurses in several ED and ICU hospitals in Bitung City and North Minahasa. This research is a quantitative analytical survey research using a cross sectional design. The primary data obtained by distributing questionnaires to 105 nurses who were the total sampling from the ER and ICU at 4 hospitals, namely Bitung General Hospital, Budi Mulia Bitung Hospital, Hermana Lembean Hospital, Maria W Maramis Airmadidi Hospital. In this study, data processing was performed by chi-square and fisher exact test, and logistic regression. Based on the results of the study showed that the type of violence most experienced by respondents was verbal violence which was as much as 54.3%, then consecutively namely bullying as much as 28.6%, physical violence and threats respectively 19%, sexual abuse 11.4 % and harassment of 8.6%. Based on the research results, the perpetrators of violence were mostly carried out by the patient's family 63.5% The results of the study regarding the relationship between each work violence and work stress obtained a significant relationship between all work violence including physical violence, verbal abuse, bullying, harassment, sexual abuse, and threats to work stress. In multivariate analysis it was found that verbal violence was the most dominant factor associated with work stress in nurses in the ER and ICU in Bitung City and North Minahasa Regency. Based on the results of the study it can be concluded that physical, verbal, bullying, harassment, sexual harassment, and threats are related statistically to work stress in nurses in the ER and ICU in Bitung City and North Minahasa Regency.
Â
Keyword : workplace violence, work stress, nurses