ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIAN WERU KOTA BITUNG
Abstract
TB Paru yaitu penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui percikan dahak. Data dari WHO Indonesia salah satu Negara dengan beban penyakit TB tertinggi di dunia. Tahun 2018, tiga puskesmas dengan kejadian TB Paru tertinggi di Kota Bitung yaitu salah satunya Puskesmas Girian Weru. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor risiko dari pendidikan, pendapatan, riwayat kontak dengan penderita dan kebiasaan merokok. Penelitian ini yaitu penelitian epidemiologis dengan analitik observasional dengan desain case control study dan metode total sampling yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Girian Weru Kota Bitung pada bulan Juli – Agustus 2019. Populasi penelitian yaitu menderita TB Paru yang tecatat di buku register puskesmas bulan Januari - Mei 2019. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 38 kasus yang menderita TB Paru BTA positif dan 38 kontrol yang tidak menderita TB Paru dan tinggal berdekatan dengan penderita dengan matching jenis kelamin dan kelompok umur. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner, dan analisis data dengan menggunakan uji chi-square (a= 0,05), Odds Ratio (OR), dan CI 95%. Hasil penelitian ini pendidikan dengan kejadian TB Paru (p>a = 0,287), pendapatan dengan kejadian TB Paru (p>a = 0,103), riwayat kontak dengan kejadian TB Paru (p>a  = 0,488), dan kebiasaan merokok dengan kejadian TB Paru (p< a = 0,047 OR = 2,727 CI 95% = 0,992 – 7,499). Variabel yang memiliki risiko dengan kejadian TB Paru yaitu kebiasaan merokok dengan OR =  2,727, sedangkan variabel yang tidak memiliki risikodengan kejadian TB Paru yaitu pendidikan, pendapatan dan riwayat kontak.
Â
Kata Kunci : TB Paru, Pendidikan, Pendapatan, Riwayat Kontak, Kebiasaan Merokok
Â
ABSTRACT
Pulmonary tuberculosis is an infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis which is transmitted through sputum splash. Data from WHO Indonesia is one of the countries with the highest TB burden in the world. In 2018, three puskesmas with the highest incidence of pulmonary tuberculosis in Bitung City, one of which was the Puskesmas Girian Weru. The purpose of this study is to determine the risk factors of education, income, history of contact with sufferers and smoking habits. This research is an epidemiological study with observational analytic with case control study design and total sampling method which was carried out in the Girian Weru Community Health Center in Bitung City in July - August 2019. The study population is suffering from pulmonary tuberculosis recorded in the puskesmas register in January - May 2019. The number of samples used were 38 cases with positive smear pulmonary tuberculosis and 38 controls who did not suffer from pulmonary TB and lived close to patients with matching sex and age groups. Research instruments using questionnaires, and data analysis using chi-square test (a = 0.05), Odds Ratio (OR), and Confidence Interval 95%. The results of this study are education with pulmonary tuberculosis is (p> a = 0.287), income with pulmonary tuberculosis is (p> a = 0.103), history of contact with pulmonary tuberculosis is (p> a = 0.488), and smoking habits with pulmonary tuberculosis is (p <a = 0.047 OR = 2.727 95% CI = 0.992 - 7.499). The variables that have a risk of pulmonary tuberculosis incidence are smoking habit with OR = 2.727, while the variables that do not have the risk of pulmonary tuberculosis incidence are education, income and contact history.
Â
Keywords : Pulmonary Tuberculosis, Educations, Income, Contact History, smoking habits