ANALISIS PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA PEKERJA APRON MOVEMENT CONTROL (AMC) DI PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI MANADO
Abstract
Kebisingan merupakan suatu suara yang tidak dikehendaki untuk didengar. Kebisingan dapat terjadi saat mesin melakukan produksi. Pada alat transportasi udara yaitu pesawat juga menghasilkan suara bising dengan frekuensi tinggi dan dapat menganggu pendengaran. Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukan penduduk Indonesia usia 5 tahun ke atas, 2,6% mengalami gangguan pendengaran. Pekerja Apron Movement Control (AMC) yang bertugas menentukan tempat parkir pesawat setelah menerima arahan dari Aerodrome Control (ADC) Tower. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis program pengendalian kebisingan pada pekerja AMC di PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Sam Ratulangi Manado. Penelitian ini menggunakan metode kulaitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada 6 orang informan yang terdiri dari 2 Section Head, SMS & OSH, Airlines Service Team Leader, SMS & OSH officer, dan 2 AMC officer. Dari hasil wawancara yang didapatkan program pengendalian sebagai berikut, penggunaan APD ear muff dan ear plug, safety shoes,kacamata, rompi, pengukuran kebisingan, pemeriksaan audiometri, pelaksanaan sosialisasi, adanya kebijakan dan sanksi, standar operasional prosedur (SOP), adanya pengawasan, dilakukan evaluasi. Faktor yang menghambat, ketidakpatuhan penggunaan APD, kurangnya komunikasi, ketersedian APD pada pekerja groundhandling, pengawasan yang kurang. Faktor pendukung ketersediaan APD, sosialisasi, SOP, pengukuran kebisingan, pemeriksaan audiometri, kebijakan dan sanksi. Program yang ada sudah berjalan dengan baik namun perlunya kesadaran dari pekerja agar program yang sudah ada dapat berjalan dengan baik.
Â
Kata kunci : Pekerja Apron Movemenet Control (AMC) Bandar Udara, Program Kebisingan
Â
ABSTRACT
Noise is an unwanted sound to be heard. Noise can occur when the machine are doing producing. In the air transportation means aircraft also produce noise with high frequency and can disturb hearing. The results of Basic Health Research in 2013 showed that Indonesian population aged 5 years , 2.6% had hearing loss. Apron Movement Control (AMC) workers are tasked with determining the aircraft's parking place after receiving directions from the Aerodrome Control (ADC) Tower. The purpose of this research is to analyze the noise control program in workers for Apron Movement Control (AMC) workers at PT Angkasa Pura I (Persero) Sam Ratulangi International Airport, Manado. This research used a qualitative method with in-depth interviews with 6 informants consisting of 2 Section Heads, 1 Airlines Service Team Leader, 1 Safety Management System and Occupational Safety Health (SMS and OSH) officer and 2 Apron Movement Control (AMC) officers. From the interview results obtained by the control program as follows, the use of Hearing Protecting Device (HPD) ear muffs and ear plugs, safety shoes, glasses, vests, noise measurements, audiometry examinations, implementation of socialization, the presence of policies and sanctions, standard operating procedures (SOP), the existence of supervision, carried out evaluation. Inhibiting factors, non-compliance with Hearing Protecting Devive (HPD), lack of communication, availability of HDP to groundhandling workers, lack of supervision. Supporting factors for HDP availability, socialization, SOP, noise measurement, audiometry inspection, policy and sanctions. The existing program is running well but the need for awareness of workers so that existing programs can run well.
Â
Keywords : Apron Movement Control (AMC) Worker Airport, Noise Program