FAKTOR KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI KELURAHAN PAKOWA KECAMATAN WANEA KOTA MANADO
Abstract
Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Rumah yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dapat menjadi faktor terjadinya penyakit tuberkulosis paru. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor kondisi lingkungan fisik rumah (luas ventilasi, pencahayaan kamar, jenis lantai, kelembaban kamar, dan kepadatan hunian kamar) yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru di kelurahan Pakowa kecamatan Wanea Kota Manado. Jenis dan rancangan penelitian ini yaitu survei analitik dengan rancangan case control study. Tempat penelitian di kelurahan Pakowa dari bulan Juli sampai September 2019. Jumlah sampel yaitu 82 yang terdiri dari 41 kasus dan 41 kontrol. Penelitian ini menggunakan analisis data Chi-square. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara luas ventilasi (p-value 0,000), pencahayaan kamar (p-value 0,000), jenis lantai (p-value 0,034), kelembaban kamar (p-value 0,000), dan kepadatan hunian (p-value 0,000) dengan kejadian tuberkulosis paru. Kesimpulannya yaitu terdapat hubungan antara faktor kondisi lingkungan fisik rumah (luas ventilasi, pencahayaan kamar, jenis lantai, kelembaban kamar dan kepadatan hunian kamar) dengan kejadian tuberkulosis paru di kelurahan Pakowa kecamatan Wanea kota Manado. Disarankan kepada instansi lokasi penelitian di Puskesmas Ranotana Weru bisa terus mengupayakan penyuluhan mengenai informasi upaya pencegahan tuberkulosis paru.
Â
Kata Kunci: Tuberkulosis paru, lingkungan fisik rumah
Â
ABSTRACT
Pulmonary tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Houses that not health requirements suitables can be a factor in the occurrence of pulmonary tuberculosis. This research to determine factors of the physical environment conditions of the house (ventilation area, room lighting, floor type, room humidity, and room occupancy density) associated with the incidence of pulmonary tuberculosis in the Pakowa village of Wanea district of Manado City. The type and design of this research is analytic survey with case control study design. The research site was in the Pakowa village from July to September 2019. The number of samples was 82 consisting of 41 cases and 41 controls. This research uses Chi-square data analysis. The results showed there was a relationship between ventilation area (p-value 0,000), room lighting (p-value 0,000), floor type (p-value 0.034), room humidity (p-value 0,000), and occupancy density (p-value 0,000 ) with pulmonary tuberculosis. The conclusion is that there is a relationship between the physical environmental conditions of the house (ventilation area, room lighting, floor type, room humidity and room occupancy density) with the incidence of pulmonary tuberculosis in the Pakowa village of Wanea district of Manado City. It is recommended that the research location agencies at Ranotana Weru Health Center be able to continue to seek information about information on efforts to prevent pulmonary tuberculosis.
Â
Keywords: Pulmonary tuberculosis, home physical environment