HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI PURIN RIWAYAT KELUARGA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN HIPERURISEMIA PADA LANSIA DI KELURAHAN MALALAYANG I TIMUR
Abstract
Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat yang melebihi batas normalnya. Konsumsi makanan purin yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya hiperurisemia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara konsumsi purin, riwayat keluarga, dan jenis kelamin dengan kejadian hiperuisemia pada lansia di Kelurahan Malalayang I Timur. Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan desain cross sectiona study, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai november 2019 di Kelurahan Malalayang I Timur. Sampel yang digunakan sebesar 54 lansia. Instrumen penelitian: kuesioner, alat rapid test asam urat, dan formulir recall 1x24 jam, dan buku foto makanan. Pengolahan data menggunakan uji chi- square dengan α 0,05. Konsumsi purin dengan hiperurisemia terdapat hubungan yang bermakna dengan p- value 0,001, riwayat keluarga dengan hiperurisemia tidak terdapat hubungan yang bermakan dengan p- value 1,000, dan jenis kelamin dengan hiperurisemia terdapat hubungan yang bermakna dengan p- value 0,004.
Â
Kata kunci : Hiperurisemia, Konsumsi Purin, Riwayat Keluarga, Jenis Kelamin
Â
ABSTRACT
Hyperuricemia is an increase in uric acid levels that exceeds normal limits. High consumption of purine foods can cause hyperuricemia. The purpose of this research was to determine the relationship between purine consumption, family history, and gender with the incidence of hyperuricemia in the elderly in Kelurahan Malalayang I Timur. This research uses an analytic observational cross-sectional study design, this research was conducted from October to November 2019 in the East Malalayang I Village. The sample used was 54 elderly. Research instruments: questionnaires, gout rapid test kits, and 1x24 hour recall forms, and food photo books. Data processing using a chi-square test with α 0.05. Purine consumption with hyperuricemia has a significant relationship with a p-value of 0.001, a family history of hyperuricemia has no relationship with a p-value of 1,000, and gender with hyperuricemia has a significant relationship with a p-value of 0.004.
Â
Keywords : Hyperuricemi, Consumption of Purine, Family History, Gender