ANALISIS SPASIAL KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI KOTA TOMOHON TAHUN 2014 – 2018
Keywords:
tbc, dhis2, kelembaban, suhuAbstract
Penyakit Tuberkulosis (TB) telah menginfeksi 33% dari total populasi di dunia yang kemudian membuat penyakit TB menjadi salah satu penyakit berbahaya di dunia. Pada tahun 2015, penderita TB di seluruh dunia telah mencapai 10,4 juta orang dan jumlah kematian terkait TB mencapai 1,8 juta orang. World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa sebagian besar penderita TB atau sekitar 89% penderita TB berada di wilayah negara berkembang.
Indikator keberhasilan dari Sustainable Development Goals (SDG’s) yang harus dicapai Indonesia salah satunya adalah pengendalian TB paru, yaitu menurunnya angka prevalensi dari status awal tauhn 2013 berjumlah 297 menjadi 245 per 10.000 penduduk pada tahun 2019, Salah satu faktor yang memiliki hubungan yang erat dengan kejadian penyakit adalah iklim, terutama pada kejadian penyakit menular. Dengan demikian iklim dapat menjadi alat untuk memprediksi berbagai kejadian penyakit menular, juga dapat menjadi petunjuk dalam melakukan manajemen kesehatan, khususnya manajemen penyakit berbasis wilayah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran epidemiologi kejadian TB paru di Kota Tomohon tahun 2014-2018. Kekhususan pola penyakit di Kota Tomohon dikaitkan dengan batas alam seperti temperatur dan kelembaban yang dapat dispasialkan
Studi epidemiologi dapat membantu dalam hal mengetahui jumlah kejadian TB di masyarakat, terutama epidemiologi deskriptif. Studi ini mampu mengetahui besarnya masalah kesehatan yang terjadi di suatu wilayah atau daerah. Analisis dan visualisasi data dapat dilakukan dengan menggunakan Geografis Informasi Sistem (GIS)yang dimiliki oleh DHIS2 yang saat ini di indonesia bernama satu data kesehatan indonesia
Hasil penelitian menunjukan bahwa dimana ada kenaikan suhu, dan kelembaban maka akan terjadi kenaikan jumlah kasus tb yang dilaporkan dan diimbangi dengan jumlah pasien TB Paru baru BTA positif yang diobati dan juga pasien Tb Paru yang sembuh dan pengobatana lengkap
Â
keyword : tbc, dhis2, kelembaban, suhu
Â
Tuberculosis (TB) has infected 33% of the total population in the world which then makes TB a dangerous disease in the world. In 2015, TB sufferers worldwide had reached 10.4 million and the number of TB-related deaths reached 1.8 million. World Health Organization (WHO) shows that the majority of TB sufferers or around 89% of TB sufferers are in developing countries.
One of the indicators of the success of the Sustainable Development Goals (SDG's) that must be achieved by Indonesia is the control of pulmonary TB, which decreases the prevalence rate from the initial status in 2013 to 297 to 245 per 10,000 population in 2019. One of the factors that has a close relationship with the incidence disease is the climate, especially in the incidence of infectious diseases. Thus the climate can be a tool for predicting the incidence of infectious diseases, can also be a guide in health management, especially area-based disease management This study aims to determine the epidemiological distribution of pulmonary TB events in Tomohon City in 2014-2018. The specificity of disease patterns in Tomohon City is related to natural boundaries such as temperature and humidity that can be dispensable
Epidemiological studies can help in knowing the number of TB events in the community, especially descriptive epidemiology. This study is able to determine the magnitude of health problems that occur in an area or region. Data analysis and visualization can be done using the Geographical Information System (GIS) which is owned by DHIS2 which is currently in Indonesia named Satu Data Kesehatan Indonesia
The results showed that where there was an increase in temperature, and humidity there would be an increase in the number of TB cases that were reported and offset by the number of new smear positive TB patients being treated and also those who were recovering and full treatment
Â
keywords: tbc, dhis2, humidity, temperature