ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA IKAN BAKAR YANG DIJUAL DI PINGGIR JALAN DESA KALAEY SATU KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2019

Authors

  • Yulianti Takalamingan
  • Woodford B. S. Joseph
  • Rahayu H. Akili

Abstract

ABSTRAK

Ikan bakar merupakan salah satu makanan yang banyak digemari oleh masyarakat khususnya di Sulawesi Utara karena rasanya yang enak, praktis, aromanya yang menggoda dan harganya murah tapi masyarakat belum banyak mengetahui keamanan dan kualitas ikan bakar tersebut untuk dikonsumsi. Tempat berjualan di tepi jalan raya dengan kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi melintasi jalan tersebut khususnya kendaraan bermotor sehingga menjadi salah satu sumber pencemaran timbal. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Dalam Pangan Olahan pada skategori pangan, ikan dan produk perikanan termasuk moluska, krustase, dan ekinodermata serta amfibi dan reptil yaitu 0,20 ppm. Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui jumlah kandungan timbal dan untuk mengetahui apakah kandungan timbal pada ikan bakar yang dijual di pinggir jalan Desa Kalasey Satu Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara telah melebihi ambang batas yang telah ditetapkan atau tidak melebihi ambang batas dan masih aman untuk dikonsumsi. Populasi dalam penelitian ini yaitu  ikan bakar dan Sampel dalam penelitian ini adalah ikan bakar yang dijual di pinggir jalan Desa Kalasey Satu. Menggunakan purposive sampling, yaitu 9 sampel. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Pemeriksaan sampel ikan bakar dilakukan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Manado dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 sampel mengandung timbal yang telah melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan dan 6 sampel lainnya mengandung timbal yang tidak melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan. BPOM dan Dinas Kesehatan dapat memberikan penyuluhan dan pengawasan pada pedagang ikan bakar terutama yang berjualan di pinggir jalan padat kendaraan.

Kata kunci: ikan bakar, Timbal

 

ABSTRACT

Grilled fish is one of the foods that are popular with many people, especially in North Sulawesi because it tastes good, practical, the aroma is tempting and the price is cheap but the public does not yet know much about the safety and quality of the grilled fish for consumption. The place to sell at the edge of the highway with a fairly high traffic density across the road, especially motorized vehicles so that it becomes one of the sources of lead pollution. Maximum Limit of Contamination of Heavy Metals in Processed Food in food, fish and fisheries products including mollusks, crustaceans, and ecinoderms as well as amphibians and reptiles which is 0.20 ppm. The purpose of this study was to determine the amount of lead content and to determine whether the lead content of grilled fish sold on the roadside of Kalasey Satu Village, Minahasa Regency, North Sulawesi Province had exceeded the specified threshold or did not exceed the threshold and was still safe for consumption. The population in this study is grilled fish and the sample in this study is grilled fish sold on the roadside of Kalasey Satu Village. Using purposive sampling, which is 9 samples. This research uses descriptive observational method. Inspection of grilled fish samples is carried out at the Manado Industrial Research and Standardization Center using the Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The results showed that there were 3 samples containing lead that had exceeded the specified threshold value and 6 other samples containing lead that did not exceed the specified threshold value. BPOM and the Health Service can provide counseling and supervision to grilled fish traders, especially those who sell on the side of a crowded vehicle.

Keywords: grilled fish, Lead

Downloads