PELAKSANAAN PROGRAM 3M PLUS DALAM MENANGGULANGI KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAESAAN KECAMATAN MAESAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti dan menyebabkan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB). Kasus DBD di Sulawesi Utara pada tahun 2016 mencapai 2.217 penderita ini merupakan kasus tertinggi pada 5 tahun terakhir, pada tahun 2017 jumlah penderita menurun hingga mencapai 587 penderita dan pada tahun 2018 jumlah meningkat hingga 1.713. Di Kabupaten Minahasa Selatan, penyakit ini merupakan salah satu penyakit dari 10 kasus tertinggi. Salah satu upaya untuk memutus siklus penularan yaitu melalui kegiatan 3M Plus. Kegiatan ini merupakan salah program pemerintah dalam mencegah penyakit DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan program 3M Plus dalam menanggulangi kejadian DBD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam (indepth interview) dan metode analisis data menggunakan analysis content. Subjek penelitian ini yaitu petugas puskesmas yang menangani DBD, Pemerintah dan Masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam upaya promotif dan preventif untuk mewujudkan program ini belum maksimal seperti melakukan fogging, turun langsung dan penyuluhan pada masyarakat mengenai 3M Plus pada masyarakat belum merata. Sebaiknya Puskesmas Maesaan lebih meningkatkan pelaksanaan penyuluhan mengenai cara pencegahan penyakit DBD secara rutin di setiap desa.
Â
Kata Kunci : 3M Plus, Deman Berdarah Dengue
Â
ABSTRACT
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a transmitted or infectious disease caused by the bites of a aedes mosquito and causing extraordinary condition (EC). DHF cases in North Sulawesi in 2016 has reached 2.217 patients and this is the highest case in the past five years. In 2017 the amount of the patient has decreased to 587 and in 2018 has increased up to 1.713. In the South of Minahasa regency this disease is one of the top 10 cases. One of the efforts to break the cycle is through the 3M plus activity. This activity is one of the government programs in preventing DHF disease. The purpose of this research is to analyze the implementation of the 3M plus program in tackling DHF incidents. This research uses a qualitative method with in-depth interview and data analysis method uses analysis content. The subject of this research is the health center officer who handled the DHF, government and society. The results of the research show that in promotive and preventive efforts to realize this program have not been maximized, such as conducting fogging and outreach the society regarding 3M plus is not prevail yet. It is better if Health Center of Maesaan Village improve the implementation of counseling on how to prevent the DHF disease regularly in every villages.
Â
Keywords: 3M plus, Dengue hemorrhagic fencer