FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI
Abstract
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, penderita hipertensi di Sulawesi Utara mencapai prevalensi
13,2%. Data yang di dapatkan dari Puskesmas Tanawangko menunjukkan bahwa hipertensi menempati
urutan kedua kasus terbanyak di wilayah kerja Puskesmas setelah penyakit ISPA. Umumnya wanita yang
berusia 44-55 tahun mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang melindungi pembuluh
darah dari kerusakan. Dan ini terjadi secara terus menerus dan alamiah sesuai dengan bertambahnya
usia. Usia yang semakin bertambah membuat aktivitas fisik semakin kurang khususnya bagi kaum
wanita. Masyarakat di daerah pesisir pantai cenderung memiliki pola makan makanan yang berisiko
seperi mengkonsumsi garam yang tinggi dan makanan yang dibakar yang memicu terjadinya penyakit
hipertensi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat di Desa Ranowangko Kecamatan Tombariri. Penelitian
ini menggunakan metode survei analitik dengan rancangan penelitian studi potong lintang ( cross
sectional) di Desa Ranowangko Kecamatan Tombariri. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 90
responden (18-60 tahun) dengan pengambilan sampel secara stratified random sampling. Hasil
penelitian menunjukkan nilai probabilitas untuk hubungan perilaku konsumsi makanan dengan kejadian
hipertensi sebesar 0,005 (p≤ 0,05), aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi sebesar 0,876 (p> 0,05) dan
riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi sebesar 0,041(p<0,05). Terdapat hubungan antara perilaku
konsumsi makanan, riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi dan tidak terdapat hubungan antara
aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada masyarakat di Desa Ranowangko Kecamatan Tombariri.
Masyarakat diharapkan dapat merubah pola hidup sehat mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga
serta rajin memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat.
Kata Kunci: Kejadian Hipertensi, Perilaku Konsumsi Makanan, Aktivitas Fisik, Riwayat Keluarga
ABSTRACT
Based on the 2018, in north sulawesi reach prevalence 13,2%. From the medical file on the text applying
sandboxes to the medical facility after the ispa fracking. On the idea was that a 44 – 45 year old woman
began to experience a slight shortage of estrogen hormones that protects the blood vessels from the
damage. And this is happening over and over again in nature as with age increase. With an increasing
age makes phisical activity more and less special to women in the coastel regiontend eating risky foods
like high salt and the burning food that triggered the hypertensive disease. The purpose of the research is
to understand the factors related to the incident of hypertension in the village of Ranowangko distric
Tombariri. It is a method of suvei analitk research with a set of lintang cut study plans in the village of
Ranowangko district Tombariri. The number of samples in imi’s study as many as 90 respondents (16-60)
with the stratified samples taken stratified random samling the result of the study increased the
probabilityvalue for relationship food comsumption with 0.005 (p<0.05) of hypertension, with a
incidence of hypertension of 0.876 (p>0,05) and a complaint hystory of 0,041 (p<0,05). There is the
relationship between food consumption, behavior family history as the hypertension and there was no
correlation between physical activity by the hypertension in the community in the district Ranowangko
Tombariri. People should can change healthy lifestyle from the family and are the smallest of visiting
doctor nearest health into the service.
Keywords: High blood pressure incidence, food consumption behavior, physical activities, family history