Gambaran Faktor Lingkungan Sosial Dan Dukungan Sosial Dengan Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan Masyarakat Di Desa Raanan Lama Kecamatan Motolong Kabupaten Minahasa Selatan
Abstract
Masih banyaknya masyarakat yang berperilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di sungai dan sebagian masyarakat yang mempunyai jamban tetapi mengalirkannya ke kolam serta meminjam di jamban milik orang lain menjadi budaya sebagai turun temurun yang diajari atau dibiasakan oleh keluarganya. Tujuan penelitian yaitu mendapatkan gambaran tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, pendapatan ekonomi, dengan kebiasaan buang air besar sembarangan di Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan. Dan mendapatkan gambaran tentang dukungan sosial dengan kebiasaan buang air besar sembarangan di Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam secara langsung dengan melaksanakan protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19 yang diambil dari 6 informan masyarakat Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan. Hasil penelitian diperoleh masih di temukan masyarakat yang belum memenuhi syarat jamban dan belum memiliki jamban keluarga, ditemukan masyarakat yang masih buang air besar sembarangan dan ditemukan masyarakat yang hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk pembuatan jamban yang membuat masyarakat belum membuat jamban keluarga.
Â
Kata Kunci: faktor lingkungan sosial, dan dukungan sosial, dengan kebiasaan buang air besar sembarangan, Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan
Â
ABSTRACT
There are still many people who practice open defecation (BABS) in rivers and some people who have latrines but drain them into ponds and borrow in other people’s latrines have become a culture as hereditary which is taught or accustomed to by their families. The purpose of the study was to get an overview of the level of education, knowledge, attitudes, economic income, with the habit of open defecation in Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency. And get an idea about social support with open defecation habits in Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency. This research was conducted using qualitative methods through in-depth direct interviews by implementing health protocols during the Covid-19 pandemic taken from 6 community informants from Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency. The results obtained are still found in people who do not meet the requirements for latrines and do not have family latrines, people are found who still defecate openly and there are people who only expect assistance from the government for making latrines which makes people not yet build family latrines.
Â
Keywords: social environmental factors, and social support, with the habit of open defecation, Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency
Â