PERAN UNSRAT DALAM PENELITIAN PENGEMBANGAN EKONOMI MARITIM DAN KELAUTAN DI SULAWESI UTARA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Authors

  • Carolus P. Paruntu
  • Ellen J. Kumaat

DOI:

https://doi.org/10.35801/jlppmsains.2.2.2015.10686

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: a) mengidentifikasi riset-riset bidang kemaritiman/kelautan yang dilakukan Unsrat sepanjang 3 (tiga) tahun terakhir (2012-2014), b) mengidentifikasi riset-riset Unsrat yang mendukung sektor-sektor prioritas pelaksanaan MEA 2015, khususnya produk industri berbasis perikanan di Sulut. Penelitian ini mengacu pada metode deskriptif dengan menggunakan studi survei. Data diperoleh melalui studi pustaka, penelusuran laman terkait, wawancara (kuisioner) dan observasi kepada informan/responden yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan analisis AHP dan deskriptif. Kegiatan penelitian pada indikator kemaritiman pengembangan ekonomi maritim yang dilakukan oleh Unsrat selama tahun 2012-2014 adalah terpusat pada indikator produksi hasil perikanan, yaitu berkisar 13-26 judul/kegiatan, peningkatan luas kawasan konservasi laut 2-5 judul/kegiatan, sedangkan pengembangan pelabuhan perikanan hanya 1 judul kegiatan yang ditemukan pada tahun 2014 saja. Kegiatan penelitian pada indikator produksi hasil perikanan berasal dari bidang ilmu MSP, IK, ABP, BDP, PSP, dan THP, selanjutnya kegiatan penelitian pada pengembangan pelabuhan perikanan berasal dari bidang ilmu PSP, sedangkan kegiatan penelitian pada peningkatan luas kawasan konservasi laut berasal dari bidang ilmu MSP dan IK. Biaya kegiatan penelitian di bidang kemaritiman yang diperoleh oleh Unsrat tahun 2012-2014, yaitu bervariasi dari Rp. 15.000.000-Rp. 1.644.358.433 berasal dari anggaran pemerintah pusat, Unsrat (PNBP), dan perusahaan swasta. Biaya kegiatan penelitian yang diperoleh oleh Unsrat selama tahun 2012-2014 masih terpusat pembiayaannya pada kegiatan penelitian pengembangan ekonomi maritim dari indikator produksi hasil perikanan, sebesar Rp. 6.136.358.433 (91,95%), sedangkan biaya kegiatan pada pengembangan pelabuhan perikanan hanya sebesar Rp. 50.000.000 (0,75%) dan peningkatan luas kawasan konservasi laut sebesar Rp. 487.500.000 (7,30%). Lokasi kegiatan penelitian pengembangan ekonomi maritim yang telah dilakukan oleh Unsrat selama tahun 2012-2014, tersebar di hampir semua kabupaten/kota pesisir yang ada di Sulut, yaitu Manado, Bitung, Minut, Minahasa, Minsel, Mitra, Sangihe, Talaud, Bolsel, dan Bolmong, sedangkan untuk Boltim, Bolmut dan Sitaro belum pernah dilakukan kegiatan penelitian pengembangan ekonomi maritim oleh Unsrat. Ada 9 (sembilan) judul penelitian yang unggul dan berdaya saing di bidang maritim dari Unsrat, yang telah berproses memperoleh Hak Paten dari Kementerian Hukum dan HAM RI. Sembilan judul penelitian tersebut berasal dari penelitian Rispro LPDP Kemenkeu RI tahun 2014 dengan judul utama, yaitu “Produksi dan komersialisasi penyedap rasa alami kaya iodium berbasis ikan asap serta pemanfaatan biopolimer dari rumput laut dan limbah industri perikanan sebagai Edible Sachet Filmâ€. Disarankan bahwa peran Unsrat kedepan dalam strategi penelitian pengembangan ekonomi maritim di Sulut, tidak hanya terfokus pada indikator kemaritiman produksi hasil perikanan, melainkan juga pada pengembangan pelabuhan perikanan dan peningkatan luas kawasan konservasi laut dalam menunjang program pemerintah mencapai target di bidang kemaritiman/kelautan dalam RPJMN 2015-2019. Unsrat perlu penelitian lanjut menetapkan strategi penelitian pengembangan ekonomi maritim di Sulut dengan menggunakan analisis SWOT. 9 judul penelitian Paten berbasis produk unggulan berdaya saing di bidang kemaritiman yang berasal dari FPIK Unsrat perlu dikembangkan menjadi produk ber-SNI menghadapi MEA.

Downloads

Issue

Section

Articles