KELOMPOK TANI TOMAT DALAM PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU DI DESA KAKASKASEN I DAN KAKASKASEN III UNTUK MEMANTAPKAN PRODUKSI DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI

Authors

  • Eva L. Baideng

DOI:

https://doi.org/10.35801/jlppmsains.3.1.2016.15205

Abstract

Tomat merupakan salah satu komoditi yang diusahakan oleh petani di desa kakaskasen I dan kakaskasen III. Namun produksi tomat di desa tersebut berfluktuasi dan rendah disebabkan oleh serangan hama dan penyakit tumbuhan. Menurut pengakuan petani di desa tersebut, apabila serangan hama berat maka akan menyebabkan gagal panen sehingga petani mengalami kerugian. Untuk menyelamatkan produksi tomat, petani melakukan pengendalian hama dengan penyemprotan insektisida secara terjadwal sebanyak 2 kali seminggu dengan mencampur beberapa jenis insektisida, karena hama mulai resisten dengan hanya menyemprot satu jenis insektisida saja. Hal tersebut menimbulkan biaya produksi yang tinggi untuk pengadaan insektisida sedangkan hasil produksi yang didapatkan kurang baik karena serangan hama pada tanaman tomat relatif masih tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan cara untuk merakit satu metode yang kompatibel yang disebut sebagai “Pengendalian Hama Terpaduâ€(PHT). Tujuan program ini yaitu yaitu adanya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengendalian hama. Konsep pengendalian hama terpadu yang akan ditransfer adalah isolasi dan perbanyakan jamur antagonis Trichoderma koningii, penggunaan perangkap berperekat kuning (Yellow Sticky Trap atau YST), penggunaan pestisida nabati yang berasal dari ekstrak Derris elliptica, dan pemakaian Mulsa Plastik Hitam Perak. Metode yang dilakukan yakni penyuluhan, demonstrasi, dan penanaman tomat selama satu musim tanam dengan perbandingan perlakuan PHT dan Non PHT. Target dari kegiatan ini memberikan motivasi kepada petani agar mampu mengubah kebiasaan ketergantungan menggunakan insektisida sintetik sehingga pencemaran lingkungan dapat ditekan dan produksi tanaman dapat meningkat. Luaran dari kegiatan ini yaitu 1) Petani mampu mengisolasi dan memperbanyak Trichoderma koningii, 2) Petani mampu membuat dan mengaplikasikan ekstrak tanaman Derris elliptica; 3) Petani mampu membuat Perangkap Berperekat Kuning; 4) Petani mampu menggunakan mulsa plastik hitam perak.

Downloads

How to Cite

Baideng, E. L. (2017). KELOMPOK TANI TOMAT DALAM PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU DI DESA KAKASKASEN I DAN KAKASKASEN III UNTUK MEMANTAPKAN PRODUKSI DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI. JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI, 3(1), 34–43. https://doi.org/10.35801/jlppmsains.3.1.2016.15205

Issue

Section

Articles