Gambaran Kejadian Miopia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Authors

  • Ananda P. Sambulele Universitas Sam Ratulangi
  • Imelda H. M. Najoan Universitas Sam Ratulangi
  • Wenny P. Supit Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/msj.v7i1.55450

Abstract

Abstract: Myopia is a condition in which incoming light is focused in front of the retina, causing distant objects to appear blurred. The prevalence of myopia is increasing rapidly and becoming a challenge to quality of life. Myopia is on the rise not only in children, but also in young adults. If left untreated, it can lead to serious complications and even blindness. This study aimed to determine the incidence of myopia among students of the Faculty of Medicine, Universitas Sam Ratulangi. This was a quantitative and descriptive study using a cross-sectional design. Subjects were students of the Faculty of Medicine, Universitas Sam Ratulangi who suffered from myopia taken by purposive sampling technique. The results showed that 31 students suffered from myopia, of which 26 students (83.9%) had low myopia. Myopia was more prevalent in the age group of 21 years with 13 students (41.9%), and in females with 24 students (77.4%). Myopia was found to be high in students with a family history of myopia with 17 students (56.4%). In conclusion, the highest incidence of myopia is found in individuals with low myopia, female, 21 years of age, and a family history of myopia.

Keywords: myopia; degree of myopia; age; sex; family history

 

Abstrak: Miopia adalah suatu kelainan dimana cahaya yang masuk ke mata difokuskan di depan retina sehingga objek yang jauh terlihat buram. Prevalensi miopia mengalami peningkatan pesat baik pada anak maupun dewasa yang menjadi tantangan bagi kualitas hidup masyarakat. Jika tidak tangani, myopia dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kebutaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jenis penelitian ialah deskriptif kuantitatif dengan desain potong lintang. Subjek penelitian ialah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi yang menderita miopa diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah subjek yang menderita miopia ialah 31 mahasiswa; 26 mahasiswa (83,9%) memiliki derajat ringan. Miopia lebih banyak terjadi pada usia 21 tahun dengan jumlah 13 mahasiswa (41,9%). Kejadian miopia ditemukan paling banyak pada perempuan sebanyak 24 mahasiswa (77,4%). Kejadian miopia ditemukan tinggi pada mahasiswa dengan riwayat keluarga miopia, yakni 17 mahasiswa (56,4%). Simpulan penelitian ini ialah kejadian miopia tertinggi didapatkan pada miopia derajat ringan, jenis kelamin perempuan, usia 21 tahun, dan memiliki riwayat keluarga dengan miopia.

Kata kunci: miopia; derajat miopia; usia; jenis kelamin; riwayat keluarga

Author Biographies

Ananda P. Sambulele, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

Imelda H. M. Najoan, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

Wenny P. Supit, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

References

World Health Organization. World report on vision [Internet]. 2019. Available from: https://www. who.int/publications-detail/world-report-on-vision.

World Health Organization. Blindness and vision impairment [Internet]. 2022. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/blindness-and-visual-impairment.

Burton MJ, Ramke J, Marques AP, Bourne RRA, Congdon N, Jones I, et al. The Lancet Global Health Commission on Global Eye Health: vision beyond 2020. The Lancet Global Health [Internet]. 2021;9(4):e489–551. Available from: https://www.thelancet.com/pdfs/journals/langlo/PIIS2214-109X(20)30488-5.pdf. Doi: 10.1016/S2214-109X(20)30488-5

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Katarak Penyebab Terbanyak Gangguan Penglihatan di Indonesia [Internet]. 2021. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/ 20211012/5738714/katarak-penyebab-terbanyak-gangguan-penglihatan-di-indonesia/

Kemenkes RI. Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan di Indonesia Tahun 2017-2030 [Internet]. 2019. 2018. 1-38 p. Available from: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-ptm/ buku-peta-jalan-penanggulangan-gangguan-penglihatan-di-indonesia-tahun-2017-2030

Gomez-Salazar F, Campos-Romero A, Gomez-Campaña H, Cruz-Zamudio C, Chaidez-Felix M, Leon-Sicairos N, et al. Refractive errors among children, adolescents and adults attending eye clinics in Mexico. Int J Ophthalmol. 2017;10(5):796–802. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih. gov/ pmc/articles/PMC5437471/. Doi: 10.18240/ijo.2017.05.23.

Flitcroft DI, He M, Jonas JB, Jong M, Naidoo K, Ohno-Matsui K, et al. IMI – Defining and classifying myopia: a proposed set of standards for clinical and epidemiologic studies. Invest Ophthalmol Vis Sci. 2019;60(3):20–30. Doi: 10.1167/iovs.18-25957

Morgan IG, Wu PC, Ostrin LA, Tideman JW, Yam JC, Lan W, et al. IMI risk factors for myopia. Invest Ophthalmol Vis Sci. 2021;62(5):12–15. Doi: 10.1167/iovs.62.5.3

Lee SSY, Mackey DA. Prevalence and risk factors of myopia in young adults: review of findings from the Raine Study. Front Public Health. 2022;10:1–9. Doi : 10.3389/fpubh.2022.861044

Dutheil F, Oueslati T, Delamarre L, Castanon J, Maurin C, Chiambaretta F, et al. Myopia and near work: a systematic review and meta-analysis. International Journal of Environmental Research and Public Health (IJERPH). 2023;20(1):1–22. Doi : 10.3390/ijerph20010875

Alifina N, Sayuti K, Fasrini UU. Hubungan aktivitas luar ruangan dengan miopia mahasiswa kedokteran angkatan 2019 Universitas Andalas. Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia [Internet]. 2019;2(1):21–8. Available from: http://jikesi.fk.unand.ac.id/. Doi: https://doi.org/10.25077/jikesi.v2i1.495

Ashan H, Rahmi AI, Ayu HPD, Triola S. Profil miopia pada mahasiswa pendidikan dokter Universitas Baiturrahmah angkatan 2016. Scientific Journal. 2022;1(2):129–133. Doi: 10.56260/sciena.v1i2.30

Eksa DR, Pratiwi P, Marni M. Pengaruh aktivitas melihat jarak dekat terhadap angka kejadian miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati tahun 2019. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. 2019;6(2):81–91. Doi: 10.33024/jikk.v6i2.2291

Anugrahsari S, Nur F, Nawi AB, Idnani ZA, Wongkar K, Akasian SC, et al. Gambaran quality of life miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta. Jurnal Universitas Jambi. 2022;10(1):56–67. Doi: https://doi.org/10.22437/jmj.v10i1.17759

Susmanto L, Lestari IC. Perbedaan faktor risiko pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU dengan miopia ringan dan miopia sedang-berat. Jurnal Kedokteran UISU. 2023;12(2):64–73. Doi: https://doi.org/10.30743/jkin.v12i2.572

Lestari T, Anggunan, Triwahyuni T, Syuhada R. Studi Faktor risiko kelainan miopia di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 2020;11(1):305–12. Doi: 10.35816/jiskh.v11i1.275

Berhane MA, Demilew KZ, Assem AS. Myopia: an increasing problem for medical students at the University of Gondar. Clinical Ophthalmology. 2022;16:1529–39. Doi: 10.2147/OPTH.S365618

Huang L, Kawasaki H, Liu Y, Wang Z. The prevalence of myopia and the factors associated with it among university students in Nanjing: a cross-sectional study. Medicine (United States). 2019;98(10):11–6. Doi: 10.1097/MD.0000000000014777

Downloads

Published

2024-07-13

How to Cite

Sambulele, A. P., Najoan, I. H. M., & Supit, W. P. (2024). Gambaran Kejadian Miopia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Medical Scope Journal, 7(1), 85–90. https://doi.org/10.35790/msj.v7i1.55450