Analisis Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Rawat Inap Penyakit Dalam Di Rsud Raja Ahmad Tabib

Authors

  • Yerlina RSUD Raja Ahmad Tabib
  • Dina Mulyana Syafitri RSUD Raja Ahmad Tabib

DOI:

https://doi.org/10.35799/pmj.v7i2.53534

Abstract

Treatment of infectious diseases relies heavily on the use of antibiotics. The use of antibiotics triggers antibiotic resistance and is accelerated by inappropriate administration of antibiotics. It is hoped that wise use of antibiotics and optimal infection control can prevent antibiotic resistance from occurring. One way to reduce antibiotic resistance is to evaluate antibiotic use. The aim of the research is to look at the quantitative picture of antibiotic use, determine antibiotic Drug Utilization (DU) 90% and determine the percentage of total antibiotic consumption (DDD) based on the AWaRe (access, watch, reserve) category in Internal Medicine inpatients for the period January – August 2022. This research is a descriptive-analytic study with retrospective data collection which is then analyzed using the ATC/DDD method. The results of the study showed that the highest DDD/100 inpatient days were ceftriaxone (38.20), ceftazidime (13.13) and levofloxazin (6.59). Antibiotics included in the 90% DU are ceftriaxone, ceftazidime, levofloxazin, metronidazole, ampicillin sulbactam, vancomycin and meropenem. The use of antibiotics based on the AWaRe group was access 14.38%, wacth 81.50% and reserve 4.12%.

 

Pengobatan penyakit infeksi sangat bergantung pada penggunaan antibiotik. Penggunaan antibiotik memicu terjadinya resistensi antibiotik dan dipercepat dengan pemberian antibiotik yang tidak tepat. Penggunaan antibiotik yang bijak dan pengendalian infeksi secara optimal diharapkan dapat menghambat terjadi resistensi antibiotik. Salah satu cara untuk mengurangi terjadi resistensi antibiotik adalah dengan melakukan evaluasi penggunaan antibiotik. Tujuan penelitian adalah melihat gambaran penggunaan antibiotik secara kuantitatif, menentukan antibiotik Drug Utilization (DU) 90% dan menentukan persentase total konsumsi antibiotik (DDD) berdasarkan kategori AWaRe (access,  watch, reserve) pada pasien rawat inap Penyakit Dalam periode Januari – Agustus 2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analitik dengan pengambilan data secara retrospektif yang selanjutnya dianalisis menggunakan metode ATC/DDD. Hasil penelitian menunjukkan nilai DDD/100 hari rawat inap terbanyak adalah seftriakson (38.20), seftazidim (13.13) dan levofloksazin (6.59). Antibiotik yang termasuk dalam DU 90% adalah seftriakson, seftazidim, levofloksazin, metronidazol, ampisilin sulbactam, vankomisin dan meropenem. Penggunaan antibiotik berdasarkan kelompok AWaRe adalah access 14,38%, wacth 81,50% dan reserve 4.12%.

Downloads

Published

2024-12-23