EVALUASI PENGELOLAAN OBAT RUSAK ATAU KEDALUWARSA DI RUMAH SAKIT TK. II R. W. MONGISIDI MANADO
DOI:
https://doi.org/10.35799/pmj.v7i2.56050Abstract
ABSTRACT
Drug Management in health services center was very crucial because that can guarantee the suitability of quality and drug needs which contain the management of unused or expired medicine. The aim of the study was to to know the suitability between how unused/expired medicine management in Grade II R. W Mongisidi Hospital Manado with guideline from Ministry of Health of the Republic of Indonesia 2021. The research was an observational study qualitatively describes restrospectively primerly data collected with observe the unused/expired medicine and the result of an interview form from Pharmacy and warehouse attendant at hospital and prospectively secondary data from analyzed the monthly report documentation from August to October 2023 period. The result of the study showed that percentage of the suitability between how unused/expired medicine management in Hospital with guideline from Ministry of Health of the Republic of Indonesia 2021 was 76% which categorized as good and several factor that can influence the unused/expired drug was the alteration of regulation from BPJS, the exchange of rules from hospital direction, over-procurement, the exchange of consumption pattern, and the decreased of patient visits.
Keywords: drug management, unused medicine, expired medicine, hospital
ABSTRAK
Pentingnya manajemen pengelolaan obat di pusat pelayanan kesehatan dapat menjamin terpenuhinya kesesuaian kebutuhan dan kualitas obat, salah satunya pengelolaan obat rusak atau kedaluarsa. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian pengelolaan obat rusak/kedaluwarsa dengan pedoman yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2021 dan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan obat rusak atau kedaluwarsa di Rumah Sakit Tk. II R. W. Mongisidi Manado. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat kualitatif dengan pendekatan retrospektif dimana data diperoleh dengan observasi pengelolaan obat rusak/kedaluwarsa dan wawancara kepada Apoteker Penanggung Jawab dan Petugas serta secara prospektif data sekunder dengan menganalisis dokumentasi laporan bulanan obat rusak atau kedaluwarsa di Rumah Sakit periode Agustus sampai bulan Oktober tahun 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase kesesuaian Pengelolaan Obat Rusak atau Kedaluwarsa dengan Pedoman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia RI Tahun 2021 adalah sebesar 76% dengan kategori baik dan beberapa faktor yang menyebabkan obat rusak atau kedaluwarsa yaitu perubahan regulasi obat tanggungan BPJS, perubahan aturan dari pimpinan RS, pengadaan obat berlebih, perubahan pola konsumsi, dan penurunan kunjungan pasien.
Kata kunci: manajemen obat, obat rusak, obat kedaluwarsa, rumah sakit
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Gayatri Citraningtyas
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.