https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/pmj/issue/feed Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) 2024-11-15T09:59:27+08:00 Elly Juliana Suoth farmasimedica@unsrat.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal Farmasi Medika merupakan jurnal yang diterbitkan oleh PS. Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi dengan frekuensi terbit 2 kali dalam setahun di bulan Juni dan Desember. Tujuan pernebitan jurnal ini adalah untuk memberikan sarana bagi para akademisi, peneliti maupun praktisi untuk mempublikasikan artikel penelitian atau telaah artikel. Jurnal ini menyediakan isi yang dapat diakses secara bebas dan terbuka untuk umum sehingga dapat mendukung pertukaran pengetahuan</p> <p> </p> https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/pmj/article/view/58411 Pengembangan dan Karakterisasi Gel Asam Salisilat Menggunakan Pati Sagu Pregelatinasi yang Dimodifikasi sebagai Agen Pembentuk Gel 2024-11-15T09:59:27+08:00 Karlah Lifie Riani Mansauda lifiekarlah@unsrat.ac.id Elly Juliana Suoth ellysuoth@unsrat.ac.id Erladys M. Rumondor erladys19@unsrat.ac.id <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Natural sago starch has limitations, including low solubility, weak structure, and poor storage stability. Modification through pregelatinization can improve the functional properties of starch, including its role as a gelling agent. This study aims to formulate and evaluate a salicylic acid gel using pregelatinized modified sago starch as a gelling agent. The pregelatinized starch was characterized and then formulated into a gel preparation and evaluated for its physical properties. The characterization results showed a starch content of 85.27% with amylose 27.42%, and amylopectin 57.84%. The swelling power was 20.22 g/g, solubility 61.19%, and the degree of gelatinization reached 61.83%. The physical tests of the gel showed good results, including pH (4.8-5.3), adhesion (1.47-4.70 seconds), and spreadability (4.67-7.29 cm). In conclusion, pregelatinized sago starch can function as an effective gelling agent in the formulation of salicylic acid gel.</em></p> <p><strong>Keywords</strong>:<em> Pregelatinization, </em><em>Gelling agent, Sago Starch (Metroxylon </em><em>sp.), Gel</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pati sagu alami memiliki keterbatasan, termasuk kelarutan yang rendah, struktur yang lemah dan stabilitas penyimpanan yang buruk. Modifikasi melalui pregelatinisasi dapat meningkatkan sifat fungsional pati, termasuk sebagai bahan pembentuk gel. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi gel asam salisilat menggunakan pati sagu termodifikasi pregelatinasi sebagai agen pembentuk gel. Pati alami yang mengalami proses pregelatinisasi dikarakterisasi dan kemudian diformulasikan dalam bentuk sediaan gel dan dievaluasi fisik gel. Hasil karakterisasi menunjukkan kadar pati sebesar 85,27% dengan kadar amilosa 27,42%, dan amilopektin 57,84%. Swelling power adalah 20,22 g/g, kelarutan 61,19%, dan derajat gelatinisasi mencapai 61,83%. Uji fisik gel menunjukkan hasil yang baik, termasuk pH (4,8-5,3), daya lekat (1,47-4,7 detik), dan daya sebar (4,67-7,29 cm). Kesimpulannya, pati sagu pregelatinisasi dapat berperan sebagai gelling agent yang efektif dalam formulasi gel asam salisilat.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Pregelatinasi, Agen Pembentuk Gel, Pati Sagu (<em>Metroxylon</em> sp.), Gel</p> 2024-12-04T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Karlah Lifie Riani Mansauda, Elly Juliana Suoth, Erladys M. Rumondor https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/pmj/article/view/58117 Penentuan nilai IC50 Karang Lunak Lobophytum sp. dan Sarcophyton sp. dari Perairan Pantai Parentek Kabupaten Minahasa 2024-09-20T14:40:43+08:00 Erladys Melindah Rumondor erladys19@unsrat.ac.id Adithya Yudistira erladys19@unsrat.ac.id Defny Silvia Wewengkang erladys19@unsrat.ac.id Elly Juliana Suoth erladys19@unsrat.ac.id Henki Rotinsulu erladys19@unsrat.ac.id Berlian Tasya Tumundo erladys19@unsrat.ac.id Eunike Elizabeth Kindangen erladys19@unsrat.ac.id <p>Karang lunak &nbsp;bertahan hidup dengan mengeluarkan metabolit sekunder sebagai respon terhadap lingkungan. Metabolit sekunder ini diketahui memiliki aktivitas farmakologi salah satunya antioksidan. Senyawa antioksidan berperan melengkapi elektron radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol <em>Lobophytum sp. </em>dan<em>&nbsp; Sarcophyton sp.</em>. Jenis penelitan ini merupakan eksperimental laboratorium dengan pengujian terhadap ekstrak etanol karang lunak <em>Lobophytum sp. dan&nbsp; Sarcophyton sp.</em> menggunakan metode DPPH (1-1-diphenyl-2-picrylhidrazyl). Aktivitas antioksidan ditentukan dengan nilai IC<sub>50</sub>. Dari hasil perhitungan IC<sub>50</sub>, didapatkan ekstrak karang lunak Lobophytum sp. 14.5732 mg/L dan Sarcopyhton sp. 24,3527 mg/L dan. Nilai IC<sub>50</sub> dari Sarcophyton sp maupun <em>Lobophytum sp.</em> yang diperoleh dari Perairan Pantai Parentek Kabupaten Minahasa masuk kategori sangat kuat dengan nilai dibawah 50 mg/L.</p> 2024-09-21T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Erladys Melindah Rumondor, Adithya Yudistira, Defny Silvia Wewengkang, Elly Juliana Suoth, Henki Rotinsulu, Berlian Tasya Tumundo, Eunike Elizabeth Kindangen https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/pmj/article/view/56050 EVALUASI PENGELOLAAN OBAT RUSAK ATAU KEDALUWARSA DI RUMAH SAKIT TK. II R. W. MONGISIDI MANADO 2024-06-14T19:21:07+08:00 Gayatri Citraningtyas gayatri_citraningtyas@unsrat.ac.id Fridly Manawan fridlymanawan@gmail.com Marhaenus Rumondor ucharumondor@gmail.com Gerald Rundengan geraldrundengan@gmail.com <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Drug Management in health services center was very crucial because that can guarantee the suitability of quality and drug needs which contain the management of unused or expired medicine. The aim of the study was to to know the suitability between how unused/expired medicine management in Grade II R. W Mongisidi Hospital Manado with guideline from Ministry of Health of the Republic of Indonesia 2021. The research was an observational study qualitatively describes restrospectively primerly data collected with observe the unused/expired medicine and the result of an interview form from Pharmacy and warehouse attendant at hospital and prospectively secondary data from analyzed the monthly report documentation from August to October 2023 period. The result of the study showed that percentage of the suitability between how unused/expired medicine management in Hospital with guideline from Ministry of Health of the Republic of Indonesia 2021 was 76% which categorized as good and several factor that can influence the unused/expired drug was the alteration of regulation from BPJS, the exchange of rules from hospital direction, over-procurement, the exchange of consumption pattern, and the decreased of patient visits.&nbsp;&nbsp; </em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>:</em> <em>drug management, unused medicine, expired medicine, hospital</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pentingnya manajemen pengelolaan obat di pusat pelayanan kesehatan dapat menjamin terpenuhinya kesesuaian kebutuhan dan kualitas obat, salah satunya pengelolaan obat rusak atau kedaluarsa. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian pengelolaan obat rusak/kedaluwarsa dengan pedoman yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2021 dan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan obat rusak atau kedaluwarsa di Rumah Sakit Tk. II R. W. Mongisidi Manado. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat kualitatif dengan pendekatan retrospektif dimana data diperoleh dengan observasi pengelolaan obat rusak/kedaluwarsa dan wawancara kepada Apoteker Penanggung Jawab dan Petugas serta secara prospektif data sekunder dengan menganalisis dokumentasi laporan bulanan obat rusak atau kedaluwarsa di Rumah Sakit periode Agustus sampai bulan Oktober tahun 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase kesesuaian Pengelolaan Obat Rusak atau Kedaluwarsa dengan Pedoman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia RI Tahun 2021 adalah sebesar 76% dengan kategori baik dan beberapa faktor yang menyebabkan obat rusak atau kedaluwarsa yaitu perubahan regulasi obat tanggungan BPJS, perubahan aturan dari pimpinan RS, pengadaan obat berlebih, perubahan pola konsumsi, dan penurunan kunjungan pasien.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata kunci</strong>: manajemen obat, obat rusak, obat kedaluwarsa, rumah sakit</p> 2024-09-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Gayatri Citraningtyas https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/pmj/article/view/58948 PENGEMBANGAN FORMULA BODY LOTION EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) SEBAGAI PELEMBAB : UJI EFEKTIVITAS MENGGUNAKAN SKIN MOISTURE ANALYZER 2024-11-14T12:03:48+08:00 Jainer Siampa jainersiampapmj@gmail.com Adelfia Papu adelfia.papu@unsrat.ac.id Imam Jayanto imamjay_anto@unsrat.ac.id <p><em>Nowadays, modern society's activities are mostly carried out outside, so the harmful effects of changes in temperature, exposure to UV radiation, pollution and air humidity, namely a decrease or even loss of skin moisture, cannot be avoided. If untreated, reduced moisture in the skin will not only make the skin scaly, but will also cause irritation or injury to the skin. This research aimed to test the moisturizing effect of the best body lotion formula and also test irritation and hedonics. This test had received ethical approval and was carried out on the same panelists and the moisturizing effect of the preparation was measured using a skin moisture analyzer. The results obtained show that the formulation could increase the moisture of the panelists' skin by</em><em>&nbsp;56% and </em><em>irritation testing showed no redness and swelling</em><em>. </em><em>So it can be concluded that the cinnamon extract body lotion formula had a moisturizing effect</em><em>&nbsp;and </em><em>not irritating</em><em>&nbsp;so it was harmless to apply on the skin</em><em>.</em></p> 2024-11-23T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Jainer Siampa, Adelfia Papu, Imam Jayanto https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/pmj/article/view/57602 PENGARUH PEMBERIAN SUBKRONIK INFUSA ROSELLA TERHADAP GAMBARAN MAKROSKOPIK ORGAN LAMBUNG DAN HEPAR TIKUS PUTIH 2024-10-25T18:14:55+08:00 Julianri Sari Lebang julianrilebang@unsrat.ac.id Olvie Syenni Datu Olvie.datu@unsrat.ac.id Gerald Edward Rundengan geraldrundengan@gmail.com <p>Rosella (<em>Hibiscus sabdarifa</em>) merupakan tanaman obat yang memiliki banyak manfaat dan perlu diteliti data keamanan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian subkronik infusa kelopak bunga rosella terhadap lambung dan hepar tikus putih. Rosella diekstraksi menggunakan metode infus dengan 3 konsentrasi berbeda. Infusa selanjutnya diberikan kepada tikus selama 28 hari. Parameter pengamatan yaitu ada tidaknya kematian hewan, penurunan berat badan, nilai indeks organ dan abnormalitas organ yang diamati secara makroskopik. Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan gejala toksik dan kematian hewan, peningkatan berat badan hewan pada setiap waktu pengukuran, tidak terjadi perubahan warna dan konsistensi organ lambung dan hepar pada ketiga kelompok hewan yang diberi infusa. Tetapi nilai indeks organ hepar pada pemberian infusa konsentrasi 12,5% dan 25% menunjukkan perbedaan signifikan dengan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa Pemberian subkronik infusa rosella tidak menimbulkan abnormalitas organ lambung dan hepar tikus, tetapi pada konsentrasi 12,5% dan 25% terjadi penurunan indeks organ hepar.</p> 2024-12-03T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Julianri Sari Lebang, Olvie Syenni Datu, Gerald Edward Rundengan