Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat <p>Seminar Nasional Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi</p> id-ID Wed, 08 May 2024 23:42:47 +0800 OJS 3.3.0.12 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Keunggulan komparatif ternak sapi potong di Kabupaten Minahasa Selatan https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55398 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja sub sektor peternakan yang dikategorikan sektor basis dan memiliki keunggulan daya saing komparatif dalam perekonomian di Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survey untuk pengumpulan data. Data yang digunakan yaitu data sekunder yang bersumber dari PDRB atas harga konstan dan atas harga berlaku tahun 2018-2022. Analisis data yang digunakan yaitu location quotient (LQ) dan shift share(SS) yang terdiri dari proportional shift (PS) dan differential shift (DS) berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selang tahun 2018-2022. Hasil analisis menunjukkan bahwa, konsentrasi sub sektor peternakan berdasarkan data PDRB di Kabupaten Minahasa Selatan menunjukkan nilai koefisien LQ&lt;I artinnya sub sektor peternakan termasuk komoditas ternak sapi di Kabupaten Minahasa belum sebagai sektor basis. Berdasarkan telaah shift share dengan pendekatan Proportional Shift (PS) dan Differential Shift (DS) dengan data time series tahun 2018-2022, menunjukkan bahwa sub sektor peternakan di Kabupaten Minahasa Selatan memiliki nilai PS sebesar 2,00 atau PS&gt;O, berarti daerah Kabupaten Minahasa Selatan menunjukkan arah pertumbuhan ekonomi produksi sub sektor peternakan sejalan dengan arah pertumbuhan ekonomi total produksi subsektor peternakan Provinsi Sulawesi Utara. Sedangkan nilai DS sebesar -2,760 atau DS&lt;O, berarti daerah ini belum memiliki laju pertumbuhan dan tingkat daya saing (competitiveness) produksi ternak sapi dibandingkan dengan daerah kabupaten/kota lain se Provinsi Sulawesi Utara. Khusus komoditas ternak sapi memiliki nilai PS sebesar -3,91 atau PS&lt;O, berarti komoditas ternak sapi di daerah Kabupaten Minahasa Selatan menunjukkan arah pertumbuhan ekonomi produksi yang belum sejalan dengan arah pertumbuhan ekonomi total produksi komoditas ternak sapi Provinsi Sulawesi Utara. Namun nilai DS sebesar 459 atau DS&gt;O, berarti bahwa daerah ini telah memiliki laju pertumbuhan dan tingkat daya saing (competitiveness) produksi ternak sapi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan daerah kabupaten/kota lain di Provinsi Sulawesi Utara. Ternak sapi potong dengan nilai PS&lt;O dan DS&gt;O, menunjukkan daerah ini dapat dikategorikan sebagai daerah dengan struktur kinerja produksi ternak sapi yang sementara berkembang (developing).</p> <p>Kata Kunci: Keunggulan, Komparatif, Ternak Sapi Potong</p> Boyke Rorimpandey, Sintya J.K. Umboh Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55398 Wed, 08 May 2024 00:00:00 +0800 Konsumsi, kecernaan dan pertambahan berat badan kambing yang diberi pellet Panicum maksimum dan Indigofera Sp https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55399 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari konsumsi, kecernaan dan pertambahan berat badan kambing yang diberi pellet Panicum maximum dan Indigofera sp. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diamati adalah konsumsi bahan kering, kecernaan bahan kering dan pertambahan berat badan harian. Rataan konsumsi BK ransum dalam penelitian ini berkisar 400.30 685.43 gram/ekor/hari. 1--lasil analisis Sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pellet Panicum maximum dan Indigofera sp ransum ternak kambing memberikan pengamh yang sangat nyata (P&lt; 0,01) terhadap konsumsi BR.. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan R3 berbeda sangat nyata (P&lt; 0,01) lebih tinggi dari perlakuan Iainnya (RC), RI dan R2). Perlakuan RI berbeda sangat nyata (P&lt; 0,01) lebih tinggi dari perlakuan RO. Konsumsi BK teftinggi terdapat pada perlakuan R3. Rataan PBBH dalam penelitian ini berkisar 42.20 70.40 g/ekor/hari. 1--lasil analisis Sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan memberi pengaruh yang sangat nyata (P&lt;O.OI) terhadap PBBH. 1--lasil uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan R3 berbeda sangat nyata (P&lt; 0,01) lebih tinggi dari perlakuan Iainnya (RO, RI dan R2). Perlakuan RI berbeda sangat nyata (P&lt; 0,01) lebih tinggi dari perlakuan RO. PBBH tertinggi terdapat pada perlakuan R3. Rataan kecernaan BK ransum dalam penelitian ini berkisar 40.30 — 60.53 <sup>0 </sup>0. Hasil analisis Sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengarah yang sangat nyata (P&lt; 0,01) terhadap kecernaan BK. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan R3 berbeda sangat nyata (P&lt; 0,01) lebih tinggi dari perlakuan Iainnya (RC), RI dan R2). Perlakuan RI berbeda sangat nyata (P&lt; 0,01) lebih tinggi dari perlakuan RO. Kecernaan BK tertinggi terdapat pada perlakuan R3. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian pellet (P.maxium 60% + daun Indigofera sp. 40%) memberikan respons yang optimal terhadap konsumsi BK, kecernaan BK dan PBBH ternak kambing</p> <p>Kata kunci :Konsumsi, Kecernaan, PBBH, Kambing, Pellet, Panicum maximum, Indigofera sp.</p> C.L. Kaunang, S. Sane, E. Pudjihastuti Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55399 Wed, 08 May 2024 00:00:00 +0800 Evaluasi manajemen pemeliharaan ayam broiler di perusahaan Mitra Sejahtera Kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55425 <h1>Salah satu penentu keberhasilan usaha peternakan ayam broiler adalah manajemen pemeliharaan.Tujuan penelitian untuk mengevaluasi manajemen pemeliharaan ayam broiler di Perusahaan Mitra Sejahtera. Metode penelitian dilakukan observasi dengan cara wawancara dan pengamatan langsung, Variabel yang diamati yaitu manajemen bibit, manajemen kandang, manajemen pakan dan minum, manajemen kesehatan, manajemen pengelolaan sehari-hari, dan manajemen pasca panen. Analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Data yang diperoleh dari hasil penelitian didapatkan skor manajemen bibit 73%, manajemen kandang 73%, manajemen pemberian pakan dan minum 84%, manajemen kesehatan 67%, manajemen pengelolaan sehari-hari 86%, dan manajemen pasca panen 50%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian manajemen pemeliharaan ayam broiler di Perusahaan Mitra Sejahtera didapatkan skor rata-rata 72% (lulus level 2).</h1> <p>Kata Kunci : Ayam Broiler , evaluasi manajemen, manajemen pemeliharaan</p> <h1>&nbsp;</h1> Dadang Suherman, Nurmeiliasari, Edriyansah P. Purwanto Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55425 Fri, 10 May 2024 00:00:00 +0800 Analisis Kelayakan Usaha Ternak Babi di Desa Pangolombian Kecamatan Tomohon Selatan (Studi Kasus) https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55427 <p>Peternakan merupakan subsektor dari pertanian yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kebutuhan masyarakat akan hasil ternak seperti daging, susu dan telur semakin meningkat. Ternak babi dapat memenuhi sebagian dari permintaan protein hewani. Usaha ternak babi diusahakan petani sebagai sumber pendapatan mereka. Penelitian ini dilaksanakan pada usaha ternak babi penggemukan di Desa Pangolombian Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon pada bulan Maret-April 2023. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada peternakan babi milik bapak Ferrie Wawo. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan rumus BC ratio, NPV dan IRR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha ternak babi di Desa Pangolombian Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon yaitu nilai BC Ratio sebesar 1,61 dengan NPV sebesar Rp 243.890.404, dan IRR sebesar 11,89%. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa usaha ternak babi di Desa Pangolombian kecamatan tomohon selatan kota tomohon layak untuk dijalankan.</p> <p><strong>Kata kunci : </strong>ternak babi, analisis kelayakan, B/C,NPV,IRR</p> D. L. Tarigan, M. A. V. Manese, N. M. Santa Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55427 Fri, 10 May 2024 00:00:00 +0800 Rancang bangun model manajemen risiko rantai pasok daging babi berdasarkan pengetahuan di Sulawesi Utara https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55443 <p>Distribusi daging babi pada masyarakat di Sulawesi Utara terus mengalami peningkatan. Risiko pada rantai pasok terletak pada karakteristik produk yang mudah rusak. Risiko ini muncul dari rangkaian aktivitas rantai pasok mulai dari produsen di peternakan, distributor hingga pedagang akhir. Risiko yang terjadi pada satu jaringan berpengaruh terhadap jaringan lainnya, sehingga menimbulkan kerugian yang berdampak pada rantai pasok keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model manajemen risiko rantai pasok daging babi di Sulawesi Utara berbasis pengetahuan. Model ini tersusun atas empat model utama yaitu;</p> <p>(1) model identifikasi risiko, (2) model penilaian risiko, (3) model mitigasi risiko dan (4) model perhitungan harga daging babi di tingkat peternak dengan memasukkan faktor risiko. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk merancang <em>sistem pendukung keputusan cerdas </em>untuk penilaian risiko dan perhitungan harga. Hasil penelitian menyatakan peternak memiliki risiko yang tinggi di dalam melaksanakan kegiatan produksinya. Nilai risiko terbagi menjadi tiga batas nilai yaitu batas bawah, nilai tengah dan batas atas. Hasil perancangan model keterkaitan risiko diperoleh empat model rantai hubungan risiko yaitu rantai hubungan yang terkait dengan penurunan jumlah produksi, penurunan kualitas produksi, kerugian finansial akibat kelalaian dan keterlambatan pengiriman ke pedagang pengecer.</p> <p>Kata kunci : risiko rantai pasok, daging babi, pengetahuan.</p> Eusebius K.M. Endoh, Adrie A. Sajow , Jolyanis Lainawa Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55443 Sat, 11 May 2024 00:00:00 +0800 Analisis kelayakan usaha jasa perkawinan alami kambing peranakan etawa (PE) (studi kasus di Desa Pojok Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung) https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55444 <p>Analisis kelayakan usaha adalah kegiatan yang bertujuan untuk menganalisis aspek aspek yang mendukung kegiatan suatu usaha, yang bennanfaat untuk memperkecil resiko usaha. Ada dua aspek kelayakan usaha, yaitu aspek non finansial dan finansial. Tujuan penelian ini hanya terfokus pada aspek non finansial guna mendeskripsikan kondisi usaha brdasarkan aspek: pemasaran, zoonasi, kelembagaan, sosial ekonomi, lingkungan dan hukum, usaha jasa perkawinan alami Kambing PE. Hal tersebut perlu dilakukan , karenakan usah jasa perkawinan alami kambing PE tersebut telah menjadi sumber pendapatan bagi petemak. Metode penelitian menggunakan studi kasus dan analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara obsewasi dan wawancara mendalam terhadap responden. Responden penelitian berupa seorang petemak kambing PE yang memiliki uasaha jasa perkawinan alami. Hasil analisis menunjukkan bahwa aspek: pemasaran, zoonasi, sosial ekonomi dan lingkungan memiliki nilai kelayakan yang relatif tinggi, sedangkan nilai kelayakan untuk aspek hukum relative masih rendah, sehingga disarankan perlu adanya pengurusan legalitas usaha.</p> <p>Kata kunci: kelayakan usaha, aspek kelayakan non finansial, perkawinan alami , kambing PE</p> Endang S.H. Sosiawati, Y.B. Pratama Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55444 Sat, 11 May 2024 00:00:00 +0800 Isolasi dan Identifikasi Bakteri Kandidat Probiotik pada Proventrikulus Ayam Petelur (Gallus gallus domesticus) https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55454 <p>Perfonna dan produktivitas telur dapat dipengamhi secara langsung oleh keseimbangan bakteri pada saluran pencernaan ayam petelur. Probiotik dapat bermanfaat dalam memperbaiki keseimbangan mikroba di dalam saluran pencernaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bakteri pada organ proventrikulus yang terdapat dalam saluran pencemaan ayam petelur, yang dapat dijadikan sebagai kandidat probiotik. Sebanyak lima ekor ayam petelur strain isa brown dengan umur dua puluh minggu digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian meliputi pengambilan sampel dari proventrikulus untuk diisolasi dan identifikasi bakteri melalui pengamatan morfologi koloni, morfologi sel, pengecatan Gram selta uji biokimia dan fisiologi meliputi fennentasi karbohidrat, motilitas, urease, dan NaCl. Hasil didapatkan tiga isolat Gram positif Dali tiga isolat Gram positif, hanya satu isolat yang memenuhi kandidat probiotik yaitu genus Lactobacillus sp. Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh satu kandidat probiotik dari proventrikulus yaitu Lactobacillus sp.</p> <p>Katakunci: proventrikulus, probiotik, Lactobacillus</p> F. Tanadda, A.E.T.H. Wahyuni Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55454 Sat, 11 May 2024 00:00:00 +0800 Isolasi dan identifikasi bakteri pada sekum ayam petelur (gallus gallus domesticus) sehat sebagai kandidat probiotik https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55455 <p>Keseimbangan bakteri pada saluran pencemaan ayam mampu mempengamhi produktivitas telur. Probiotik memiliki peran dalam menjaga keseimbangan bakteri dalam saluran pencemaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri pada sekum ayam petelur yang belpeluang sebagai kandidat probiotik. Sebanyak lima ekor ayam petelur sehat umur 20 minggu, dipelihara dalam kandang baterai teltutup digunakan untuk penelitian ini. Pengambilan sampel berasal dari sekum ayam petelur. Biak murni bersifat Gram positif yang diperoleh dilakukan uji biokimia dan fisiologi meliputi fennentasi karbohidrat, NaCl, urease, dan motilitas. Hasil isolasi bakteri diamati morfologi koloni yang ada yaitu koloni wama putih dan putih kekuningan. Setelah diuji biokimia dan fisiologis terdapat satu sampel yang menunjukkan mampu memfennetasi semua gula, dan uji fisiologis NaCl, urease, dan motilitas menunjukkan hasil negatif. Dali hasil biokemis dan fisiologis tersebut dapat disimpulkan sampel 4B mempakan bakteri Enterococcus sp.</p> <p>Katakunci: Ayam petelur, sekum, probiotik</p> F. Hestiyani, A.E.T.H. Wahyuni Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55455 Sat, 11 May 2024 00:00:00 +0800 Karakteristik pH, total padatan dan sifat sensoris yogurt dengan penambahan serai (cymbopogon citratus) https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55451 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan sari serai <em>(Cymbopogon citratus)</em> terhadap pH, Total padatan dan sensoris&nbsp; yoghurt. Penelitian&nbsp; ini menggunakan&nbsp; rancangan acak&nbsp; lengkap&nbsp; (RAL)&nbsp; dengan&nbsp; perlakuan&nbsp; penambahan&nbsp; konsentrasi sari serai 0% 2,5%,5%, dan 7,5%, masing-masing diulang sebanyak 4 kali.Variabel yang diamati adalah pH, total padatan sifat sensori (warna, aroma, tekstur, cita rasa). Hasil analisis ragam menunjukan bahwa yoghurt dengan penambahan sari serai <em>(Cymbopogon citratus) </em>memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P&gt;0,05) terhadap nilai total padatan, warna, dan tekstur. Hasil analisis ragam menunjukkan yoghurt dengan penambahan sari serai <em>(Cymbopogon citratus)</em> memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P&lt; 0,01) terhadap pH, aroma, cita rasa. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan untuk semua variabel maka disimpulkan bahwa menggunakan sari serai <em>(Cymbopogon citratus) </em>pada yoghurt sampai dengan 2,5% menghasilkan yogurt yang sesuai dengan standart nasional Indonesia dan disukai panelis.</p> <p><strong>Katakunci<em>:</em></strong>&nbsp; yoghurt, sari serai, sensori</p> Intika V. Tacazily, Sjaloom E. Sakul, Delly B.J Rumondor Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55451 Sat, 11 May 2024 00:00:00 +0800 Kajian penggunaan tepung pati biji durian (Durio zibethimus Murr) terhadap mutu organoleptik, aktivitas antioksidan dan awal kebusukan salami https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55452 <p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung biji durian (Durio zibethinus murr) terhadap mutu organoleptik, aktivitas antioksidan dan awal kebusukan salami. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan P0 (0%), P1(10%), P2 (20%), P3 (30%) dan P4 (40%) setiap perlakuan diulang 4 kali. Parameter yang diukur meliputi mutu organoleptik, aktivitas antioksidan dan awal kebusukan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Tukey. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa uji organoleptic (warna 3,91 netral – 5.11 suka; aroma 4,26 netral – 5,66 suka; tekstur 4,09 netral – 5,20 suka; cita rasa 3,80 netral – 5,06 suka).Aktivitas antioksidan ( IC50) produk salami berturut-turut 1.32 %; 1.14%; 1,09% ; 1.08% dan 1,09% dan berbeda nyata (P˂ 0,05). Daya awet paling tinggi pada perlakuan P3 yaitu 192 jam atau 8 hari pada suhu kamar. Penggunaan tepung pati biji durian pada produk salami dapat digunakan sampai 30%.</p> <p>Kata kunci : Biji durian, organoleptik, aktifitas antioksidan, awal kebusukan, salami</p> S. M. Sembor, H. Liwe, N.N. Lontaan Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55452 Sat, 11 May 2024 00:00:00 +0800 Introduksi teknologi amoniasi dan silase pakan ternak sapi di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55476 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Peningkatan populasi ternak sapi ke depan akan menghadapi tantangan ketersediaan pakan hijauan, di mana makin bertambah populasi ternak sapi maka kebutuhan pakan hijauan makanan ternak (HMT) akan makin meningkat pula, sementara ketersediaan areal tanaman hijauan makanan ternak relatif terbatas. Kegiatan ini adalah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yaitu di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon. Permasalahan utama kelompok mitra yaitu&nbsp; rendahnya ketersediaan pakan hijauan makan ternak (HMT) untuk ternak sapi karena masih mengandalkan tanaman hijauan makanan ternak vegetasi alam yang rendah produksinya serta Kualitas dan kuantitas sumber pakan ternak sapi yang kurang memadai dimana peternak belum mengetahui teknologi pembuatan pakan silase dan amoniasi. Tujuan dan target khusus yang ingin dicapai pada Mitra yaitu meningkatkan produksi dan ketersediaan pakan Hijauan Makanan Ternak (HMT) untuk budidaya ternak sapi potong. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut menggunakan pendekatan penyuluhan, pelatihan/demonstrasi dan pendampingan tentang teknik dan strategi usaha ternak sapi yang sedang dijalankan oleh kelompok tani usaha ternak sapi ini dengan memperbaiki manajemen usaha kelompok, dari pola tradisional ke arah professional. Materi penyuluhan tentang feeding serta demonstrasi tentang proses pembuatan pakan amoniasi dan silase untuk ternak sapi.&nbsp; Berdasarkan hasil pengamatan terlihat masyarakat Kelurahan Rurukan cukup antusias selama mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan silase dan amoniasi jerami padi. Pembuatan silase dengan berhasil dilaksanakan yang ditandai dengan kriteria warna, bau, tekstur, dan kondisi jamur dari silase yang dihasilkan dalam keadaan normal sehingga layak untuk dikonsumsi ternak sapi. Silase dan amoniasi jerami padi dapat dijadikan sumber pakan ternak sapi di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon.</p> <p><strong>Kata kunci</strong><em>:</em>&nbsp; Teknologi, Peternak, Sapi, Amoniasi, Silase</p> S.A.E Moningkey, Y.R.L Tulung, I.D.R. Lumenta, M.N. Regar, N.L Wuntu Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55476 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0800 Resistensi Escherichia coli dari swab kloaka burung famili Columbidae terhadap berbagai jenis antibiotik https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55477 <p>Resistensi antibiotik merupakan masalah penting dalam dunia kedokteran hewan. Data resistensi <em>E. coli</em> terhadap antibiotik pada burung peliharaan masih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data resistensi <em>E. coli</em> yang diisolasi dari burung famili Columbidae terhadap beberapa jenis antibiotik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 14 sampel swab kloaka digunakan dalam penelitian ini. Sampel dikultur pada media <em>Brain Heart Infusion</em> (BHI) kemudian diisolasi pada <em>Eosin Methylene Blue</em> Agar (EMB). Koloni bakteri yang tumbuh terpisah dan berwarna ungu tua disertai hijau metalik diambil dan dilakukan pengecatan Gram. Koloni terduga <em>E. coli</em> diidentifikasi dengan uji biokimia. Dari uji tersebut, didapatkan sembilan isolat <em>E. coli</em> yang diuji resistensi antibiotik dengan metode <em>Kirby-Bauer</em> terhadap: ampisilin 10µg, sefotaksim 30µg, siprofloksasin 5µg, gentamisin 10µg, tetrasiklin 30µg, dan trimetoprim-sulfametoksazol 25µg. Hasil pengukuran zona hambat dibandingkan dengan standar dari <em>Clinical Standards Laboratory Institute</em> (CLSI). Hasil menunjukkan masing-masing isolat <em>E. coli</em> resisten terhadap ampisilin (33%), sefotaksim (56%), siprofloksasin (33%), gentamisin (33%), trimetoprim-sulfametoksazol (22%), dan tetrasiklin (56%). Ditemukan multi drug resistance pada 33% isolat <em>E. coli</em>. Disimpulkan bahwa tingkat resistensi isolat <em>E. coli</em> dari tinggi ke rendah yaitu sefotaksim, tetrasiklin, ampisilin, siprofloksasin, gentamisin dan trimetoprim-sulfametoksazol. Isolat dari burung merpati dan dederuk jawa resisten terhadap semua antibiotik dan burung perkutut sensitif terhadap semua antibiotik.</p> <p><strong>Katakunci<em>:</em></strong>&nbsp; Columbidae, isolasi, <em>Escherichia coli</em>, resistensi antibiotik</p> Gilang W. Aji, A. E. T. H. Wahyuni Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55477 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0800 Pengaruh subsistem agribisnis terhadap pendapatan peternak dalam sistem agribisnis ternak sapi potong di Kabupaten Minahasa https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55478 <p>Upaya meningkatkan produksi sapi potong harus dioptimalkan dan disinergikan secara sistem agribisnis sapi potong. Penelitian menganalisis pengaruh seluruh subsistem terhadap pendapatan peternak dalam sistem agribisnis ternak sapi potong di Kabupaten Minahasa. Penelitian menggunakan metode survai, dengan metode pengambilan sampel secara sengaja (<em>purposive sampling</em>) dengan kriteria utama pernah berinteraksi dengan seluruh subsistem dalam sistem agribisnis ternak sapi potong. Dari setiap sampel responden dilakukan pengumpulan data secara wawancara dan observasi berdasarkan daftar pertanyaan (<em>questionaires</em>) yang sudah disiapkan. Model analisis data menggunakan analisis regresi berganda yaitu analisis regresi hubungan seluruh subsistem terhadap pendapatan peternak dalam sistem agribisnis ternak sapi potong.&nbsp; Hasil análisis pengaruh setiap subsistem sebagai variabel independen dalam sistem agribisnis ternak sapi potong di sentra produksi Kabupaten Minahasa menunjukkan bahwa hanya subsistem hilir (X<sub>3</sub>) khususnya pemasaran ternak sapi berpengaruh sangat nyata (<em>p</em>&lt;0,01) terhadap keuntungan atau pendapatan peternak dalam sistem agribisnis sapi potong. Sedangkan subsistem lembaga pendukung yaitu kebijakan pemerintah, jasa tenaga teknis lapangan dan lembaga keuangan/perbankan berpengaruh tidak nyata (<em>p</em>&gt;0,05) terhadap pendapatan peternak dalam sistem agribisnis sapi potong. Hasil penelitian disimpulkan bahwa setiap subsistem agribisnis ternak sapi potong saling mempengaruhi, namun hanya subsistem hilir usaha ternak sapi berpengaruh sangat nyata terhadap keuntungan atau pendapatan peternak dalam sistem agribisnis sapi potong.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Pengaruh subsistem, agribisnis, sapi potong</p> Richard E.M.F. Osak Richard E.M.F. Osak, M. L. Rundengan, S P. Pangemanan1 Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55478 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0800 Karakterisasi keunggulan genetik pejantan sapi Friesian Holstein BBIB Singosari https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55480 <p>Data genetik ternak sangat membantu dalam mengambil keputusan yang cepat<br>dan tepat untuk memaksimalkan keuntungan dari usaha peternakan sapi perah<br>yang efisien terutama di lingkungan tropis. Oleh karena itu BBIB Singosari<br>melakukan genotyping pada enam ekor sapi pejantan FH yang dimiliki untuk<br>membantu peternak Indonesia meningkatkan produksi susu pada lingkungan<br>pemeliharaannya. Genotyping dilakukan pada marka-marka genetik sifat beta<br>kasein susu (CSN2|DdeI), produksi susu (β-LG|HaeIII), resistensi terhadap<br>mastitis (LTF|EcoRI) melalui metode PCR-RFLP, dan toleransi terhadap stress<br>panas (HSP90) melalui metode AS-PCR. Hasil analisis menunjukkan persentase<br>genotype unggulan dari enam pejantan secara berturut-turut 33% β-LG AB, 67%<br>CSN2 A2A2, 33% LTF AA, dan 33% HSP90 TT. Hasil genotyping ini dapat<br>membantu peternak sapi perah atau pemangku kepentingan terkait untuk memilih<br>secara cepat pejantan-pejantan unggul yang tersedia untuk mengoptimalkan<br>usaha dan produksi sapi perah.<br>Katakunci: Holstein; β-LG; CSN2; LTF; HSP90AB1</p> K.W. Prihatin , Suharyanta, B.W. Lumbantobing , E.F. Sholikhah , Zulchaidi, Kushariyanto Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55480 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0800 Sikap peternak pada perawatan instalasi biogas berbasis limbah kotoran sapi untuk mewujudkan zero waste farming https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55479 <p>Biogas merupakan suau teknologi yang mampu meningkatkan nilai tambah (<em>value added</em>) kotoran ternak menjadi sumber energi, memecahkan masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan limbah ternak, serta menciptakan peternakan tanpa limbah. Studi ini dilaksanakan di kandang kelompok KTT Subur Lestari di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar yang memiliki populasi sapi potong sekitar 100 ekor, dimana 1 ekor sapi bisa menghasil 15-20kg feses basah setiap harinya. KTT Subur Lestari sejak tahun 2018 telah memanfaatkan limbah kotoran ternak sapi yang mereka pelihara menjadi biogas dengan biogas tipe <em>fix dome </em>berukuran 28m<sup>3</sup>, namun saat ini kondisinya tidak aktiv.&nbsp; Sebuah sistem biogas dinyatakan gagal apabila sudah tidak lagi difungsikan oleh pemiliknya. Penyebab kegagalan biogas terdiri dari kegagalan proses, kegagalan komponen fisik, dan faktor manusia. Sikap masyarakat terhadap program akan menjadi faktor yang sangat menentukan terhadap keberhasilan kegiatan program pengembangan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui sikap peternak pada perawatan dan pemanfaatan biogas, serta mengaktivkan kembali digester biogas di KTT Subur Lestari. Metode yang digunakan adalah FGD, penyuluhan dan pelatihan perawatan biogas. Hasil studi menunjukkan bahwa peternak anggota KTT Subur Lestari memiliki sikap kognitif yang masuk kategori tinggi (4,43), sikap afektif kategori tinggi (4,40), sikap konatif kategori tinggi (4,21). Komitmen terhadap keberlanjutan pemanfaatan biogas masuk pada kategori tinggi (4,15). Kesimpulan dari studi ini peternak memiliki sikap yang positif untuk mendukung keberlanjutan pemanfaatan biogas dan mewujudkan <em>zero waste farming</em>.</p> <p><strong>Kata kunci</strong> : biogas&nbsp; kotoran ternak, perawatan, sikap, zero waste</p> S.H. Purnomo, A.I. Sari, E.T. Rahayu, S. Emawati, R. Dewanti Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55479 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0800 Karakteristik daging kelelawar di pasar tradisional https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55481 <p>Fungsi otot tidak langsung berhenti setelah hewan dipotong, tetapi masih terjadi<br>perubahan-perubahan fisik dan struktur yang dikenal sebagai proses perubahan<br>otot menjadi daging. Beberapa karakteristik daging yang terjadi selama<br>perubahan otot menjadi daging adalah perubahan nilai pH daging, perubahan<br>daya mengikat air oleh protein daging, dan susut masak. Penelitian ini bertujuan<br>untuk mengkaji karakteristik daging kelelawar Pteropus alecto sesaat setelah<br>pemotongan dan daging kelelawar P. alecto beku yang dijual dipasar tradisional.<br>Data yang diperoleh ditabulasi dan dirata-ratakan kemudian dibahas secara<br>deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH daging kelelawar sesaat<br>setelah pemotongan dan daging kelelawar beku yaitu 6.74±0.09 dan 5.43±0.01.<br>Daya mengikat air 49.92±2.95% dan 31.62±1.00%. Susut masak 13.87±.1.14%<br>dan 36.46±1.4%, Kadar air 72.25±0,8% dan 67.21±3,9%. Berdasarkan pada<br>hasil analisis disimpulkan bahwa karakteristik daging kelelawar yang disembelih<br>sesaat setelah pemotongan memiliki karakteristik daging yang baik, karena masih<br>pada standar pH, daya mengikat air dan susut masak daging segar, sedangkan<br>daging kelelawar beku tidak berada pada standard daging segar.<br>Katakunci: karakteristik fisik, P.alecto, pasar tradisional</p> T.A. Ransaleleh, M. Kawatu, I. Wahyuni, J. Onibala, S. Laatung Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55481 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0800 Tingkah laku seksual kalkun pejantan (Meleagris Gallopavo) pada umur berbeda https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55482 <p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkah laku seksual kalkun pejantan<br>(Meleagris gallopavo) pada umur berbeda. Materi penelitian menggunakan<br>kalkun pejantan yang sudah dewasa kelamin berjumlah 8 ekor terdiri dari 3 ekor<br>kalkun umur 23 bulan, 3 ekor kalkun umur 12 bulan, 2 ekor kalkun umur 9 bulan;<br>betina sebanyak 25 ekor umur 7-9 bulan. Teknik pengambilan data<br>menggunakkan metode scan sampling yaitu mencatat semua aktivitas yang<br>terlihat dalam keseluruhan aktivitas harian. Variabel yang diukur yaitu courtship,<br>mounting, mating, dan dismounting. Data yang diperoleh ditabulasi dan<br>dianalisis secara deskriptif. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa frekuensi<br>courtship terbanyak dilakukan oleh pejantan umur 8 bulan sebanyak 22,39 kali,<br>dan durasi tercepat oleh pejantan umur 23 bulan selama 64,05 detik, frekuensi<br>mounting terbanyak didapat oleh pejantan berumur 8 bulan yaitu sebanyak 0,57<br>kali dan durasi tercepat oleh pejantan umur 23 bulan selama 3,66 detik, frekuensi<br>mating terbanyak dilakukan oleh pejantan umur 8 bulan sebanyak 0,50 kali dan<br>durasi tercepat oleh pejantan umur 23 bulan yaitu selama 16,43 detik, dan<br>frekuensi dismounting terbanyak dilakukan oleh pejantan umur 8 bulan sebanyak<br>0,57 kali dan frekuensi tercepat oleh pejantan umur 23 bulan selama 0,58 detik.<br>Kesimpulannya adalah Frekuensi tingkah laku seksual terbanyak dilakukan oleh<br>kalkun pejantan berumur 8 bulan. Sedangkan untuk durasi tingkah laku seksual<br>tercepat dilakukan oleh kalkun pejantan yang berumur 23 bulan.<br>Kata Kunci: Tingkah laku seksual, Kalkun.</p> F.J. Nangoy, Linda M.S Tangkau, Wapsiaty Utiah Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55482 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0800 Sistem pertanian terpadu tanaman-ternak dan ikan dengan sistem LEISA di Kabupaten Minahasa Utara https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55483 <p>Lahan pertanian di kabupaten Minahasa Utara sudah semakin menyempit, ratarata &lt; 0.5 ha. Padahal menurut Nazam et al. (2011) dalam Suwarto, et al (2015),<br>luas lahan minimal untuk hidup layak adalah 0.78 ha per rumah tangga petani<br>(RTP). Data BPS Sulawesi Utara 2022 menjelaskan rata-rata setiap tahun terjadi<br>penurunan luas lahan pertanian. Kondisi ini mempengaruhi tingkat produksi dan<br>produktivitas usaha tani. Sistem pertanian terpadu dengan system LEISA adalah<br>solusinya. Sebab sistem LEISA (lowexternal input and sustainable agriculture),<br>dapat menghasilkan 4 produk (4F) yang layak secara ekonomis dan ekologis<br>yaitu (Food, Feed, Fuel dan Fertilizer). Tujuan penelitian ini melakukan analisis<br>dari berbagai integrasi system pertanian terpadu terhadap produk 4F. Tahapan<br>penelitian dilakukan dengan awal mengidentifikasi data keadaan usaha pertanian,<br>peternakan dan perikanan pada 30 rumah tangga petani (RTP) yang tersebar di<br>kecamatan Dimembe, kecamatan Kalawat dan kecamatan Talawaan kabupaten<br>Minahasa Utara, dan memiliki lahan terbatas/sempit 0,2 ha sampai dengan 0,4<br>ha, dengan pengamatan pada 4 pola integrasi ; (l) integrasi tanaman sayur-ternak.<br>(2) integrasi tanaman sayur- kolam ikan. (3) integrasi ternak dan kolam ikan. (4)<br>integrasi tanaman sayur-ternak-kolam ikan. Hasil penelitian menyatakan system<br>pertanian terpadu dikabupaten Minahasa Utara dapat menghasilkan 3F (Food,<br>Feed dan Fertilizer), sedangkan IF (Fuel) belum bisa berhasil dilakukan petani<br>karena alasan keterbatasan pengetahuan dan akses modal. Padahal potensi limbah<br>kotoran ternak tersedia. Berdasarkan pemanfaatan lahan terbatas, system<br>pertanian terpadu dengan system LEISA pada lahan antara 0,2 ha sampai 0,4 ha,<br>layak secara ekonomis, dimana pendapatan bersih dari tanaman dan ternak/ikan<br>memiliki rasio pendapatan bersih terhadap kebutuhan RTP &gt; 1.0, serta layak<br>secara ekologis, dimana produksi bahan organik dari ternak/ikan mencukupi atau<br>melebihi kebutuhan untuk tanaman 1.0. Katakunci: Integrasi, Tanaman, Temak,<br>Ikan, LEISA.<br>Kata kunci: Integrasi, Tanaman, Ikan, LEISA</p> J. Lainawa , T.F.D. Lumi, E.K.M. Endoh Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55483 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0800 Model pengembangan usaha ternak sapi potong berdasarkan faktor aksesibilitas sumber daya di Kabupaten Minahasa https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55485 <p>Keberlanjutan dan pengembangan usaha ternak sapi potong di kabupaten<br>Minahasa tidak terlepas dari factor aksesibilitas petemak terhadap berbagai<br>sumber daya. Penelitian yang dilakukan ini, bertujuan untuk menemukan model<br>pengembangan usaha ternak sapi potong berdasarkan aksesibilitas. Pengambilan<br>data dilakukan dengan metode survei, dimana survei tersebut dilakukan dengan<br>wawancara dan pengisian angket (kuisioner) dengan mengikuti model kala likert.<br>Responden dipilih dengan sengaja (purposive sampling) sebanyak 60 peternak<br>sapi potong di Kabupaten Minahasa. Analisis data menggunakan uji indikator,<br>uji regresi linier berganda. Hasil uji indikator menunjukkan bahwa peternak sapi<br>potong di kabupaten Minahasa mempunyai akses terhadap aksesibilitas. Uji<br>regresi linier berganda model l, variabel sumber daya ekonomi, sumber daya<br>lingkungan, sumber daya sosial dan sumber daya peternak, secara simultan<br>(bersama-sama) berpengalllh terhada variabel pengembangan usaha ternak sapi<br>potong sebesar 32,6 %. Uji regresi linier berganda model 2, variabel sistem<br>pertanian terpadu, sumberdaya pasar, sumberdaya penyuluhan , regulasi<br>pemerintah , sumberdaya generasi muda tani, peranan swasta, secara simultan<br>(bersama-sama) berpengalllh terhadap variabel pengembangan usaha ternak sapi<br>potong sebesar 59,8 %.<br>Kata kunci: Aksesibilitas, uji indikator, uji regresi linier berganda.</p> Jeane Pandey, Jolyanis Lainawa, Zadrak M. Warouw Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55485 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0800 Sensitivitas Escherichia coli yang diisolasi dari unggas Phasianidae terhadap berbagai jenis antibiotika https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55486 <p>Unggas hias famili Phasianidae banyak dipelihara sebagai hewan<br>kesayangan. Kemudahan mendapatkan antibiotika menyebabkan pemilik unggas<br>hias Phasianidae yang mengobati sendiri hewannya sehingga penggunaan<br>antibiotik tidak terkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk isolasi, identifikasi<br>Escherichia coli unggas Phasianidae , dan uji sensitivitas antibiotika. Delapan<br>belas sampel swab kloaka dari unggas hias diisolasi dan identifikasi Escherichia<br>coli (E. coli). Sampel dikultur pada media Brain Heart Infusion (BHI) kemudian<br>diisolasi pada MacConkey Agar (MCA) dan Agar Eosin Methylene Blue (EMB)<br>kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 0C. Koloni terduga E. coli<br>selanjutnya dilakukan uji biokimia. Sepuluh isolat teridentifikasi E. coli yang<br>kemudian diuji sensitivitas antibiotik menggunakan metode Kirby-Bauer<br>terhadap antibiotik ampisilin 10 µg, sefotaksim 30 µg, siprofloksasin 5 µg,<br>gentamisin 10 µg, tetrasiklin 30 µg, dan trimetoprim-sulfametoksazol 1,25 µg.<br>Hasil sensitivitas dihitung dari zona inhibisi yang terbentuk dan dibandingkan<br>dengan standar CLSI. Hasil yang didapatkan isolat E. coli sensitif terhadap<br>gentamisin (100%), trimetoprim-sulfametoksazol (70%), sefotaksim dan<br>siprofloksasin (40%), ampisilin dan tetrasiklin (30%). Kesimpulan penelitian<br>yaitu tingkat sensitivitas Escherichia coli yang diisolasi dari unggas Phasianidae<br>berturut-turut dari tinggi ke rendah yaitu gentamisin, trimetoprimsulfametoksazol, sefotaksim dan siprofloksasin, ampisilin, dan tetrasiklin.<br>Disarankan penggunaan gentamisin untuk terapi infeksi E. coli pada unggas hias<br>famili Phasianidae .<br>Kata Kunci: Escherichia coli , isolasi, identifikasi, Unggas hias, Phasianidae</p> Joshua Krisdamara Putra, Agnesia Endang Tri Hastuti , Tri Untari Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55486 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0800 Analisis preferensi konsumen dalam pembelian daging ayam broiler di pasar tradisional Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55563 <p>Penelitian ini bertujuan untuk Untuk menganalisis perbedaan preferensi<br>konsumen dalam membeli daging ayam broiler di pasar tradisional Kecamatan<br>Kawangkoan, dan untuk menganalisis sikap konsumen terhadap atribut daging<br>ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret sampai Juli 2023 di pasar<br>tradisional Kecamatan Kawangkoan. Penentuan sampel responden konsumen<br>menggunakan metode accidental sampling sebanyak 100 orang. Data di analisis<br>dengan menggunakan metode Chi-square dan Multiatribut Fishbein untuk<br>mengetahui preferensi konsumen terhadapat daging ayam broiler dan untuk<br>mengetahui sikap konsumen terhadap daging ayam broiler. Hasil analisis chisquare menunjukkan bahwa semua atribut yang diteliti berbeda nyata pada taraf<br>kepercayaan 95% yang berarti terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap<br>atribut yang ada pada daging ayam broiler. Berdasarkan analisis multiatribut<br>Fishbein sikap konsumen terhadap atribut daging yang paling di pertimbangkan<br>dalam keputusan pembelian adalah warna daging, warna kulit, aroma daging, dan<br>lapisan lemak.<br>Kata kunci : Daging ayam broiler, Preferensi konsumen</p> Lidya D. Monintja, Meiske Rundengan, Herman Tiwow Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55563 Thu, 16 May 2024 00:00:00 +0800 Evaluasi penggunaan daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dalam ransum terhadap performa pertumbuhan broiler https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55564 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi respon pertumbuhan broiler yang<br>diberi ransum menggunakan daun kemangi. Penggunaan daun kemangi dalam<br>ransum terdiri atas 6 level dengan masing-masing 5 ulangan dan setiap unit<br>percobaan terdiri atas 6 ekor broiler umur 14 hari dengan bobot badan awal<br>408,21±30,47 gram/ekor. Perlakuan yang digunakan adalah PI (ransum tanpa<br>penggunaan daun kemangi) sebagai kontrol, P2 (ransum dengan penggunaan<br>antibiotic sintetik) sebagai control positif, P3 (ransum dengan penggunaan daun<br>kemangi 1%), P4 (ransum dengan penggunaan daun kemangi 2%), P5 (ransum<br>dengan penggunaan daun kemangi 3%), P6 (ransum dengan penggunaan daun<br>kemangi 4%). Parameter yang diukur adalah komsumsi ransum, pertambahan<br>bobot badan dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br>penggunaan daun kemangi dalam ransum berpengalllh sangat nyata (P&lt;O,OI)<br>terhadap konsumsi ransum, berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap pertambahan<br>bobot badan dan berpengarah tidak nyata (P&gt;0,05) terhadap konversi ransum<br>broiler yang pelihara selama 6 minggu. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu<br>penggunaan daun kemangi 3% dalam ransum menghasilkan performa<br>pertumbuhan yang terbaik pada broiler dengan pertambahan bobot badan 1296<br>± 31,73 gram/ekor dan konversi ransum 1,78 ±<br>Kata Kunci: Kemangi, Broiler, Pertambahan Bobot Badan, Konsumsi, Konversi</p> Muhammad Tahir, Hafsah, Andi Pertiwi Damayanti , Desriana Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55564 Thu, 16 May 2024 00:00:00 +0800 Analisis kelayakan usaha peternakan wrung puyuh milik kelompok ulil albab yang dibudidayakan di pekarangan (Studi kasus) https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55565 <p>Burung puyah mermpakan salah satu penghasil telur yang dapat dijadikan<br>alternatif untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Kondisi ini<br>ditunjang dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengembangkan ternak<br>puyuh. Salah satu kelompok yang mengembangkan usaha ternak puymh di<br>pekarangan yaitu kelompok Ulil Albab. Permasalahannya apakah usaha ternak<br>puyuh layak dijalankan dan dikembangkan. Berdasarkan permasalahan tersebut<br>maka telah dilakukan penelitian dengantujuan untuk menganalisis kelayakan<br>usaha peternakan burang puyuh di pekarangan milik Kelompok Ulil Albab di<br>Kelurahan Malalayang Kota Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah<br>metode survey dengan pendekatan studi kasus (CaseStudy). Penentuan sampel<br>menggunakan metode purposive sampling yaitu dengan pertimbangan usaha<br>peternakan yang dikembangkan di pekarangan. Analisis data yang digunakan<br>untuk menjawab penelitian yaitu analisis kelayakan dengan model Break Even<br>Poin (BEP . Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah ternak puyuh yang<br>dikembangkan kelompok Ulil Albab sebanyak 200 ekor. Biaya produksi per<br>periode sebesar Rp.34.282.800 yang terdiri dari biaya tetap per periode sebesar<br>Rp. 3.510.000.00 (dianalisis berdasarkan biaya penyusutan) dan biaya variabel<br>sebesar Rp.30.772.800.00 nilai keuntungan per periode sebesar<br>Rp.13.062.533.30 Nilai BEP penerimaan per periode sebesar RI). 12.722.784.50<br>dan BEP unit sebesar 5406.02 butir. Berdasarkan hasil penelitian dapat<br>disimpulkan bahwa usaha peternakan burung puyuh milik kelompok Ulil Albab<br>telah mencapai break even point sehingga layak dijalankan dan dikembangkan.<br>Kata kunci : Kelayakan,Ternak Puyuh, BEP</p> S. Mokoende , F.H. Elly, S.J.K. Umb0h Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55565 Thu, 16 May 2024 00:00:00 +0800 Evaluasi manajemen pemeliharaan Ayam Broiler di perusahaan Mitra Sejahtera Kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55566 <p>Salah satu penentu keberhasilan usaha peternakan ayam broiler adalah<br>manajemen pemeliharaan.Tujuan penelitian untuk mengevaluasi manajemen<br>pemeliharaan ayam broiler di Perusahaan Mitra Sejahtera. Metode penelitian<br>dilakukan observasi dengan cara wawancara dan pengamatan langsung, Variabel<br>yang diamati yaitu manajemen bibit, manajemen kandang, manajemen pakan dan<br>minum, manajemen kesehatan, manajemen pengelolaan sehari-hari, dan<br>manajemen pasca panen. Analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian<br>dianalisis secara deskriptif. Data yang diperoleh dari hasil penelitian didapatkan<br>skor manajemen bibit 73%, manajemen kandang 73%, manajemen pemberian<br>pakan dan minum 84%, manajemen kesehatan 67%, manajemen pengelolaan<br>sehari-hari 86%, dan manajemen pasca panen 50%. Dengan demikian dapat<br>disimpulkan bahwa penilaian manajemen pemeliharaan ayam broiler di<br>Perusahaan Mitra Sejahtera didapatkan skor rata-rata 72% (lulus level 2).<br>Kata Kunci : Ayam Broiler , evaluasi manajemen, manajemen pemeliharaan.</p> Dadang Suherman, Nurmeiliasari, Edriyansah P. Purwanto Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55566 Thu, 16 May 2024 00:00:00 +0800 Kualitas Kimia dan Aktivitas Antioksidan Nugget Ayam Afkir dengan Penambahan Pisang Kepok, Ubi Jalar dan Jagung Manis Bagi Anak Stunting https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55567 <p>Penelitian penambahan pisang kepok, ubi jalar dan jagung manis terhadap<br>pembuatan nugget daging ayam afkir dapat meningkatkan kualitas kimia dan<br>aktivitas antioksidan nugget, sehingga dapat menganekaragamkan nugget dan<br>menyehatkan. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap),<br>bila berpengaruh akan dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur),<br>dengan Perlakuan P0 = Daging ayam 500g + Bumbu 50g; P1 = Daging ayam<br>500g + Bumbu 50g + Pisang Kepok 200g; P2 = Daging ayam 500g + Bumbu<br>50g + Ubi jalar 200g; P3 = Daging ayam 500g + Bumbu 50g + Jagung 200g.<br>Peubah yang diamati Protein kasar, Lemak kasar, Serat kasar, abu, energi dan<br>Bahan kering nugget ayam afkir. Hasil analisa berpengaruh sangat nyata terhadap<br>peningkatan kadar Protein kasar (33,40 – 35,24%), Serat kasar (1,12 – 3,45%),<br>Lemak kasar (20,40 – 33,25%), Abu (5,10 – 6,75%) dan Gross energi (5832 –<br>5855 kkal/kg) dan Bahan Kering (33,40-35,24%). Perlakuan berpengaruh nyata<br>terhadap peningkatan aktivitas antioksidan nugget daging ayam afkir dengan<br>penambahan pisang kepok yaitu 367-255, penambahan ubi jalar 367-262 dan<br>penambahan jagung manis 367-260, Kesimpulan : Dihasilkan nugget daging<br>ayam afkir yang sehat, menambah citarasa dan memenuhi kebutuhan gizi<br>masyarakat, terutama mengatasi anak stunting.<br>Kata kunci : nugget, buah, aktivitas antioksidan</p> Sugiarto, Nuun Marfuah Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55567 Thu, 16 May 2024 00:00:00 +0800 Analisis kelayakan usaha peternakan burung Puyuh di Desa Winetin Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55568 <p>Usaha peternakan yang banyak digemari oleh masyarakat, salah satunya adalah usaha peternakan<br>di bidang ungags, diantaranya usaha puyuh. Usaha peternakan puyuh di Desa Winetin sering<br>diperhadapkan pada kendala diantaranya kenaikan harga pakan, fluktuasi harga telur puyuh, dan<br>penurunan produksi telur puyuh yang dapat berpengaruh terhadap finansial peternakan. Berdasarkan<br>permasalahan tersebut maka penelitian telah dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kelayakan<br>usaha peternakan burung puyuh di Desa Winetin Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara.<br>Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survey dengan pendekatan studi kasus. Penentuan sampel<br>dilakukan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan pertimbangan bahwa Desa Winetin<br>terdapat satu perusahaan peternakan puyuh milik Bapak Steven Sigar. Model analisis yang digunakan<br>yaitu analisis kelayakan dengan kriteria investasi Net B/C, NPV dan IRR. Berdasarkan hasil penelitian<br>diketahui bahwa usaha peternakan burung puyuh di Desa Winetin Kecamatan Talawaan Kabupaten<br>Minahasa Utara memperoleh nilai Net Benefit Cost Ratio sebesar 1,359, Net Present Value (NPV) Rp<br>235.705.538, dan Internal Rate of Return (IRR) 28,26%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan<br>bahwa usaha peternakan burung puyuh di Desa Winetin Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara<br>layak untuk dijalankan dan dikembangkan.<br>Kata Kunci: Kelayakan, burung puyuh, kriteria investasi</p> T. A. Pangajow, Boyke Rorimpandey, Femi H. Elly Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55568 Fri, 17 May 2024 00:00:00 +0800 Analisis hubungan partisipasi peternak dalam penyuluhan dengan pengembangan usaha sapi potong di Desa KanonangSatu Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55605 <p>Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis hubungan<br>antara partisipasi peternak dengan pengembangan usaha ternak sapi<br>potong di didesa Kanonang satu kecamatan Kawangkoan Barat<br>kabupaten Minahasa. Penelitiantelah dilaksanakan pada bulan Juni 2023<br>didesa Kanonang satu kecamatan Kawangkoan Barat kabupaten<br>Minahasa. Penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling<br>dengan memilih secara sengaja desa Kanonang satu karena<br>pertimbangan banyak terdapat usaha ternak sapi potong. Kemudian<br>memilih 20 responden petani yang sedang memelihara ternak sapi<br>potong, dengan syarat sudah pernah mengikuti kegiatan penyuluhan<br>beternak sapi potong. Hasil analisis menyatakan terdapat hubungan yang<br>kuat antara pertisipasi peternak dalam kegiatan penyuluhan dengan<br>adanya peningkatan sistem pemeliharaan usaha ternak sapi potong<br>didesa Kanonang satu kecamatan Kawangkoaan Barat kabupaten<br>Minahasa. Dari 3 indikatorpartisipasi peternak, dalam hal ini kemauan<br>berpartisipasi, kesempatan berpartisipasi dan kemampuan<br>berpartisipasi, memperoleh penilaian yang berbeda dari responden<br>mulai dari sangat suka berpartisipasi hingga ragu-ragu. Sedangkan<br>pengembangan usaha yang meliputi indikator penggunaan pakan ternak,<br>Kesehatan ternak, reproduksi ternak dan sistem perkandangan, dinilai<br>dalam 3 kelompok pandangan yaitu; pandangan adanya peningkatan<br>usaha, pandangan ragu-ragu dan pandangan tidak mengakui adanya<br>peningkatan usaha.<br>Kata kunci : Penyuluhan, Partisipasi, Peternak, Sapi potong</p> J.M. Tumewu, J. Lainawa Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55605 Sat, 18 May 2024 00:00:00 +0800 Analisa break event point perusahaan peternakan ayam ras petelur di Desa Koka Kabupaten Minahasa https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55607 <p>Pembangunan sektor peternakan</p> T.H. Radjah, L.S. Kalangi, P.O.V. Waleleng Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55607 Sat, 18 May 2024 00:00:00 +0800 Analisis preferensi konsumen dalam membeli daging babi hutan di pasar tradisional Kawangkoan kecamatan Kawangkoan kabupaten Minahasa https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55608 <p>Penelitian ini betujuan untuk menganalisis perbedaan preferensi konsumen<br>dalam membeli daging babi hutan di psar tradisional Kawangkoan dan sikap<br>konsumen terhadap bebagai atribut daging babi hutan di pasar tradisional<br>Kawangkoan. Penelitian ini dilaksanakan di psar tradisional Kawangkoan pada<br>bulan Maret-Juni 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey<br>dengan wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan kuesioner. sampel<br>dilakukan dengan metode accidental sampling dengan jumlah responden 50<br>orang. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Analisis data<br>yang digunakan adalah Chi-Square dan analisis multiatribut fishbien. Hasil<br>analisis Chi- Square menunjukan bahwa semua atribut yang diteliti berbeda nyata<br>pada taraf kepercayaan 95%. Berarti terdapat perbedaan preferensi konsumen<br>terhadap atribut yang ada pada daging babi hutan. Berdasarkan analisis<br>Multiatribut Fishbien diketahui bahwa seluruh atribut daging babi hutan<br>dipertimbangkan oleh konsumen dalam keputusan pembelian daging babi hutan.<br>Daging babi hutan yang menjadi preferensi konsumen di pasar tradisional<br>Kawangkoan. Sikap konsumen terhadap atribut daging babi hutan yang paling<br>dipertimbangkan dalam keputusan pembelian daging babi hutan di pasar<br>tradisional Kawangkoan adalah warna daging babi hutan. Urutan atribut daging<br>babi hutan dari yang paling dipertimbangkan adalah warna daging, lapisan<br>lemak, dan aroma daging. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa terdapat<br>perbedaan preferensi konsumen terhadap atribut-atribut daging babi hutan yang<br>dipertimbangkan warna daging, lapisan lemak dan aroma daging.<br>Kata Kunci: Daging babi hutan, Preferensi konsumen, Analisis Chi-Square,<br>Analisis Multiatribut Fishben</p> M.G Mawitjere, Jeane Pandey, Stevy Pangemanan Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55608 Sat, 18 May 2024 00:00:00 +0800 Performa reproduksi ternak sapi Breed Bali betina dikawinkan dengan pejantan Breed Brahman dan Breed Simmental melalui teknik inseminasi buatan https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55609 <p>Perbaikan genetik yang cepat adalah tujuan para pemulia ternak. Seleksi dan<br>penggunaanbreed pejantan dengan tingkat pertumbuhan dan bobot dewasa yang<br>tinggi menghasilkanrespons yang berkorelasi terhadap bobot lahir dan karenanya<br>meningkatkan insiden kesulitan melahirkan anak (distokia) pada induk sapi.<br>Persilangan sapi dengan teknik inseminasi buatan (AI) menggunakan semen dari<br>sapi jantan breed Brahman dan breed Simmental sudah menjadi hal yang lumrah<br>saat ini di Provinsi Sulawesi Utara. Risiko pemilihan bibit sapi lokal Bali yang<br>ringan untuk diinseminasi secara artifisial dengan semen dari sapi jantan breed<br>Brahman dan atau breed Simmental yang lebih berat masihdipertanyakan karena<br>berkaitan peningkatan bobot dan tingginya insiden distokia. Catatan bobot pedet<br>saat lahir dan penyapihan sejumlah 118 ekor induk sapi berumur empat tahun<br>setelah melahirkan, yang diakumulasikan selama lima tahun (2018-2023)<br>digunakan untuk menilai secara langsung dampak dari induk betina yang<br>dikawinkan dengan metode inseminasi buatan yang melibatkan semen pejantan<br>Brahman dan pejantan Simmental terhadap performa keturunan bobot pedet<br>betina dan kemudahan melahirkan anak pada sapi breed Bali betina. Data<br>dianalisis menggunakan model kovarians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br>breed sapi Bali betina dapat dijadikan sebagai bibit potensial pengganti pada<br>program peningkatan dan pengembangan sapi tropis Indonesia guna peningkatan<br>pertambahan bobot hidup untuk dikawinkan dengan sapi jantan unggul baik<br>breed Brahman maupun Simmental tanpa menimbulkan lebih banyak kasus<br>kesulitan melahirkan anak (distokia). Seleksi sapi breed Bali betina yang pernah<br>melahirkan anak sangat menunjang program outcrossing dengan sistem kawin<br>silang IB guna meminimisasi kasus kesulitan beranak (distokia) pada proses<br>partus induksapi Bali betina.<br>Katakunci: Betina sapi Bali, distokia, pejantan Brahman, pejantan Simmental,<br>performapedet.</p> U. Paputungan, J. Onibala, W. Utiah Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55609 Sat, 18 May 2024 00:00:00 +0800 Analisis korelasi sifat kuantitatif ukuran-ukuran tubuh dan waktu finish kuda pacu di Kecamatan Tompaso Barat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55610 <p>Penelitian analisis korelasi sifat kuantitatif ukuran-ukuran tubuh dan<br>waktu finish kuda pacu di Kecamatan Tompaso Barat. Ini bertujuan<br>untuk mengetahui bagaimana hubungan antara tinggi pinggul, lingkar<br>dada dan waktu finish kuda yang mengikuti pacuan diberbagai jarak<br>tempuh. Penelitian ini dibagi dua tahap dimana tahap pra penelitian<br>untuk mendapatkan informasi data ukuran tubuh dan data waktu finish<br>di Kecamatan Tompaso Barat, tahap kedua yaitu pengolahan data. Ada<br>empat puluh satu sampel kuda pacu yang mengikuti lomba diberbagai<br>jarak tempuh. Terdapat korelasi yang kuat antara tinggi pinggul dan<br>lingkar dada pada jarak tempuh 800 – 1200 m sedangkan pada jarak<br>tempuh 1400 – 1600 m berkorelasi sedang. Lingkar dada dan waktu<br>finish pada jarak tempuh 1200 m memiliki korelasi yang kuat karna<br>menunjukkan angka korelasi -0,86 dan pada variable tinggi pinggul dan<br>waktu finish pada jarak tempuh 1000 m dan 1200 m menunjukkan<br>korelasi yangkuat. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat<br>disimpulkan bahwa ada hubungan antara besar lingkar dada, tinggi<br>pinggul dan waktu finish kuda pacudikecamatan tompaso barat. Dimana<br>semakin besar lingkar dada kuda semakin kecil waktu finish kuda pacu,<br>semakin tinggi pinggul kuda semakin kecil waktu finish kuda pacu.<br>Kata kunci: Kuda Pacu, Hubungan, Ukuran Tubuh, Waktu Finish</p> E.O. Waworuntu, Santie H. Turangan, Ben J. Takaendengan Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Fapet Unsrat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-fapet-unsrat/article/view/55610 Sat, 18 May 2024 00:00:00 +0800