Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnasfarmasi22
<p>Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi adalah Karya Ilmiah yang diterbitkan berdasarkan pelaksanaan Seminar Nasional Kefarmasian yang mengusung tema berbeda tiap tahunnya. Prosiding ini memuat artikel ilmiah yang berasal dari Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian, Dosen, Mahasiswa dan Peneliti dari berbagai Daerah di Indonesia. Topik yang dimuat pada prosiding ini berupa artikel yang membahas tentang Manajemen Farmasi, Farmasi Klinis, Teknologi Farmasi, Biomedis, Farmasi Kimia, Mikrobiologi Farmasi, Farmasi Bahan Alam, Farmakologi dan Toksikologi serta perkembangan keilmuan farmasi lainnya. Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Terbit 1 kali dalam 1 tahun setelah pelaksanaan Seminar Nasional Kefarmasian.</p>FMIPA Universitas Sam Ratulangiid-ID Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi2987-4572POTENSI EFEK SAMPING OBAT ANTIHIPERTENSI DI PUSKESMAS KOTA MANADO
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnasfarmasi22/article/view/52844
<p>Pengelolaan hipertensi membutuhkan penggunaan obat antihipertensi yang juga memiliki resiko efek samping obat. Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi efek samping obat antihipertensi berdasarkan frekuensi penggunaan obat antihipertensi di Puskesmas Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain penelitian cross sectional. Pengumpulan data diperoleh dari 178 buku penggunaan obat pasien hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat antihipertensi terbanyak yaitu amlodipin yang diresepkan pada 135 pasien (47%) dan candesartan yang diresepkan pada 63 pasien (22%). Selanjutnya, penelusuran literatur terkait potensi efek samping obat diperoleh bahwa amlodipin, memiliki potensi efek samping berupa edema kaki, sakit kepala, pusing, palpitasi, bradikardia, ketidaknyamanan dada, gejala gastrointestinal, dan reaksi alergi pada kulit. Sedangkan, candesartan berpotensi menimbulkan efek samping seperti, hipotensi, gangguan fungsi ginjal, hiperkalemia, gangguan paru-paru, infeksi saluran pernafasan bagian bawah, pusing, dan kelemahan. Dengan demikian, potensi efek samping obat antihipertensi yang perlu diwaspadai, yaitu efek samping yang berkaitan dengan kedua golongan obat tersebut.</p>Meilani JayantiDeby MpilaYuanita Amalia Hariyanto
Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi
2024-01-172024-01-1721Pengujian Aktivitas Antibakteri dari Fraksi N-heksan dan Etil asetat Tumbuhan Keji Besi (Hemigraphis Repanda) (L) terhadap Bacillus cereus
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnasfarmasi22/article/view/54264
<p><em>Bacillus cereus is one of the bacteria that causes diarrhea. Keji besi is a plant that is ethnomedically used by the community to treat several types of diseases such as fever, fungal infections of the baby's tongue and one of them is diarrhea. However, there has been no scientific study investigating the antibacterial activity of keji besi against B. cereus. This study aims to determine the antibacterial activity of the N-hexane fraction and ethyl acetate fraction of keji besi against B. cereus and also identify the fraction that exhibits the strongest antibacterial activity. The research employed a laboratory experimental design using a completely randomized design (CRD) with seven treatments, including a positive control (ciprofloxacin), negative control (DMSO), and five concentration variations for antibacterial testing (4 mg/20 μL, 8 mg/40 μL, 10 mg/50 μL, 12 mg/60 μL, and 14 mg/70 μL), repeated three times. The well-diffusion method was used for antibacterial testing, involving the creation of multiple holes in solid agar media inoculated with the test bacteria and subsequently filling the holes with the samples to be tested. The results showed that the N-hexane and ethyl acetate fractions of keji besi had antibacterial activity against B. cereus. Among them, the ethyl acetate fraction exhibited the greatest antibacterial activity with an inhibition zone diameter of 5.4 ± 1.2 mm at a concentration of 14 mg/70 μL, categorized as weak inhibition.</em></p> <p><strong>Keywords: </strong><em>Keji Besi (Hemigraphis repanda) (L), Antibacterial activity, N-hexane, Ethyl acetate, Fraction, Bacillus cereus.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p>Eden Eljire Imanuel KatamangMario WaleanNovita Natalia Gabriela TumiwaFridly Manawan
Hak Cipta (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi
2024-01-312024-01-3121920