PENGARUH AKTIVITAS MASYARAKAT TERHADAP EKOSISTEM MANGROVE DI KECAMATAN MANANGGU

Authors

  • Ghizella O Rawena
  • Cynthya E. V. Wuisang
  • Frits O Siregar

DOI:

https://doi.org/10.35793/sp.v7i3.32124

Abstract

Hutan mangrove merupakan sumberdaya alam daerah tropis yang mempunyai manfaat besar baik secara ekologi maupun ekonomi. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia. Ekosistem mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam dinamika ekosistem pesisir dan laut, terutama perikanan pantai. Desa Mananggu, Desa Tabulo Selatan, dan Desa Keramat merupakan desa yang berada di Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo, yang menjadi daerah penyebaran mangrove. Di Kecamatan Mananggu hutan mangrove mempunyai luasan sebesar 1005,48 ha dengan tingkat kekritisan rusak berat 839,42 ha, rusak ringan 91,36 ha dan kondisi mangrove yang masih baik 74,70 ha. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove di kecamatan mananggu, dan pengaruh pola aktivitas masyarakat terhadap kondisi ekosistem mangrove di kecamatan mananggu.Tujuan penelitian ini Mengkaji faktor-faktor dominan yang menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove di kecamatan mananggu, dan mengidentifikasi pengaruh pola aktivitas masyarakat terhadap kondisi ekosistem mangrove di kecamatan mananggu. Metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan teknik analisis keruangan (Spasial) dan analisis sosial ekonimi, untuk mengetahui perubahan kondisi mangrove diantaranya diduga dari aktivitas masyarakat disekitar kawasan mangrove. Berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2010 sampai 2019 terjadi perubahan luas permukiman, luas lahan pertanian, dan luas lahan tambak, pada 3 desa yang ada di kecamtatan mananggu yaitu Desa Mananggu, Desa Tabulo Selatan, dan yang terakhir Desa Karamat

Kata Kunci: Pengaruh Aktivitas Masyarakat, Hutan Manggrove

Downloads

Issue

Section

Articles