SPASIAL https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial <p><a href="ISSN:%202442-3262">SPASIAL: Perencanaan Wilayah dan Kota UNSRAT</a></p> en-US SPASIAL 2442-3262 PENYEDIAAN HUNIAN DI KOTA MANADO https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/56087 <p>Kota Manado merupakan ibu kota dari Provinsi Sulawesi Utara, sehingga kota ini merupakan salah satu kota tujuan masyarakat untuk bermigrasi sehingga Kota Manado mengalami peningkatan jumlah penduduk yang cukup pesat. Dampak dari peningkatan pertumbuhan tersebut, maka kebutuhan akan rumah pun turut meningkat seiring berjalannya waktu. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukannya penanganan akan kebutuhan rumah dengan melihat bagaimana permintaan rumah dari segi kemauan dan kemampuan membayar dari masyarakat kemudian mencari lokasi yang sekiranya dapat dibangunkan rumah untuk mayarakat yang belum memiliki rumah. Terdapat tiga tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis berapa jumlah kebutuhan rumah untuk 20 tahun mendatang, menganalisis bagaimana permintaan rumah di Kota Manado, dan yang terakhir bagaimana keersediaan lahan tersedia untuk memenuhi kebutuhan rumah sampai 20 tahun yang mendatang. Metode analisis yang digunakan adalah teknik analisa data kuantitatif yaitu untuk menghitung kebutuhan rumah dimasa mendatang dan permintaan rumah menggunakan metode <em>Willingness To Pay </em>(WTP) dan <em>Ability To Pay </em>(ATP). Sedangakan untuk melihat ketersediaan lahan menggunakan analisis spasial yaitu Satuan Kemampuan Lahan (SKL). Hasil dari penelitian ini diantaranya adalah: (1) kebutuhan akan rumah mengalami peningkatan dengan rata – rata indeks pertumbuhan 0,1 %; (2) Kemauan dan kemampuan membayar masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah masih dibawah harga dasar yang ada di pasaran; (3) Masih terdapat empat kecamatan yang dapat dibangun rumah tapak dan untuk tujuah kecamatan lainnya sudah tidak dapat dibangun rumah tapak sehingga disarankan untuk membangun secara vertikal.</p> <p><strong><em>Kata Kunci: Kebutuhan Rumah, Permintaan Rumah, Tapak - Vertikal</em></strong></p> Astrid Tiara Ega Herningtyas Ricky M. S. Lakat Claudia S. Punuh Copyright (c) 2024 2024-06-12 2024-06-12 11 2 1 12 ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FEASIBILITY KAWASAN WISATA MANADO TOURISM DEVELOPMENT CORPORATION DI PESISIR PANTAI KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/56090 <p>Berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 2009, pariwisata mencakup berbagai kegiatan wisata yang didukung oleh fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah. Sektor pariwisata dianggap sebagai bagian pembangunan yang terus berkembang dan didorong oleh pemerintah. dari kekayaan dan keindahan alam serta keragaman hayati yang memiliki nilai konservasi sangat tinggi, serta kondisi ekonomi, sosial dan budaya yang khas, unik dan menarik, Manado Tourism Development sendiri berada di Kawasan Pesisir Pantai Kecamatan Tombariri yang didalamnya memiliki objek wisata Manado Beach Hotel (MBH), Tasik Ria Resort, Lotus Resort, Mokupa Resort, Pantai MBH, dan Pantai Tasik Ria Peran strategis dalam mendukung program pengembangan pariwisata yang tengah digalakkan oleh pemerintah Indonesia sangatlah signifikan. Namun, perlu dicatat bahwa kawasan pesisir pantai ini memiliki keistimewaan tersendiri akan tetapi untuk MBH resort sendiri merupakan objek wisata yang terbengkalai,oleh karena itu dalam pembangunan serta pengembangan pariwisata, perlu dilihat lagi agar bisa mengevaluasi dan mengetahui faktor faktor yang menghambat Kawasan pesisir pantai, dan terbengkalainya objek wisata MBH, pesisir pantai sendiri merupakan suatu kawasan pariwisata yang dikembangkan dengan harapan memenuhi kebutuhan pariwisata di kabupaten minahasa, dengan menggunakan teknik analisa data SWOT, Feasibility Study dan analisis Spasial</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : MBH, SWOT, Feasibility Study</p> Reyven Tulung Ricky M.S Lakat Leidy M. Rompas Copyright (c) 2024 2024-06-12 2024-06-12 11 2 13 23 ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERMINTAAN RUMAH DI KOTA BITUNG https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/56093 <p>Keperluan manusia yang paling fundamental adalah memiliki tempat tinggal, seperti yang diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Undang-undang tersebut menjelaskan bahwa rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat keluarga, dan mencerminkan martabat penghuninya, serta merupakan aset atau investasi bagi pemiliknya. Kota Bitung sering mengalami masalah klasik terkait perumahan dan permukiman, terutama karena urbanisasi yang terus meningkat, menyebabkan penyebaran permukiman kumuh di perkotaan. Penurunan rasio rumah layak huni di Kota Bitung disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat, yang berdampak pada meningkatnya permintaan akan rumah tinggal. Faktor-faktor yang terkait dalam kebutuhan serta permintaan rumah adalah lahan efektif atau potensial dalam memenuhi jumlah rumah yang dibutuhkan. Dari permasalahan yang di angkat ini bertujuan untuk menghitung jumlah kebutuhan rumah di Kota Bitung, memahami permintaan rumah dari masyarakat setempat, dan menentukan lahan yang potensial untuk pengembangan perumahan dan permukiman. Metode analisis spasial digunakan untuk mengidentifikasi lahan yang cocok untuk pengembangan perumahan dan permukiman, sementara analisis backlog proyeksi Kepala Keluarga (KK) digunakan untuk memperkirakan kebutuhan rumah dalam 20 tahun ke depan. Selain itu, analisis preferensi Willingness to Pay (WTP) dan Ability to Pay (ATP) digunakan untuk menentukan seberapa besar kemauan dan kemampuan masyarakat dalam membeli rumah.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>&nbsp;: <em>Kebutuhan Rumah, Permintaan Rumah, Kemampuan Lahan</em></p> <p>&nbsp;</p> Veren V Rumondor Ricky M.S Lakat Amanda Sembel Copyright (c) 2024 2024-06-12 2024-06-12 11 2 24 34 MITIGASI BENCANA BANJIR PADA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/56094 <p>Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam hidrometeorologi dimana sering terjadi akibat perubahan cuaca atau iklim. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur diketahui berada pada topografi -32 sampai 1790 mdpl, akibat topografi yang curam langsung berhadapan dengan pegunungan yang terjal membuat daerah ini sangat berisiko akan terjadinya banjir. Dalam mengurangi risiko bencana banjir dapat dilakukan dengan kegiatan mitigasi baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Untuk melihat risiko bencana banjir dapat menggunakan metode analisa kuantitatif dan metode analisa spasial untuk mendapatkan nilai indeks risiko bencana banjir. Berdasarkan hasil analisa, terdapat 19 Desa pada tingkat risiko banjir tinggi dan 28 Desa berada pada tingkat risiko rendah. Setelah mendapatkan tingkat risiko maka konsep mitigasi yang akan direkomendasikan fokus pada perumahan dan kawasan permukiman dimana kelas rendah fokus kegiatan struktur/fisik, sedang fokus kegiatan kombinasi dan tinggi fokus kegiatan non struktur/non fisik.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci : Mitigasi, Bencana Banjir, Perumahan dan Kawasan Permukiman</strong></p> Reyna Modeong Rieneke L.E. Sela Michael M. Rengkung Copyright (c) 2024 2024-06-12 2024-06-12 11 2 35 44 PERUBAHAN SPASIAL, SOSIAL DAN EKONOMI PADA KAWASAN PERMUKIMAN DI SEKITAR BENDUNGAN KUWIL-KAWANGKOAN https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/56095 <p>Perubahan penggunaan lahan yang terjadi disekitar bendungan Kuwil-Kawangkoan ini memicu adanya indikasi perubahan luas lahan bahkan berpengaruh pada kondisi ekonomi dan sosial masyarakat baik dari segi pekerjaan, tingkat pendapatan dan keseharian masyarakat dalam menjalani aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan, kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, selama 10 tahun dan untuk menganalisis hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat terhadap perubahan spasial di sekitar bendungan Kuwil-Kawangkoan. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis overlay, analisis deskriptif dan analisis data statistik. Berdasarkan hasil identifikasi, perubahan selama 10 tahun terkahir didominasi oleh segmen 1 (Kawangkoan) seluas 1,38 Ha. Sementara itu, perubahan pada kondisi sosial dan ekonomi berdampak pada mata pencaharian masyarakat disertai dengan tingkat pendapatannya. Hal ini ditandai dengan kondisi ekonomi mengalami perubahan ke arah negatif yang dipicu oleh kesejateraan masyarakat yang diperoleh dari hasil ganti rugi tidak digunakan untuk mengolah lahan yang dimiliki. Oleh karena itu, hal ini harus menjadi perhatian pemerintah karena peningkatan pembangunan, kestabilan ekonomi dan sosial harus tercapai guna kesejahteraan masyarakat.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Bendungan Kuwil Kawangkoan, Perubahan Penggunaan Lahan, Sosial-Ekonomi.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> Miranda Cicilia Takaheghesang Loudy M. B. Kalalo Hendriek H. Karongkong Copyright (c) 2024 2024-06-12 2024-06-12 11 2 45 52