Sam Ratulangi Journal of Entomology Review https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/srjent <p>Sam Ratulangi Journal of Entomology Review adalah jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan Program Studi Magister Entomologi Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi yang ditrbitkan dua nomor setiap volume.</p><p>Sam Ratulangi Journal of Entomology Review telah terindeks pada:</p><p><a href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&amp;user=5aKVO1AAAAAJ" target="_blank"><img src="/public/site/images/laurentius/gscholar.png" alt="" /></a></p> en-US Sam Ratulangi Journal of Entomology Review Kombinasi Pestisida Nabati Buah Bitung (Barringtonia Asiatica L. Kurtz) Dan Buah Pangi (Pangium Edule Reinw) Terhadap Serangga Vektor Penyakit Demam Berdarah Aedes Aegypti https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/srjent/article/view/30443 <p><strong>Abstrak</strong>. Pengendalian vektor bertujuan untuk menurunkan indeks kepadatan populasi nyamuk Aedes aegypti untuk melindungi penularan virus. Pemanfaatan tanaman sebagai bahan aktif pestisida sangat populer untuk mengendalikan hama dan penyakit. Tanaman. Barringtonia asiatica dan Pangium edule yang diketahui mengandung senyawa - senyawa toksik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan pestisida nabati Barringtonia asiatica dan Pangium edule dalam meningkatkan mortalitas larva Aedes aegypti serta mengetahui konsentrasi yang efektif mematikan larva Aedes aegypti. Penelitian dilaksanakan pada bulan juni – agustus 2019. Proses riring dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Universitas Sam Ratulangi Manado. Pengamatan perlakuan menggunakan acak lengkap tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka semakin tinggi angka mortalitas larva Ae.aegypti, karena kandungan racun dalam biji bitung dan biji pangi yang efektif menekan perkembangan larva Ae.aegypti. Di ketahui bahwa biji pangi mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tanin dan sianida. Senyawa saponin yang bersifat paling aktif sebagai racun dari ekstrak Barringtonia asiatica adalah ranunkosida VIII. Kandungan bahan aktif tersebut dapat menjadi pengendali vektor karena, mengurani populasi nyamuk aedes aegypti sehingga dapat menekan munculnya penyakit DBD.<br /><strong>Kata kunci</strong> : ekstrak, biji bitung, biji pangi, pestisida nabati, aedes aegypti</p><p><strong>Abstract</strong>. Vector control aims to reduce the population density index of Aedes aegypti mosquitoes to protect virus transmission. The use of plants as active ingredients in pesticides is very popular for controlling pests and diseases. Plant Barringtonia asiatica and Pangium edule which are known to contain toxic compounds. The research objective was to determine the effectiveness of the use of vegetable pesticides Barringtonia asiatica and Pangium edule in increasing the mortality of Aedes aegypti larvae and to determine the effective concentration of deadly Aedes aegypti larvae. The research was conducted from june until august 2019. The riring process was carried out at the Laboratory of Plant Pests and Diseases, Sam Ratulangi University, Manado. Observation of<br />the treatment using a completely randomized three replications. The results showed that the higher the concentration, the higher the mortality rate of Ae. aegypti larvae, because the toxic content in beetroot and pangi seeds were effective in suppressing the development of Ae. aegypti larve. It is known that pangi seeds contain alkaloids, flavonoids, tannins and cyanide compounds. The saponin compound which is the most active as a poison from Barringtonia asiatica extract is ranunkoside VIII. The content of this active ingredient can be a vector control because it reduces the population of the Aedes aegypti mosquito so that it can reduce the emergence of DHF.<br /><strong>Keywords</strong>: extracts, bitung seeds, pangi seeds, botanical pesticide, aedes aegypti</p> Grace Feibe Tampil Christina L. Salaki Ventje Memah Copyright (c) 2020 Sam Ratulangi Journal of Entomology Review 2020-10-02 2020-10-02 1 1 KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA BEBERAPA VARIETAS KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN KELAPA SAWIT (Elaeis guenenssis Jacq) https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/srjent/article/view/30444 <p><strong>Abstract</strong><br />Coconut (Cocos nucifera L.) and oil palm (Elaeis guinensis Jacq) are highly valued commodities that have a significant impact on the economy, especially for farmers in Indonesia. The presence of insects can be both beneficial and detrimental for coconut and oil palm plantation. This research aims to provide information for farmers regarding insects found in coconut and oil palm as well as the ability to preserve and control insects efficiently. The results showed that there were 46 species of insects found in several varieties of coconut and oil palm with a total 34,789 individuals. The highest insect abundance was found in Dwarf Orange Sagrat (GOS) variety, with 38 species and 3092 individuals, meanwhile the lowest species abundance was found in oil palm with 22 species and 2329 individuals. The species richness of insects in coconut and oil palm has a similar yield, except for the GOS variety with 3.54 as the highest number and oil palm with 2.01 as the lowest number. The highest diversity of species found in GOS variety was 3.05 and the lowest was in oil palm with 2.57. The highest evenness index was GRA x GKB 0,86 and the lowest was GHK and DPU with 0.80. To conclude from the data above, the diversity of insects in several varieties of coconut and oil palm falls in the good category so that the surrounding ecosystem can be maintained.<br /><strong>Keywords</strong> : Diversity, diversity of insects, coconut, oil palm</p><p><strong>Abstrak</strong><br />Kelapa (Cocos nucifera L.) dan kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq) merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi yang penting bagi masyarakat, khususnya petani di Indonesia. Kehadiran serangga dapat menguntungkan dan merugikan bagi pertumbuhan kelapa dan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada petani tentang keanekaragaman serangga pada kelapa dan kelapa sawit sehingga dalam menentukan pengendalian dan pelestarian serangga menjadi efektif. Hasil penelitian, serangga yang ditemukan pada beberapa varietas kelapa dan kelapa sawit yaitu sebanyak 46 spesies dengan 34.789 individu. Kelimpahan serangga tertinggi terdapat pada varietas Genjah Orange Sagrat (GOS) didapatkan 38 spesies dengan total 3092 individu dan sawit dengan kelimpahan spesies terendah yaitu 22 spesies 2329 individu. Kekayaan jenis serangga pada kelapa dan kelapa sawit memiliki hasil yang hampir sama kecuali pada varietas GOS yang tertinggi 3,54 dan sawit yang terendah 2,01. Keanekaragaman spesis serangga tertinggi yaitu pada varietas GOS 3,05 dan yang paling sedikit yaitu sawit 2,57. Indeks kemerataan yang paling tertinggi adalah GRA x GKB 0,86 dan yang terendah adalah GHK dan DPU 0,80. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman serangga pada beberapa varietas kelapa dan kelapa sawit dalam kategori baik sehingga ekosistem disekitar pun tetap terjaga.<br /><strong>Kata kunci</strong> : Keanekaragaman, keanekaragaman serangga, kelapa, kelapa sawit</p> Marco M. Supit Betsy A.N. Pinaria Jimmy Rimbing Copyright (c) 2020 Sam Ratulangi Journal of Entomology Review 2020-10-02 2020-10-02 1 1