https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/issue/feedTEKNO2024-12-21T15:42:04+08:00Alva N. Sarajaralva_sarajar@yahoo.comOpen Journal Systemshttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/58785Penerapan Metode CPM (Critical Path Method) Dalam Perencanaan Manajemen Proyek Pada Proyek Jalan Molompar Utara-Wawali Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara2024-11-04T12:57:56+08:00Aprilia A. Rolangonapriliarolangon02@gmail.comAriestides K. T. Dundutorry@unsrat.ac.idGrace Y. Malingkasgracemalingkas@unsrat.ac.id<p>Transportasi darat merupakan salah satu sarana yang penting untuk meningkatkan pembangunan suatu daerah sehingga dianggap mampu melayani mobilisasi penduduknya dengan aman, nyaman, layak dan lancar. Dalam pembangunan sebuah proyek jalan banyak faktor-faktor pendukung yang memang harus diperhatikan. Oleh sebab itu, sebuah proyek akan memiliki batas waktu <em>(deadline) </em>dari setiap aktivitas yang berlangsung, dimana artinya proyek tersebut harus diselesaikan sebelum atau tepat waktu yang telah ditentukan. Maka manajemen proyek sangat di perlukan agar proyek terkelola dengan teratur. Pada penelitian ini, metode penelitian yang akan digunakan yaitu metode CPM <em>(Critical Path Method) </em>yang merupakan dasar dari sistem perencanaan dan pengendalian pekerjaan yang didasarkan pada network atau jaringan kerja. Metode ini mampu mengidentifikasi jalur kritis pada sekumpulan aktivitas yang telah ditentukan ketergantungan antar aktivitasnya. Penelitian ini mengambil studi kasus proyek jalan Molompar Utara-Wawali Pasan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara. Teknik pengumpulan data dan jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data sekunder dimana data sekunder dalam penelitian ini berupa <em>time schedule</em> (Kurva S) yang didapatkan dari dinas PUPR Minahasa Tenggara. Setelah menerapkan metode CPM pada proyek jalan Molompar Utara-Wawali Pasan maka pekerjaan yang dilintasi jalur kritis diantaranya pekerjaan A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L. Dan pekerjaan yang tidak dilintasi jalur kritis yaitu pekerjaan J. Dimana setiap pekerjaan yang dilintasi jalur kritis diselesaikan tepat waktu agar tidak terjadi keterlambatan, dan pekerjaan yang tidak dilintasi jalur kritis masih bisa memiliki tenggang waktu.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>Metode CPM, manajemen proyek, proyek jalan</em></p>2024-11-04T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/58788Stabilisasi Lereng Galian Dengan Perkuatan Shotcrete Pada Pengalihan Sungai Araren Di Kabupaten Minahasa Utara2024-11-04T18:46:13+08:00Aprilia N. Sumampouwsumampouwaprilia@gmail.comRoski R. I. Legranslegransroski@unsrat.ac.idAlva N. Sarajaralva.sarajar@unsrat.ac.id<p>Lereng galian pada pekerjaan pengalihan sungai Araren di Kabupaten Minahasa Utara adalah lereng yang stabil pada awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sungai pengalihan. Adanya curah hujan yang tinggi selama sepekan menyebabkan terjadinya deformasi lereng yang berlebihan akibat rembesan air hujan, yang pada akhirnya menyebabkan kelongsoran pada lereng galian. Untuk mengamankan lereng tersebut pasca terjadinya longsor digunakan <em>shotcrete</em> dengan drainase horisontal sebagai perkuatan lereng. Tahapan analisis diawali dengan analisis balik (<em>back analysis</em>) untuk mendapatkan parameter kuat geser pada saat terjadi longsor. Parameter kuat geser hasil analisis balik digunakan dalam analisis kestabilan lereng dengan perkuatan <em>shotcrete</em>. Hasil analisis kestabilan lereng dengan perkuatan <em>shotcrete</em> yang dilengkapi drainase horisontal menyimpulkan bahwa penggunaan shotcrete dengan mutu beton K-250 setebal 10 cm yang dilengkapi dengan pipa drainase horisontal sepanjang 10 m dengan sudut kemiringan 4˚ dari bidang horizontal dapat meningkatkan faktor keamanan lereng pada kondisi statis yakni 1.33 dan pada beban gempa sebesar 1.15.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci: stabilisasi lereng, shotcrete, drainase horisontal, back analysis, faktor keamanan</em></p>2024-11-04T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/58915Metode Pelaksanaan Pekerjaan Preservasi Ruas Jalan Sam Ratulangi Manado2024-11-12T10:00:39+08:00Isty M. Wantawantaisty@gmail.comGrace Y. Malingkasgracemalingkas@unsrat.ac.idJermias Tjakratjakra.jermias@gmail.com<p>Dalam konteks <em>preservasi</em> jalan, metode pelaksanaan merujuk pada teknik tahapan pelaksanaan atau pendekatan yang dipilih untuk melakukan perawatan dan perbaikan pada jalan. Pekerjaan <em>preservasi</em> jalan dapat dilakukan dengan efisien dan efektif sesuai dengan metode pelaksanaan, sehingga memperpanjang umur pakai jalan dan meningkatkan keselamatan serta kenyamanan pengguna jalan. Penelitian ini berlokasi di Manado pada ruas jalan Sam Ratulangi, rahabilitasi minor pekerjaan <em>overlay</em>. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder, data primer yaitu pengumpulan data secara langsung lewat dokumentasi pada pelaksanaan pekerjaan dan data sekunder berupa jurnal, buku pdf, artikel-artikel dan website. Rehab minor merupakan tindakan penanganan serta pencegahan yang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan jalan yang tidak terlalu parah. Aspal <em>overlay</em> adalah proses penambahan lapisan aspal baru pada permukaan jalan yang sudah ada (aspal lama). Lapisan ini memiliki ketebalan 4 cm. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pelaksanaan rehabilitasi minor pekerjaan <em>overlay </em>penghamparan AC-WC menggunakan alat <em>asphalt finisher</em> dan pemadatan aspal dilakukan sebanyak 2 tahap yang pertama menggunakan alat <em>tandem roller</em> dengan berat alat 8 - 10 ton dan yang kedua menggunakan alat <em>tire roller </em>dengan berat alat 8.5 ton. Dan untuk mengetahui suhu aspal dilakukan pengecekan menggunakan alat termometer dengan suhu aspal terhampar pada suhu 130 - 150 °C, suhu pemadatan pertama yaitu 125 - 145 °C dan suhu pemadatan akhir 100 - 125 °C.</p> <p><em> </em></p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>preservasi jalan, metode pelaksanaan, rehabilitasi minor, overlay</em></p>2024-11-12T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/58939Perbedaan Penggunaan Campuran Fly Ash Dan Bottom Ash Batu Bara Sebagai Filler Pada Campuran Beraspal Panas Jenis Lapis Tipis Aspal Beton – Hot Rolled Sheet Wearing Course (HRS-WC)2024-11-12T18:23:34+08:00Bryant V. J. Kalangiebryantkalangie@gmail.comSteve Ch. N. Palenewenspalenewen@unsrat.ac.idLucia G. J. Lalamentiklucia.lalamentik@unsrat.ac.id<p>Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbandingan subtitusi filler fly ash dan bottom ash pada campuran HRS-WC melalui pengujian Marshall. Penambahan fly ash dan bottom ash sebagai filler pada penelitian ini menggunakan kadar variasi 25%, 50%, 75% dan 100% terhadap berat filler dengan menggunakan kadar aspal optimum (KAO) sebesar 7.45%. Hasil dari pengujian karakteristik Marshall pada campuran lataston HRS-WC didapatkan nilai stabilitas untuk kadar fly ash 25% 1065.59 kg; 50% 812.33 kg; 75% 784.48 kg; 100% 716.14 kg. Nilai Flow untuk kadar fly ash 25% 4.48 mm; 50% 4.33 mm; 75% 4.16 mm; 100% 3.95 mm. Nilai VMA untuk kadar fly ash 25% 20.105%; 50% 22.43%; 75% 21.687%; 100% 23.650%. Nilai VIM untuk kadar fly ash 25% 6.348%; 50% 9.077%; 75% 8.203%; 100% 10.503%. Nilai VFB untuk kadar fly ash 25% 68.440%; 50% 59.682%; 75% 62.197%; 100% 55.590. Sedangkan untuk Bottom ash didapatkan Nilai Stabilitas untuk kadar Bottom Ash 25% 973.05kg; 50% 800.50kg; 75% 930.57kg; 100% 912.34kg. Nilai flow untuk kadar bottom ash 25% 3.86mm; 50% 3.49mm; 75% 3.19mm; 100% 3.89mm. Nilai VMA untuk kadar bottom ash 25% 18.736%; 50% 17.579%; 75% 16.239%; 100% 16.345%. Nilai VIM untuk kadar bottom ash 25% 4.743%; 50% 6.629%; 75% 1.816%; 100%1.940%. Nilai VFB untuk kadar bottom ash 25% 75.097%; 50% 80.927%; 75% 88.879%; 100% 88.132%. Dari hasil pengujian terdapat nilai karakteristik yang berbeda sehingga dapat di bandingan kualitasnya mana yang lebih baik.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>filler, fly ash, bottom ash, HRS-WC, uji Marshall</em></p>2024-11-12T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59021Analisis Teknologi Bahan Fasade Bangunan Klasik Terhadap Preferensi Pembeli Di CitraLand Kairagi Manado2024-11-16T16:59:51+08:00Gloria M. Poluakanpoluakang@gmail.comJudy O. Waanijudiwaani@yahoo.comAristotulus E. Tungkaristo71@yahoo.com<p>Kota Manado merupakan ibu kota Propinsi Sulawesi Utara dengan penduduk yang terus berkembang dan kebutuhan tempat tinggal meningkat. Fenomena meningkatnya jumlah kebutuhan tempat tinggal seperti rumah mengundang banyak developer datang dan membuka bisnis mereka di Kota Manado. Bangunan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi minat beli seseorang. Ciputra Group sebagai salah satu developer properti terbesar di Indonesia membuka proyek kedua mereka di Kota Manado yaitu CitraLand Kairagi Manado dengan gaya klasik. Gaya klasik tidak hanya berfokus pada estetika, tetapi juga pada keindahan yang harmonis dan kesempurnaan proporsi. Rumah tipe Buckingham, tipe Balmoral dan tipe Edinburgh merupakan beberapa tipe rumah yang ada di CitraLand Kairagi Manado menerapkan elemen arsitektur klasik pada bagian fasade rumah. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan <em>IBM SPSS Statistic</em> sebagai alat uji instrumen penelitian dan untuk menjawab hipotesis. Penelitian ini menggunakan uji dengan persamaan regresi linear sederhana Elemen Arsitektur Klasik (EAK) sebagai variabel independen dan Minat Beli (MB) sebagai variabel dependen. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa elemen arsitektur klasik berpengaruh terhadap minat beli dengan hasil positif sebesar 0,633 dan nilai signifikansi 0,001 artinya nilai signifikansi<0,05 maka penelitian ini berhasil menjawab hipotesis bahwa elemen arsitektur klasik berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi pembelian.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>teknologi bahan, bangunan klasik, preferensi, pembelian rumah</em></p>2024-11-16T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59022Uji Laik Fungsi Jalan Secara Teknis Pada Ruas Jalan Nasional Kauditan – Batas Kota Bitung Sulawesi Utara2024-11-16T17:27:15+08:00Natalia V. Kindangennataliakindangen4@gmail.comTheo K. Sendowtheosendow@unsrat.ac.idJoice E. Waanijoicewaani@yahoo.com<p>Ruas jalan Kauditan – Batas Kota Bitung merupakan jalan arteri primer dan salah satu akses jalan utama yang menghubungkan kota Bitung dan Kota Manado serta daerah lain di sekitarnya. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kelaikan fungsi jalan serta perbaikan yang diperlukan agar jalan menjadi laik menurut Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 11/PRT/M/2010. Uji laik fungsi jalan adalah kondisi suatu ruas jalan yang memenuhi persyaratan teknis kelaikan jalan untuk memberikan keselamatan bagi penggunanya, dan persyaratan administratif yang memberikan kepastian hukum bagi penyelenggara jalan dan pengguna jalan, sehingga jalan tersebut dapat dioperasikan untuk umum. Uji kelaikan fungsi teknis jalan dilakukan dengan metode survei kondisi jalan yang ada kemudian dibandingkan dengan standar teknisnya sesuai dengan peraturan yang berlaku seperti yang tercatat dalam peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2010 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/2011. Aspek teknis yang diuji meliputi: (1) teknis geometri jalan; (2) teknis struktur perkerasan jalan; (3) teknis struktur bangunan pelengkap jalan; (4) teknis pemanfaatan ruang bagian – bagian jalan; (5) teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas; (6) teknis perlengkapan yang terkait langsung dengan pengguna jalan; (7) teknis perlengkapan yang tidak terkait langsung dengan pengguna jalan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa ruas jalan Kauditan – Batas Kota Bitung termasuk dalam kategori Laik Fungsi Bersyarat (LS) yang artinya jalan tersebut Sebagian memenuhi persyaratan teknis laik fungsi jalan namun dapat memberikan keselamatan bagi pengguna jalan sehingga laik digunakan untuk kebutuhan operasional di daerah tersebut dengan syarat harus dilakukan perbaikan teknis pada ruas jalan tersebut seperti perbaikan dan pemeliharaan rutin pada komponen – komponen pengujian yang dikategorikan Laik Fungsi Bersyarat (LS).</p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>uji laik fungsi, persyaratan teknis, perbaikan, analisa, ruas jalan Kauditan – Batas Kota Bitung</em></p>2024-11-16T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59110Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Sario Di Titik Jembatan Kanaan Ranotana Weru, Kecamatan Wanea, Kota Manado2024-11-20T15:14:07+08:00Axel R. Pangemananaxelpangemanan021@student.unsrat.ac.idJeffry S. F. Sumarauwjeffrysumarauw@unsrat.ac.idCindy J. Supitcindyjeanesupit@unsrat.ac.id<p>Sungai Sario merupakan merupakan salah satu sungai yang ada di kota Manado, yang melintasi kelurahan Ranotana Weru dan bagian hilir yang berakhirnya aliran sungai tersebut di Teluk Manado. Sungai tersebut merupakan sungai yang rawan akan terjadinya bencana alam seperti banjir, dengan intensitas hujan yang sangat tinggi sungai pernah menyebabkan banjir akibat luapan air sungai tersebut di titik jembatan Kanaan Ranotana Weru. Analisis debit banjir curah hujan rencana mengunakan metode <em>Log Pearson III d</em>engan data hujan harian maksimum dengan periode pencatatan dari tahun 2013 s/d 2022 data tersebut berasal dari pos Tikala-Sawangan dan Tinoor. Mengingat perkembangan teknologi yang semakin maju sehingga penelitian ini menggunakan program komputer HEC-HMS untuk analisis hidrologi dengan metode HSS <em>Soil Convservation Services </em>serta <em>baseflow </em>menggunakan metode <em>recession</em>. Pada program ini akan mengkalibrasi parameter – parameter seperti <em>Cuve Number, initial discharge, ratio to peak, lag time </em>dan <em>recession constant </em>untuk mendapatkan debit puncak yang sama atau mendekati dengan data debit puncak sungai kontrol sebesar 1,4 m3/s. Debit puncak dari hasil simulasi HEC-HMS adalah 1,3 m3/detik kemudian dilakukan simulasi kala ulang untuk 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun yang akan dimasukkan pada program komputer HEC-RAS untuk analisis hidraulika. Lalu dilakukan simulasi elevasi tinggi muka air dengan penampang sungai yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukan tidak terjadi luapan pada kala ulang 5 tahun sampai dengan 100 tahun di STA 0+200, lalu di STA 0+175 dan 0+100 terjadi luapan pada kala ulang 50 tahun dan 100 tahun, kemudian di STA 0+125 hanya mampu menampung debit banjir kala ulang 5 tahun, pada STA 0+175 terjadi luapan pada kala ulang 25 tahun sampai dengan 100 tahun, pada STA 0+50 terjadi luapan di semua debit kala ulang,serta untuk 0+25 hanya mampu menampung debit kala ulang 5 tahun.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>Sungai Sario, debit banjir rencana, tinggi muka air, HEC-HMS, HEC-RAS</em></p>2024-11-20T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59116Karakteristik Campuran Lapisan Stone Mastic Asphalt (SMA) Memanfaatkan Quary Kakaskasen2024-11-20T19:39:34+08:00Angelica R. Kamagiriannangelic@gmail.comSteve Ch. N. Palenewenspalenewen@unsrat.ac.idMecky R. E. Manoppomeckymanoppo@yahoo.com<p>Penelitian ini perlu dilakukan agar dapat menganalisa campuran SMA sehingga mendapatkan hasil yang tepat dan dapat menjadi acuan untuk pengembangan campuran SMA. Kadar aspal yang didapati dari campuran lapis SMA <em>Quary</em> Kakaskasen didapati sebesar 7,55% berasal dari karakteristik aspal VMA terendah yaitu 18.061%, VIM menunjukan kadar aspal 7% dengan nilai 5.261% serta 8% dengan nilai 3.962% yang memenuhi spesifikasi batas bawah dan batas atas, begitu juga untuk VCAmix yang setiap kadar aspalnya memenuhi spesifikasi dengan nilai terendah 0.379 pada kadar 8%, untuk nilai <em>draindown</em> mengalami peningkatan dengan hasil tertinggi pada 8% dengan nilai 0.251%, presentase VFB seiring meningkatnya kadar aspal maka meningkat pula dilihat dari nilai tertinggi ada pada kadar 8% dengan nilai 81.103%. Sedangkan <em>Quary</em> Kema didapati hasil VMA yang terendah 20.509% berada dikadar 8% untuk tertinggi 27.309% berada dikadar aspal 4%, hasil VIM menunjukan kadar aspal yang memenuhi batas atas dan batas bawah berada pada kadar 8% yakni 3.159%, hasil rasio VCAmix memenuhi spesifikasi yang ada dan mengalami peningkatan berdasarkan penelitian didapat yang terendah 0.421, kadar aspal dengan VFB meningkat dan untuk nilai tertinggi yang didapat 84.599 pada kadar aspal 8%, serta hasil <em>draindown</em> berada pada 0.297% pada kadar 8%. Kadar Aspal Optimum <em>Quary </em>Kema didapati sebesar 7,8%.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>Stone Mastic Asphalt, quarry, uji Marshall</em></p>2024-11-20T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59156Evaluasi Bangunan Pengaman Pantai Maruni Kota Manokwari Provinsi Papua Barat2024-11-21T16:49:06+08:00Stanley M. Palapessypalapessystanley@gmail.comMuhammad I. Jasinsanyjasin02@yahoo.comJeffry D. Mamotojeffrymamoto@unsrat.ac.id<p>Pantai maruni merupakan salah satu tempat wisata di kota manokwari yang terletak ditepi jalan raya Manokwari-Bintuni, daerah pantai ini berdekatan dengan kawasan pemukiman warga. namun kondisi pantai dengan gelombang yang cukup tinggi pada bulan tertentu telah merusak bangunan pengaman pantai yang sudah dibangun dan mengganggu kegiatan transportasi yang berlangsung di sepanjang jalan raya Manokwari-Bintuni. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, perlu dilakukan evaluasi bangunan pengaman pantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengumpulan data primer dan sekunder di lokasi Pantai Maruni. Data sekunder tersebut antara lain: data angin, data pasang surut dan batimetri Pantai Maruni, Selanjutnya adalah mengolah data untuk mendapatkan gelombang dan sedimen pantai. Hasil analisa menunkjukkan bahwa bangunan pengaman eksisting tidak sesuai dalam menahan gelombang dan sedimen yang timbul di Pantai Maruni. Rekomendasi bangunan pengaman pantai untuk kondisi terkini di Pantai Maruni adalah revetment dengan dimensi: elevasi mercu 3,54 m, lebar puncak 1,72 m, kemiringan 1:2, tinggi toe protection: 0,95 m, lebar toe protection: 2,96 m, dimana fungsi bangunan adalah untuk mengurangi transport sedimen dan menahan energi gelombang.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>Pantai Maruni, gelombang, pengaman pantai, revetment, evaluasi bangunan</em></p>2024-11-21T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59270Analisis Debit Banjir dan Tinggi Muka Air Sungai Ongkaw Di Desa Ongkaw Dua Kabupaten Minahasa Selatan2024-11-25T14:35:41+08:00Marcelina R. T. Manoppomrtmanoppo@gmail.comJeffry S. F. Sumarauwjeffrysumarauw@unsrat.ac.idCindy J. Supitcindyjeanesupit@unsrat.ac.id<p>Sungai Ongkaw terletak di Desa Ongkaw Dua, Kecamatan Sinonsayang, Kabupaten Minahasa Selatan. Sungai Ongkaw pernah meluap, oleh sebab itu dibutuhkan perhitungan debit banjir dan elevasi tinggi muka air yang dapat terjadi. Analisis debit banjir dan elevasi tinggi muka air dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan menggunakan metode <em>Log Pearson III</em>. Digunakan data hujan dari pos hujan Klimatologi Nonapan-Wineru. Data yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum selama 10 tahun, yaitu dari tahun 2008 s/d 2021. Pemodelan hujan aliran dengan program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS <em>Soil Conservation Services</em> dan untuk kehilangan air dengan <em>SCS Curve Number (CN)</em>. Untuk <em>baseflow</em> akan menggunakan metode <em>recession</em>. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji debit puncak. Dalam kalibrasi ini, parameter yang akan dikalibrasi adalah <em>lag time, curve number, recession constant, baseflow </em>dan<em> ratio to peak</em>. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil uji uji debit puncak menunjukan nilai 3,0 m<sup>3</sup>/det. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Analisis Hidraulika untuk prediksi elevasi tinggi muka air menggunakan program HEC-RAS. Hasil simulasi menunjukkan penampang melintang Sungai Ongkaw pada STA 0+175 dan STA 0+200 yang ditinjau tidak dapat menampung debit banjir untuk kala ulang 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>Sungai Ongkaw, debit banjir, HEC-HMS, HEC-RAS</em></p>2024-11-25T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59274Tinjauan Teknis Perencanaan Dan Aspek Hukum Sistem Penyediaan Air Minum (Studi Kasus: Perencanaan SPAM Malalayang Manado) 2024-11-25T16:01:50+08:00Jantje B. Mangaremangarejantje01@gmail.com<p>Suatu perencanaan yang baik memerlukan landasan hukum yang kuat. Dalam membantu perencanaan teknis, penyediakan prasarana air minum sebagai kebutuhan dasar, sangatlah perlu ditopang oleh aspek hukum yang mengacu kepada bidang perencanaan tersebut. Untuk melayani suatu kawasan dalam rangka pengadaan standar pelayanan (minimal oleh sistem perpipaan), diperlukan persiapan perancangan sistem penyediaan air minum perpipaan di Perkotaan. Demikianlah sehingga apabila didukung oleh sumber-sumber daya yang memadai, yang mampu memberikan kontribusi serta implementasi, maka perancangan dalam rangka pembangunan suatu sistem penyediaan Air Minum akan sesuai dengan kriteria teknis yang diharapkan serta memiliki landasan hukum yang tepat., pada suatu kawasan. Adapun acuan-acuan yang berlaku terkait dengan penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), antara lain Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang pengembangan SPAM, PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), Perpres No. 29/2009 tentang Pemberian Jaminan Dan Subsidi Bunga Oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum, Permen PU No.21/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Kelayakan Investasi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Dapat ditarik kesimpulan berdasarkan tujuan penulisan yakni peninjauan perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum di Malalayang Manado maka dapat dilihat secara aspek hukum, peraturan-peraturan perundangan yang ada yang berhubungan dengan perencanaan SPAM cukup lengkap, serta dari sisi teknis, dengan menggunakan software EPAnet, maka akan dapat dilihat bahwa langkah-langkah metode analisis dan desain sudah sesuai dengan literatur-literatur yang ada, serta sudah sangat lengkap.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>SPAM, EPANET, jaringan pipa, kebutuhan air, kawasan</em></p>2024-11-25T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59285Studi-Aplikasi Algoritma Genetika Pada Optimasi Pekerjaan Konstruksi (Studi Kasus : Biaya Konstruksi Perumahan)2024-11-25T21:23:28+08:00Jantje B. Mangaremangarejantje01@gmail.com<p>Studi dan aplikasi ilmu, di jaman ini, sangat perlu dihubungkan dengan perkembangan teknologi komputer. Ilmu teknik sipil, salah satunya, merupakan lingkup yang terus berkembang; lazim disebut teknologi konstruksi. Proses analisis dan desain, yang dulunya sangat sulit diliteraturkan, sekarang timbul di mana-mana oleh karena teknologi. Komputer memegang peranan penting dalam hal ini. Tidak hanya untuk mempermudah namun juga untuk lebih mendalam, itulah sebabnya, perlu adanya ruang studi dan aplikasi ini dipadanankan dengan computer programmings. Algoritma Genetika merupakan jenis algoritma yang sudah semakin sering digunakan untuk memecahkan problema-problema yang sering dimunculkan saat ini. Bolehkah studi aplikasi computer programmings dipertalikan ke dalam ruang lingkup ilmu Teknik Sipil? Tentu saja. Optimasi pekerjaan konstruksi di dalam ranah ilmu Teknik Sipil salah satu yang merupakan yang menarik perhatian di kalangan pemerhati sekaligus para pekerja konstruksi. Dari pengertiannya, “Finding the best Solution”, optimasi merupakan suatu pencapaian keadaan atau tindakan terbaik yang mampu dicapai dari suatu masalah pengambilan keputusan dengan berbagai jenis sumber daya yang membatasinya. Problema optimasi secara umum terbagi menjadi dua : optimasi tanpa kendala dan optimasi dengan kendala. Pada dasarnya optimasi dengan kendala yakni penentuan dari persoalan barbagai nilai variable suatu fungsi untuk mendapatkan hasil yang maksimum. Berdasarkan subbab hasil analisis pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa studi aplikasi Algoritma Genetika yang diterapkan pada proyek konstruksi, dengan menggunakan bantuan software MATLAB dapat dilakukan. Secara khusus, pada proyek pekerjaan pembangunan rumah T-54/170, dengan harga penawaran pekerjaan beton sebesar Rp.7.000.000,00//m3, harga penawaran pekerjaan per luasan lantai Rp. 2.200.000,00/m2, dan harga penawaran pekerjaan per luasan halaman Rp. 85.000,00/m2 paving block maka nilai-nilai optimal yang didapat untuk volume beton maksimal yakni 15,5 m3, luasan lantai maksimal 53 m2, dan luasan halaman untuk paving 90 m2, dengan harga penawaran sebesar Rp. 232.750.000,00.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>algoritma genetika, optimasi, MATLAB, konstruksi, perumahan, biaya</em></p>2024-11-25T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59357Perencanaan Struktur Beton Bertulang Gedung 4 Lantai Di Kota Manado Dengan Menggunakan SNI 2847:2019 Dan SNI 1726:20192024-12-01T18:30:58+08:00Deamilenda B. Lolowangdeamilendalolowang@gmail.comServie O. Dapasservie.jo@gmail.comRonny E. Pandalekeronny_pandaleke@yahoo.com<p>Pembangunan suatu gedung bertingkat memerlukan perencanaan yang matang, agar selama masa penggunaannya, gedung tersebut aman terhadap semua beban yang bekerja. Dikarenakan wilayah Indonesia berada pada wilayah rawan gempa, maka perlu direncanakan gedung yang aman terhadap gempa. Perencanaan suatu gedung beton bertulang tahan gempa di Indonesia, harus mengacu pada SNI 2847:2019, yaitu tentang persyaratan beton struktural untuk bangunan Gedung dan SNI 1726:2019, yaitu tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non-gedung, serta SNI 1727:2020 yaitu tentang beban minimum untuk perancangan bangunan gedung. Gedung yang direncanakan merupakan gedung 4 lantai, dengan panjang 40 m, lebar 28 m, dan tinggi 16,5 m, yang terletak di Kota Manado, Sulawesi Utara. Kategori desain seismik termasuk dalam kategori “D” dan direncanakan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Komponen struktur yang direncanakan terdiri dari komponen struktur atas yaitu balok, kolom, dan pelat. Pemodelan dan analisis struktur menggunakan <em>Software ETABS Ultimate V.20.0.0. </em>Berdasarkan desain dan analisis yang telah dilakukan, diperoleh struktur gedung yang telah memenuhi persyaratan keamanan. Persyaratan perencanaan menggunakan sistem rangka pemikul momen khusus juga telah terpenuhi.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>Perencanaan Struktur Gedung, Beton Bertulang, SRPMK, ETABS</em></p>2024-12-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59414Analisis Geoteknik Ruas Jalan Rurukan Sebagai Daerah Agrowisata Pada Penambahan Beban Timbunan2024-12-05T14:50:01+08:00Roski R. I. Legranslegransroski@unsrat.ac.idSteeva G. Rondonuwusteeva_rondonuwu@unsrat.ac.idOktovian B. A. Sompiebspompie@yahoo.com<p>Kegiatan timbunan pada kawasan rest area daerah agrowisata yang terletak di jalan Tomohon-Rurukan memerlukan suatu kajian geoteknik sehingga diperoleh informasi mengenai kestabilan timbunan dan konstruksi pengaman timbunan. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis geoteknik terhadap pekerjaan timbunan pada kawasan rest area daerah agrowisata, yang meliputi: i) kestabilan daya dukung tanah asli akibat timbunan, pada kondisi jangka pendek dan jangka panjang; ii) kestabilan lereng timbunan, pada kondisi jangka pendek dan jangka panjang dan iii) kestabilan konstruksi pengaman lereng timbunan, yang berupa dinding penahan tanah dangkal. Analisis ini menggunakan data yakni potongan lereng alami, potongan rencana timbunan dan data tanah yang diperoleh dari penyelidikan tanah lapangan melalui uji CPT/sondir. Parameter tanah yang digunakan dalam analisis adalah hasil korelasi terhadap hasil uji CPT/sondir. Hasil analisis memberikan kesimpulan yakni lereng alami pada kawasan rest area di jalan Tomohon-Rurukan berada dalam kondisi cenderung stabil dan rentan terhadap kelongsoran saat terjadi gempa dan lereng timbunan pada kondisi jangka panjang memiliki faktor keamanan yang tidak memenuhi persyaratan faktor keamanan minimum. Untuk mengamankan lereng timbunan, digunakan dinding penahan tanah dangkal tipe gravity wall. Analisis kestabilan dinding penahan tanah tersebut menunjukkan bahwa dinding penahan tanah stabil terhadap guling, geser local, daya dukung tanah, gempa dan kestabilan global.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci: Rurukan, agrowisata, timbunan, geoteknik</em></p>2024-12-05T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59466Analisis Neraca Air Di Titik Bendung Lahendong 2 Desa Rasi Kabupaten Minahasa Tenggara2024-12-09T22:41:10+08:00Thessalonika S. G. Lumowathessalonikalumowaa@gmail.comJeffry S. F. Sumarauwjeffrysumarauw@unsrat.ac.idLiany A. Hendrattalianyhendratta@unsrat.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis neraca air di titik bendung Lahendong 2, yang merupakan bagian dari Daerah Irigasi Lahendong di Desa Rasi, Kabupaten Minahasa Tenggara. Sebagian besar air yang digunakan dalam hal ini untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi, jadi dengan melakukan analisis neraca air diharapkan dapat membantu untuk mengatur penggunaan air secara lebih efisien dan optimal. Analisis neraca air dilakukan dengan menghitung perbandingan antara ketersediaan air dan kebutuhan air. Untuk menghitung ketersediaan air digunakan metode NRECA (<em>National Rural Electric Cooperative Association</em>) <em>Modified</em> dengan data yang tersedia yaitu data curah hujan, evapotranspirasi dan parameter DAS untuk menghitung debit andalan Q80% dan ketersediaan air untuk pemeliharaan Sungai Q95%. Hasil dari analisis neraca air di titik Bendung Lahendong 2 menunjukkan adanya periode-periode defisit air di mana kebutuhan air melebihi ketersediaan air, yaitu pada periode Januari I, Januari II, Februari II, Maret I, April I, Mei I, Mei II, Juni I, Juni II, Juli I, Juli II, Agustus I, September I, September II, Oktober I, Oktober II, Desember I, yang menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan irigasi. Namun, juga terdapat periode surplus air yang dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan sumber daya air yang lebih efektif, yaitu pada periode Februari I, Maret II, April II, Agustus II, November I, November II, dan Desember II.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>Bendung Lahendong 2, Metode NRECA, neraca air</em></p>2024-12-09T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59483Model Distribusi Kecepatan Angin Untuk Peramalan Gelombang Di Wilayah Perairan Manado2024-12-12T10:54:35+08:00Reinhard H. M. Lihondatureinhardlihondatu@gmail.comArthur H. Thambasarthurthambas@unsrat.ac.idJeffry D. Mamotojeffrymamoto@unsrat.ac.id<p>Perencanaan bangunan pengaman pantai pada dasarnya memerlukan beberapa data yang harus diketahui, salah satunya adalah data gelombang. Namun, ketersediaan data gelombang cenderung menjadi suatu permasalahan dikarenakan data tersebut tidak tersedia di Lokasi pekerjaan bahkan sulit untuk didapatkan. Dikarenakan hal tersebut, maka para ahli mengemukakan beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk meramalkan tinggi gelombang. Berdasarkan data angin dapat dibuat suatu model distribusi kecepatan angin yang bisa digunakan untuk peramalan gelombang. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data angin dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika – Stasiun Meteorologi Maritim Bitung di Kota Bitung. Adapun data yang diambil adalah data arah dan kecepatan angin setiap jam selama kurun waktu 5 tahun (2018-2023) di Kota Manado. Data ini kemudian dianalisis untuk pembuatan model distribusi kecepatan angin di wilayah perairan Manado, yang dapat dipakai untuk meramalkan tinggi gelombang dengan metode Darbyshire dan SMB dengan beberapa kondisi yang diperhitungkan. Hasil penelitian ini kemudian di sajikan dalam bentuk grafik persamaan regresi linear berdasarkan durasi rencana 12 jam sehingga dapat digunakan untuk meramalkan tinggi gelombang yang akan terjadi di wilayah perairan kota Manado.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>model distribusi,kecepatan angin,peramalan gelombang</em></p>2024-12-12T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59485Pemanfaatan Agregat Batu Gunung Karangetang Kabupaten Kepulauan Sitaro Pada Campuran AC-WC2024-12-12T11:59:45+08:00Vierihard A. Tolipadeboas23@gmail.comSteve Ch. N. Palenewenspalenewen@unsrat.ac.idMecky R. E. Manoppomeckymanoppo@yahoo.com<p>Kabupaten Sitaro, khususnya pulau Siau adalah salah satu daerah yang berpotensi memiliki sumber material berupa agregat batu gunung. Namun meskipun berpotensi, pemanfaatan agregat batu gunung Karangetang dalam konstruksi jalan masih terbatas, dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai karakteristik fisik, mekanik, dan teknis dari agregat tersebut. Sehingga untuk menopang agregat ini akan dilakukan penambahan ataupun penggabungan (mix) dengan agregat dari Kema yang telah diketahui memiliki kualitas yang baik, dan dinilai mampu mengimbangi agregat Karangetang. Hasil pemeriksaan material dan sifat fisik agregat dari material yang diambil dari batuan gunung Karangetang Kabupaten Kepulauan Sitaro tidak memenuhi standar spesifikasi dikarenakan nilai rata-rata keausan mencapai 61,41%, sehingga dilakukan penggabungan (mix) material agregat dari Kema dan didapatkan hasil rata-rata 36,42%; untuk agregat kasar berat jenis bulk yaitu 2,4%, berat jenis SSD 2,5%, berat jenis semu 2,7% dan penyerapan air yaitu 4,4%. Untuk agregat sedang berat jenis bulk yaitu 2,3%, berat jenis SSD 2,4%, berat jenis semu 2,7% dan penyerapan air yaitu 6,1%. Sedangkan untuk agregat halus berat jenis bulk yaitu 2,7%, berat jenis SSD 2,8%, berat jenis semu 2,9% dan penyerapan air yaitu 1,6%. Untuk nilai karakteristik Marshall yang memenuhi spesifikasi didapatkan nilai-nilai sebagai berikut. Kombinasi Variasi Gradasi Agregat mendekati Batas Atas; Nilai Stabilitas: 1530,84 kg;Nilai Flow: 3,38 mm; Nilai VMA: 15,161%; Nilai VIM: 3,271%; Nilai VFB: 78,458%; Nilai FF/Kadar Aspal Efektif: 1,342; Kepadatan: 2,357gr/cc, pada Kadar Aspal Optimum (KAO) 6,85%. Kombinasi Variasi Gradasi Agregat mendekati Batas Tengah; Nilai Stabilitas: 1439,64 kg;Nilai Flow: 3,44 mm; Nilai VMA: 15,161%; Nilai VIM: 3,791%; Nilai VFB: 74,997%; Nilai FF/Kadar Aspal Efektif: 1,201; Kepadatan: 2,329gr/cc, pada Kadar Aspal Optimum (KAO) 6,82%. Kombinasi Variasi Gradasi Agregat mendekati Batas Bawah; Nilai Stabilitas: 1331,21 kg;Nilai Flow: 3,16 mm; Nilai VMA: 15,160%; Nilai VIM: 4,347%; Nilai VFB: 71,339%; Nilai FF/Kadar Aspal Efektif: 1,153; Kepadatan: 2,300gr/cc, pada Kadar Aspal Optimum (KAO) 6,77%.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>Karangetang, AC-WC, mix, Uji Marshall </em></p>2024-12-12T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59576Minimalisir Pendangkalan Danau Tondano Melalui Pemanfaatan Material Kerukan Sebagai Bahan Timbunan - Suatu Uji Geoteknik Pada Perbaikan Tanah Lunak Dengan Memanfaatkan Water Hyacinth2024-12-20T18:18:28+08:00Oktovian B. A. Sompieb_sompie@unsrat.ac.idSteeva G. Rondonuwusteeva_rondonuwu@unsrat.ac.idRoski R. I. Legranslegransroski@unsrat.ac.id<p>Pembangunan infrastruktur yang pesat di wilayah Indonesia membutuhkan ketersediaan lahan yang memadai. Ketersediaan tanah lempung lunak di beberapa wilayah di Indonesia, memungkinkan pelaksanaan konstruksi tidak dapat dihindari pada kondisi tanah tersebut. Walaupun karakteristik lempung lunak yang memiliki daya dukung yang rendah, kuat geser yang rendah, kemampumampatan tinggi, rendahnya permeabilitas dan tingginya kemampuan mengikat air (Liquid Limit tinggi) menjadikan lempung lunak sebagai tanah yang sangat jelek untuk struktur. Karena itu upaya perbaikan tanah banyak dilakukan untuk maksud tersebut. Salah satu usaha untuk menstabilkan tanah lunak adalah dengan percepatan konsolidasi yaitu proses pemampatan tanah akibat terdisipasinya air pori. Dengan demikian kepadatan relatif tanah dapat ditingkatkan, dan kuat geser tanah meningkat pula. Konsolidasi pada tanah dengan kadar air yang sangat tinggi dapat dilakukan dengan dua tahap. Pertama dengan konsolidasi akibat berat tanah sendiri, dimana partikel padat akan turun ke bawah melalui proses sedimentasi. Selanjutnya setelah kadar air menjadi normal (w < 150%), peristiwa konsolidasi dilakukan baik secara mekanik maupun dengan bahan tambahan.Penelitian ini memberikan solusi, pemanfaatan tanah dasar dengan material lempung lunak untuk memenuhi tersedianya lahan. Metode yang akan digunakan yaitu dengan memanfaatkan bahan tambahan yang banyak terdapat di Sulawesi Utara dalam hal ini arang eceng gondok (charcoal water hyacinth).</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci:</em><em> Danau Tondano, self-consolidation, tanah lunak, water hyacinth</em></p>2024-12-20T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59578Faktor Skala: Pengukuran Parameter Uji Konsolidasi Cepat Dan Perbandingan Dengan Odometer Konvensional2024-12-20T19:28:59+08:00Steeva G. Rondonuwusteeva_rondonuwu@unsrat.ac.idOktovian. B. A. Sompieb_sompie@unsrat.ac.idAlva N. Sarajaralva.sarajar@unsrat.ac.id<p>Serangkaian uji konsolidasi cepat dilakukan dengan memodifikasi alat uji odometer konvensional dengan laju pembebanan tetap dan laju regangan tetap. Pengujian ini mempercepat lama pengujian konsolidasi satu dimensi sepuluh kali lebih cepat, dari sepuluh hari pada uji odometer konvensional menjadi tiga jam pada uji konsolidasi cepat. Selanjutnya dibandingkan kedua metode pengujian konsolidasi tersebut dan ditampilkan faktor skala yang dapat mengkonversi parameter uji odometer konvensional ke uji konsolidasi cepat, dan sebaliknya.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci:</em><em> laju regangan tetap, laju pembebanan tetap, faktor skala, odometer, konsolidasi</em></p>2024-12-20T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/59584Probity Audit Paket Pekerjaan Strategis Pemerintah Di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur2024-12-21T15:42:04+08:00Ari P. Mokogintaaripurwadimokoginta@gmail.comRecky H. E. Sendouwreckysendow@unima.ac.idGoinpeace H. Tumbelgoinpeacetumbel@unima.ac.id<p>Penelitian ini berjudul Probity Audit Paket Pekerjaan strategis Pemerintah di Kabupaten Bolaang Mongondow timur, dan mempunyai tujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan Pemanfaatan Probity audit atas Persiapan Pengadaan Paket Pekerjaan Strategis Pemerintah di Kabupaten Bolaang Mongondow timur dan Faktor Determinan yang mempengaruhi efektifitas Pelaksanaan Probity audit atas Persiapan Pengadaan Paket Pekerjaan Strategis Pemerintah di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur tahun 2023. Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Berikut ini hasil penelitiannya terkait: 1) Sumber daya manusia; Sumber daya manusia (auditor) dalam tim Probity masih kurang, baik dari segi jumlah maupun kompetensi, sehingga tidak sesuai ketentuan dalam peraturan BPKP nomor 3 tahun 2019; 2) Sarana dan Prasarana: Sarana dan prasarana pendukung/penunjang dalam pelaksanaan Probity audit atas persiapan pengadaan belum memadai; 3) Waktu: Probity audit atas persiapan pengadaan dilakukan tidak tepat waktu (setelah tender ) sehingga tidak sesuai ketentuan dalam peraturan BPKP nomor 3 tahun 2019 yaitu bersamaan dengan proses atau segera setelahnya (real time). Hasil Penelitian terkait faktor determinan yang mempengaruhi keberhasilan probity audit atas persiapan pengadaan adala sebagai berikut: 1) Komunikasi: komunikasi para pihak dalam pelaksanaan Probity audit masih sangat lemah, sehingga berdampak pada keterlambatan pelaksanaan Probity audit; 2) Kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan: Tim Probity audit dan Pejabat Pembuat Komitmen tidak patuh terhadap waktu pelaksanaan probity audit; 3) Manajemen resiko: tidak terdapat dokumen risk register sehingga Tim Probity audit dan Pejabat Pembuat Komitmen tidak menerapkan manajemen resiko; 4) Anggaran: Anggaran pengawasan yang dialokasikan untuk pelaksanaan probity audit masih sangat terbatas; 5) Kepedulian Pimpinan/Kepala Daerah: kepedulian Pimpinan tertinggi pelaksanaan pengawasan masih kurang.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci: probity audit, paket pekerjaan strategis, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur</em></p>2024-12-21T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNO