https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/issue/feedTEKNO2024-11-04T18:46:13+08:00Alva N. Sarajaralva_sarajar@yahoo.comOpen Journal Systemshttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/58785Penerapan Metode CPM (Critical Path Method) Dalam Perencanaan Manajemen Proyek Pada Proyek Jalan Molompar Utara-Wawali Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara2024-11-04T12:57:56+08:00Aprilia A. Rolangonapriliarolangon02@gmail.comAriestides K. T. Dundutorry@unsrat.ac.idGrace Y. Malingkasgracemalingkas@unsrat.ac.id<p>Transportasi darat merupakan salah satu sarana yang penting untuk meningkatkan pembangunan suatu daerah sehingga dianggap mampu melayani mobilisasi penduduknya dengan aman, nyaman, layak dan lancar. Dalam pembangunan sebuah proyek jalan banyak faktor-faktor pendukung yang memang harus diperhatikan. Oleh sebab itu, sebuah proyek akan memiliki batas waktu <em>(deadline) </em>dari setiap aktivitas yang berlangsung, dimana artinya proyek tersebut harus diselesaikan sebelum atau tepat waktu yang telah ditentukan. Maka manajemen proyek sangat di perlukan agar proyek terkelola dengan teratur. Pada penelitian ini, metode penelitian yang akan digunakan yaitu metode CPM <em>(Critical Path Method) </em>yang merupakan dasar dari sistem perencanaan dan pengendalian pekerjaan yang didasarkan pada network atau jaringan kerja. Metode ini mampu mengidentifikasi jalur kritis pada sekumpulan aktivitas yang telah ditentukan ketergantungan antar aktivitasnya. Penelitian ini mengambil studi kasus proyek jalan Molompar Utara-Wawali Pasan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara. Teknik pengumpulan data dan jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data sekunder dimana data sekunder dalam penelitian ini berupa <em>time schedule</em> (Kurva S) yang didapatkan dari dinas PUPR Minahasa Tenggara. Setelah menerapkan metode CPM pada proyek jalan Molompar Utara-Wawali Pasan maka pekerjaan yang dilintasi jalur kritis diantaranya pekerjaan A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L. Dan pekerjaan yang tidak dilintasi jalur kritis yaitu pekerjaan J. Dimana setiap pekerjaan yang dilintasi jalur kritis diselesaikan tepat waktu agar tidak terjadi keterlambatan, dan pekerjaan yang tidak dilintasi jalur kritis masih bisa memiliki tenggang waktu.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci</em>: <em>Metode CPM, manajemen proyek, proyek jalan</em></p>2024-11-04T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNOhttps://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/58788Stabilisasi Lereng Galian Dengan Perkuatan Shotcrete Pada Pengalihan Sungai Araren Di Kabupaten Minahasa Utara2024-11-04T18:46:13+08:00Aprilia N. Sumampouwsumampouwaprilia@gmail.comRoski R. I. Legranslegransroski@unsrat.ac.idAlva N. Sarajaralva.sarajar@unsrat.ac.id<p>Lereng galian pada pekerjaan pengalihan sungai Araren di Kabupaten Minahasa Utara adalah lereng yang stabil pada awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sungai pengalihan. Adanya curah hujan yang tinggi selama sepekan menyebabkan terjadinya deformasi lereng yang berlebihan akibat rembesan air hujan, yang pada akhirnya menyebabkan kelongsoran pada lereng galian. Untuk mengamankan lereng tersebut pasca terjadinya longsor digunakan <em>shotcrete</em> dengan drainase horisontal sebagai perkuatan lereng. Tahapan analisis diawali dengan analisis balik (<em>back analysis</em>) untuk mendapatkan parameter kuat geser pada saat terjadi longsor. Parameter kuat geser hasil analisis balik digunakan dalam analisis kestabilan lereng dengan perkuatan <em>shotcrete</em>. Hasil analisis kestabilan lereng dengan perkuatan <em>shotcrete</em> yang dilengkapi drainase horisontal menyimpulkan bahwa penggunaan shotcrete dengan mutu beton K-250 setebal 10 cm yang dilengkapi dengan pipa drainase horisontal sepanjang 10 m dengan sudut kemiringan 4˚ dari bidang horizontal dapat meningkatkan faktor keamanan lereng pada kondisi statis yakni 1.33 dan pada beban gempa sebesar 1.15.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci: stabilisasi lereng, shotcrete, drainase horisontal, back analysis, faktor keamanan</em></p>2024-11-04T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 TEKNO