PKM PEMBUATAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) DAN INSEKTISIDA BOTANIS UNTUK PENGENDALIAN HAMA TANAMAN CABAI DI KELURAHAN KAKASKASEN II KECAMATAN TOMOHON UTARA SULAWESI UTARA
DOI:
https://doi.org/10.35799/tsj.v2i1.26907Keywords:
Capsicum annuum, PGPR, Insektisida Botanis, Barringtonia asiatica, Pupuk organicAbstract
Selama ini, penanggulangan hama dan penyakit yang menyerang cabai oleh petani dilakukan dengan menggunakan pestisida sintetis dan pupuk anorganik atau sintetik. Penggunaan bahan kimia sintetis dengan dosis tinggi dan jangka waktu lama menyebabkan terjadinya akumulasi residu bahan kimia yang berbahaya di dalam tanah dan berpotensi mencemari produksi dan lingkungan. Penggunaan pupuk sintetik yang tidak terkontrol, memungkinkan tanah menjadi jenuh dan tak dapat lagi membantu penyerapan tanaman. Kelebihan penggunaan pupuk anorganik dapat menyebabkan tanaman menjadi peka dan mudah untuk diserang oleh organisme pengganggu tanaman. Program Kemitraan Masyarakat dilakukan oleh Tim Pengusul berupa alih teknologi pengendalian hama dan penyakit yang ramah lingkungan terhadap kelompok tani Sehati di Kelurahan Kakaskasen II selain dapat mengurangi penggunaan pestisida sintetis yang diganti dengan pestisida nabati yaitu ekstrak buah bitung (Barringtonia asiatica) dan penggunakan pupuk organik berupa Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) akan dapat mengurangi cemaran terhadap produk dan lingkungan serta dapat meningkatkan produksi tanaman cabai. Kegiatan PKM untuk kelompok tani tanaman cabai dilaksanakan di Kelurahan Kakaskasen II, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon. Sebagai mitra adalah kelompok tani Sehati. Kelompok tani telah diajarkan cara memproduksi (PGPR) dan penggunaan insektisida botanis (Barringtonia asiatica L.) secara mandiri sehingga dapat menunjang pertumbuhan dan mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabai secara berkesinambungan. Alih teknologi sederhana ini secara cerdik telah memberikan dampak kepada kelompok-kelompok tani lainnya yang ada di sekitar wilayah tersebut.