Pemberdayaan Kelompok Lestari Di Desa Tiwoho Melalui Pelatihan Pembuatan Nuget Ikan Panggang Berbahan Dasar Mangrove Sebagai Makanan Eksotis

Authors

  • Djuhria Wonggo Universitas Sam Ratulangi
  • Albert Royke Reo Universitas Sam Ratulangi
  • Hanny Mewengkang Universitas Sam Ratulangi
  • Silvana Dinaintang Harikedua Universitas Sam Ratulangi
  • Grace Sanger Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35799/tsj.v4i1.43399

Keywords:

mangrove, olahan ikan, makanan eksotis

Abstract

Abstrak

Desa Tiwoho memiliki taman wisata hutan mangrove dilengkapi trail, dermaga, dan kantin. Untuk menambah daya tarik pengunjung, perlu dikembangkan suau produ yang khas dan menarik. Tujuh puluh lima persen (75%) ibu-ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga di Desa Tiwoho perlu mendapat pelatihan pengolahan produk pangan dengan memanfaatkan sumber daya lokal yaitu ikan dan mangrove. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan tentang manfaat mangrove untuk kesehatan, peranan pangan fungsional, bahaya konsumsi garam, gula dan lemak yang berlebihan. dan melatih pembuatan bakso, kaki naga, ilobulo dan nuget ikan panggang yang berbahan mangrove sebagai makanan eksotis. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Pengetahuan ibu-ibu tentang pengolahan ikan sebelum penyuluhan sangat kurang, setelah penyuluhan pengetahuan ibu-ibu lebih meningkat dan dapat memahami konsep pembuatan produk olahan ikan dengan baik. Sebelum pelatihan dan pendampingan, pengetahuan ibu-ibu baru mengenal pembuatan bakso apa adanya tanpa memperhitungkan jumlah tepung yang ditambahkan dan belum pernah membuat produk olahan ikan lainnya. Setelah pelatihan dan pendampingan, ibu-ibu sudah dapat membuat sendiri produk olahan ikan dengan hasil yang memuaskan. PKM ini dapat dilaksanakan dengan aman, lancar dan sukses

Kata kunci: mangrove, olahan ikan, makanan eksotis

 

Abstract

Tiwoho Village has a mangrove forest tourism park equipped with trails, piers, and canteens. However, it is necessary to develop a unique and interesting food product so that it can attract more visitors. Seventy-five percent (75%) of women who work as housewives in Tiwoho Village can be trained to processed fish product by utilizing local resources, namely fish and mangroves. The purpose of this activity is to provide education about the benefits of mangroves for health, the role of functional food, and the dangers of consuming excessive salt, sugar, and fat. Also, this activity will train women in making meatballs, drumstick, ilobulo and grilled fish nuggets made from mangroves as exotic foods. The method used is counseling, training, mentoring and evaluation. Women knowledge about material before counseling is very less after counseling, mothers' knowledge is better and can understand the concept of making nuggets well. Prior to the training and mentoring, the knowledge of the mothers was new to making meatballs as is without considering the amount of flour added and had never made other processed fish products. After training and mentoring, women can make their own processed fish products with satisfactory results. This community partnership program can be carried out safely, smoothly, and successfully.

Keyword : Mangrove, Processed fish, exotic food.

References

Ardiansyah, P.R; Wonggo, D; Dotulong, V; Damongilala L.J; Harikedua, S.D; Mentang, F dan Sanger, G. 2021. Proksimat Pada Tepung Buah Mangrove Sonneratia alba. Media Teknologi Hasil Perikanan 8(3):83–87 .

Hendriadi, A. 2019. Ketahanan Pangan : Capaian dan Arah Kebijakan. Disampaikan pada simposium Nasional Between Food Security and Safety: Mencari Konsep Baru. Badan Ketahanan Pangan Jakarta.

Jannah, S.I., Wonggo, D., Mongi, E.L., Dotulong, V., Pongoh, J., Makapedua, D.M., dan Sanger, G. 2020. Kadar Serat Tepung Buah Mangrove Sonneratia alba asal Pesisir Wori Kabupaten Minahasa Utara. Media Teknologi Hasil Perikanan 8(2):50–57.

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Pengaruh Konsumsi Garam Berlebih terhadap Penyakit Tidak Menular. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. p2ptm. Kemkes.go.id.

Kemenkes 2013. Permenkes Nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi kandungan gula, garam, dan lemak serta pesan kesehatan untuk pangan olahan dan pangan siap saji.

Rahman R, Ernawati H dan Bakrie I. 2017. Studi Aspek Sosial, Ekonomi Dan Budaya Masyarakat Desa Sedulang Terhadap Upaya Kelestarian Cagar Alam Muara Kaman Sedulang Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 1.

Suter, I.K. 2013. Pangan Fungsional dan Prospek Pengembangannya. Makalah disajikan pada Seminar Sehari dengan tema “Pentingnya Makanan Alamiah (Natural Food). Untuk Kesehatan Jangkan Panjang. IKM.Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan. Denpasar. 18 Agustus 2013.

Sparmini dan Wijayanti A T. 2015. Buku Ajar. Masyarakat Desa dan Kota ( Tinjauan Geografis, Sosiologis dan Historis. Fak. Ilmu Sosial. Universitas Negeri Yokyakarta. 152 hal.

Wonggo, D., Berhimpon, S., Kurnia, D. and Dotulong, V. 2017. Antioxidant Activities of Mangrove Fruit (Sonneratia alba) taken from Wori Village, North Sulawesi, Indonesia. International Journal of ChemTech Research. 10(12): 284-290.

Wonggo, D dan Reo, A. dan Mewengkang, H. 2019. Peningkatan Mutu Nuget Dan KakiNaga Ikan Melalui Substitusi Tepung Buah Mangrove Sonneratia alba Sebagai Pangan Fungsional. Laporan Penelitian Riset Terapan Unggulan Unsrat (RTUU).

Wonggo, D., Reo, A., dan Mewengkang, H. 2021. Substitusi Tepung Buah Mangrove Sonneratia alba pada Nuget Ikan Panggang sebagai Pangan Fungsional Sumber Serat. Laporan Penelitian Riset Terapan Unggulan Unsrat (RTUU).

Downloads

Published

2022-04-01

Issue

Section

Articles