PKM: Pelatihan Relaksasi Nafas Ballon Blowing Untuk Meningkatkan Saturasi Oksigen Pada Warga Desa Bungkulan Singaraja
DOI:
https://doi.org/10.35799/vivabio.2.2.2020.30279Abstract
PPOK merupakan penyakit kronis saluran nafas yang ditandai dengan adanya hambatan aliran udara yang bersifat progresif lambat, yang disebabkan oleh pajanan faktor risiko seperti merokok, polusi udara, penyakit PPOK biasanya terjadi pada usia pertengahan dan tidak biasa hilang dengan pengobatan. Seseorang dikatakan PPOK apabila pernah mengalami sesak napas bertambah jika beraktifitas atau bertambah dengan meningkatnya usia disertai batuk berdahak, atau pernah mengalami sesak napas disertai batuk berdahak. Saturasi oksigen ada pasien PPOK dapat mengalami penurunan sampai 85% yang dapat mengakibatkan hipoksemia, sianosis. Relaksasi pernapasan mempunyai banyak teknik salah satunya adalah dengan menggunakan
balon (ballon blowing) teknik relaksasi dengan meniup balon dapat membantu otot intracosta mengelevasikan otot diafragma dan kosta. Sehingga memungkinkan untuk menyerap oksigen, mengubah bahan yang masih ada dalam paru dan mengeluarkan karbondioksida dalam paru. Permasalahan warga Desa Bungkulan belum pernah diadakan pemberian edukasi tentang relaksasi nafas dengan tehnik ballon blowing. Selain itu, kurangnya pengetahuan tentang
relaksasi nafas dengan tehnik ballon blowing pada pasien PPOK. Tujuan kegiatan PKM ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam tehnik latihan nafas ballon blowing. Metode yang digunakan adalah ceramah/penyuluhan, tutorial dan demonstrasi latihan nafas ballon blowing. Hasil kegiatan ini meningkatkan pemahaman dan pengetahuan warga desa
Bungkulan tentang konsep penyakit PPOK dan latihan nafas ballon blowing. Pengingkatan Keterampilan sebesar 80 % dalam Latihan nafas Ballon Blowing.
References
Ade Irma Nahdliyyah, Nur Achiri M, T. A. dkk. (2020). Tema : Latihan Keseimbangan, Pernafasan Untuk Meningkatkan Aktivitas Fungsional
pada Lansia. Abdimas, 1(1), 20–29.
Djojodibroto, D. (2014).Respirologi(Respiratory Medicine) (J.
S. Melinda (ed.); 2nd ed.). Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Ikawati, Z. (2011). Penyakit Sistem pernafasan dan Tatalaksana terapinya
(Anindya (ed.)). Bursa Ilmu. Kartikasari, D., & Fajriyah, N. N. (2019).
Edukasi Latihan Pernapasan Diafragma pada Pasien Asma di Poli Paru Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. The 10th University Research Colloqium 2019 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong, 1050–1053.
Pratiwi, I. N., Pendidikan, P. S., Keperawatan, N. F., Airlangga, U.,
Mulyorejo, K. C., Pendidikan, P. S., Keperawatan, N. F., Airlangga, U.,
Mulyorejo, K. C., Dewi, L. C., Pendidikan, P. S., Keperawatan, N. F.,
Airlangga, U., & Mulyorejo, K. C. (2020). Pemberdayaan Kader Dan
Keluarga Dalam Upaya Perbaikan Perubahan Fisik Penderita Tuberculosis Melalui Latihan Pernapasan. Journal of Community Engagement, 1(1), 24–31.
Tunik, Rosa, E. M., & Khoiriyati, A. (2017). pengaruh Breathing Relaxtation dengan Teknik Ballon Blowing Terhadap Saturasi Oksigen dan
Perubahan Fisiologs Kecemasan Pasien dengan PPOK.
Yuningsih, & Islamic. (2017). Pengaruh Latihan Nafas Dalam Terhadap
Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Klien Terpasang WSD Di RSUD
Kabupaten Tangerang.