PKM Pada Kelompok Masyarakat Kelurahan Lahendong Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon Tentang Pemanfaatan Obat Tradisional Sebagai Terapi Komplementer Pada Penyakit Degeneratif
DOI:
https://doi.org/10.35799/vivabio.2.3.2020.31104Abstract
Obat tradisional merupakan obat-obatan yang diolah secara tradisional, dan digunakan secara turun-temurun berdasarkan adat-istiadat, kepercayaan dan kebiasaan masyarakat setempat. Keanekaragaman hayati yang melimpah di Indonesia berpengaruh pada budaya dan pola hidup dalam masyarakat dengan memanfaatkan berbagai tanaman sebagai obat termasuk dalam terapi penyakit degeneratif. Mitra pada kegiatan ini yaitu kelompok masyarakat Kelurahan Lahendong Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Prevalensi penyakit degeneratif pada mitra yang cukup tinggi antara lain penyakit jantung, diabetes mellitus, dislipidemia dan hipertensi. Mayoritas masyarakat yang menjalani terapi formal dengan obat kimia juga menggunakan terapi obat tradisional secara berdampingan. Masyarakat belum memahami dengan benar tentang pentingnya pengaturan penggunaan obat yang benar bila menggabungkan keduanya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang memadai bagi mitra terkait pemanfaatan obat tradisional sebagai terapi komplementer pada penyakit degeneratif. Berhubungan dengan hal tersebut, terdapat beberapa metode pelaksanaan yang diterapkan selama kegiatan, antara lain ceramah yang berisi materi tentang penyakit degeneratif dan pengobatannya, serta pilihan terapi obat tradisional sebagai terapi komplementer yang dapat diintegrasikan dalam terapi yang dijalani. Selain itu dilakukan diskusi bersama dengan peserta yang merupakan pihak yang sedang menjalani kedua terapi untuk mengkaji masalah secara mendalam yang disertai dengan pembagian brosur terkait materi penyuluhan, serta memberikan pelatihan tentang pengolahan obat tradisional yang baik. Adapun jenis-jenis tanaman obat yang dijelaskan merupakan tanaman obat yang familiar bagi masyarakat setempat, yaitu kunyit, jambu biji, belimbing manis, daun salam, tapak dara, belimbing wuluh, sirsak, seledri, ketimun, kumis kucing, mengkudu, bawang putih, alpukat, kubis, kacang tanah, labu siam, dan sambiloto. Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan obat tradisional sebagai terapi komplementer pada penyakit degeneratif. Â
References
Ahmad, Jusda dkk. (2011). Kajian Etnobotani Tanaman Obat Oleh Masyarakat Kabupaten Bonebolango Provinsi Gorontalo. Laporan Penelitian Etnobotani Tanaman Obat. Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Negri Gorontalo: Online
Andrianto, T.T. (2011). Ampuhnya Terapi Herbal Berantas Berbagai Penyakit Berat. Najah. Yogyakarta.
Bangun, Abednego. (2012). Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia. Bandung. Indonesia Publising House. 2012. Jakarta.
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Dalimarta S., 2000, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia.Cetakan I. PT. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Jakarta
Handajani, A., Roosihermatie, B,. Maryani, H. 2010. Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan Pola Kematian Pada Penyakit
Degeneratif di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Vol.
No. 1. Jakarta: Badan Litbangkes Kemenkes RI.
Anonim. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No.36 tentang Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Indartiyah, Ndarie., et al. (2012). Direktorat Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat. Direktoral Jenderal Holtikultural. Kementerian Pertanian RI. Jakarta.
Katno, P.S. 2009. Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat dan
Obat Tradisional. Balai Penelititan Obat Tawangmangu. Fakultas
Farmasi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta: Fakultas Farmasi
UGM.
Nursiyah. (2013). Studi Deskriptif Tanaman Obat Tradisional Yang
Digunakan Orangtua Untuk Kesehatan Anak Usia Dini di Gugus Melati Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Semarang:
UNNES.
Permatasari, M.J. 2019. Studi Epidemiologi Penyakit Metabolik di Kota Tomohon. UGM Public Health Symposium.